Sabtu, 11 September 2010

MENCARI KEHENDAK TUHAN DI DALAM DOA

Nats Yes 55:6-9

by.gr.abnerpanjaitan


            Fokus berita Alkitab bukanlah terpusat pada diri manusia yang berdoa kepada Allah, melainkan pada diri Allah yang mendengarkan doa manusia. Allah adalah Allah yang aktif dan bertindak. Ia mendengar doa manusia lalu turun dan memimpin manusia dalam menentukan arah perjalanan sejarah. Namun sering kita tidak mengerti rencana Tuhan di dalam kehidupan kita, apalagi kita dalam penderitaan.
Seperti pengalaman bangsa Israel ketika mereka di dalam pembuangan Babilonia. Bagaimana penderitaan bangsa Israel ketika itu? Apa yang dapat kita bayangkan dari suasana dan situasi mereka? Pada satu pihak, tentu suasana yang penuh dengan optimis dan pengharapan. Mazmur 42:4-5 melukiskan dengan jelas bagaimana keadaan jiwa mareka di tanah pembuangan “Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku; dimana Allahmu? Siang dan malam, air mata menjadi makanan mereka, dan mereka merindukan “KESELAMATAN”. Tuhan melalui nabi Yesaya berseru kepada bangsa Israel untuk turut serta dalam keselamatan yang dari Tuhan. Dari pengalaman iman bangsa Israel ini kita dapat menimbah untuk renungan kita pada zaman kita sekarang :
1.      Aneka jawaban Tuhan Atas doa-doa kita
“Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!
Artinya Tuhan harus DICARI dengan segenap hati. Tetapi belum tentu ketemu,kita harus BERSERU, memanggil namaNya juga dengan segenap hati. Tetapi begitu kita panggil, tidak selalu Ia segera datang. Carilah Tuhan, selama ia berkenan ditemui! Artinya, Tuhanlah yang menentukan syarat-syaratnya: kapan Dia berkenan, atau kapan tidak berkenan. Sementara orang berkata, “Dengan berdoa semuanya akan beres”. Betul! Tetapi doanya yang mesti beres! Jangan kita piker asal doa, lalu otomatis semua beres! Jadi doa kita mesti benar dulu. Doa yang benar adalah :
      Pertama, doa bukan untuk mengatur atau mengendalikan Allah. Sebalinya doa yang benar adalah kesaksian. Kesaksian bahwa kita siap diatur oleh  Tuhan, bahwa kita berlutut,kita menutup mata, kita menundukkan kepala,kita melipat tangan.
      Kedua, “baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya”. Baiklah ia kembali kepada Tuhan… sebab ia memberi pengampunan dengan limpahNya. Apa artinya? Artinya doa itu jangan “lain di hati, lain di mulut”. Apa yang kita doakan hendaklah itulah yang kita lakukan. Itulah sebabnya doa kita selalu diakhiri dengan kata “AMIN” artinya, Ya sesungguhnyalah demikian. Kita merekonfirmasikan apa yang baru saja kita katakan.
2.      Allah mengabulkan doa kita, sesuai dengan rancangan Tuhan.
Di dalam ayat 55.8 mengatakan, bahwa “… rancanganKu bukanlah rancanganmu, jalanmu bukanlah jalanKu”. Kehendak Tuhan tidak bisa dipaksakan, Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu tetap hati dan tepat waktu. Dia tidak pernah terlalu cepat, tidak pernah terlalu lambat. Pandangan kita terbatas, karena itu sebenarnya kita tidak tahu apa yang terbaik bagi kita. Kita harus ingat ada empat jawaban Tuhan atas sebuah doa;
a.      Jika permohonanmu tidak benar, Allah akan menjawab “Tidak”
b.      Jika engkau tidak jujur, “Luruskanlah”
c.       Jika waktunta tidak tepat, “Perlahanlah”
d.      Jika semuanya sesuai, “Silakan”
Bapa/ibu, saudara/i kekasih….
Ada suatu ungkapan yang mengatakan “Di dunia ini tidak ada yang dapat mengalahkan dan menggantikan KETEKUNAN”. Thomas Alpha Edison disaat ia menemukan bola lampu lebih 2.000 kali melakukan percobaan sehingga menemukan bola tersebut.  Hidup kita saat ini sangat membutuhkan rasa ketekunan agar apa yang kita rencanakan bisa terwujud dan hal membutuhkan beberapa kecerdasan;
1.      Kecerdasan Spiritual ( iman)
2.      Kecerdasan Emosional(Perasaan)
3.      Kecerdasan Intelektual( Pengetahuan)
4.      Kecerdasan Interaksi (Bermasyarakat)
5.      Kecerdasan Moral (Etika)     
3.      Karna Tuhan tidak pernah menginginkan kebinasaan dari orang-orang berdosa, tetapi pertobatan untuk kembali ke jalan yang benar, seperti yang dikehendakiNya sehingga manusia memperoleh keselamatan.
Tuhan Allah senantiasa mengasihi manusia dengan berkelimpahan berkat sebagaimana seorang ayah mengasihi anaknya, karma manusia itu ciptaan Tuhan.
Manusia memiliki keterbatasan dalam segala hal sedangkan Tuhan Maha Agung dan Maha Mulia. Oleh karena itu manusia sepenuhnya menyerahkan hidupnya hanya kepada Tuhan saja, sebab manusia tidak pernah tauh bagaimana kehidupannya di hari esok, karma manusia tidak dapat menentukan apa yang diinginkanNya. Dan sebab itu biarlah Tuhan yang bekerja dan memohon campur tangan Tuhan senantiasa, sehingga apa yang diinginkan manusia bisa tercapai sesuai dengan kehendakNya.
      Tanyakan diri anda? “Berapa banyak waktu yang saya gunakan mengagumi ciptaan Tuhan; dan berapa banyak waktu yang saya habiskan mengagumi harta milik saya”? ini bukan pertanyaan saya kepada Anda, melainkan pertanyaan Yesus kepada saya dan anda saat ini “ Apakah yang kamu cari “ ( Yoh 1.38).
      Hubungan kita dengan Tuhan di dalam pergumulan iman dan doa kita, mencari rancangan Tuhan di dalam hidup kita masing-masing. Manusia sebenarnya tidak mungkin berdoa, tetapi Allah telah memungkinkannya. Dengan kata lain, sebenarnya doa adalah kemungkinan yang tidak mungkin. Berdoa dalam nama Yesus ( Yoh 14. 13-14; 16.23) dikatakan “ Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu”. Berarti mengakui bahwa sebenarnya kita sendiri tidak berhak menyampaikan doa kita kepada Allah Bapa, melainkan bahwa Yesuslah yang memungkinkan dan mendukung permohonan kita itu. Ibrani 8:6 menyebut Yesus sebagai pengantara, maksudnya pengantara dalam hubungan(doa) antara manusai dengan Allah.seruan “carilah” di sini berarti “KEMBALILAH”
4.   Applikasi:
      1. Latihlah ibadahmu (Kembalilah)
      2. Tuhan adalah penolong yang sejati( Ketekunan;Amos 5:6)
      3. Buatlah hidupmu berkenan padaNya.

Satu Hati, satu Pengharapan dan satu Iman

I Korintus 12.14-27
by.gr.abnerpanjaitan

Pernah terpikir oleh anda bahwa dari sejak awal manusia diciptakan, konsep "team work" sudah ada manusia sejak di dalam benak Tuhan? Tuhan tidak hanya menciptakan Adam, tetapi Ia juga menciptakan Hawa yang menjadi kawan sekerja Adam. Konsep kerja sama ini juga terlihat ketika Tuhan memerintah Adam (Kej 1.26-28). Konsep kerja sama ini juga terlihat ketika Tuhan memerintah Adam, Hawa dan semua keturunan mereka untuk menaklukkan bumi: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."(Kej 1.28). Tentu saja Adam tidak bisa menakluhkan bumi dan seluruh isinya sendirinya. Ia memerlukan rekan-rekan kerja yang lain. Bahkan Yesus yang adalah firman yang menjadi manusia, membentuk satu team kerja dengan dua belas orang murid-muridNya. Pasti ada pembagian tugas di antara mereka, paling tidak yang kita ketahui dengan jelas adalah Yudas Iskariot yang menjadi bendahara kelompok ini. Anda tidak bisa bekerja sendiri! Sadarilah, bahwa anda memerlukan orang lain untuk dapat menyelesaikan tugas yang ada di pundak anda. Semakin besar tugas yang ada dipundak anda, semakin banyak rekan yang anda harus butuhkan untuk satu hati, satu pengharapan dan satu keyakinan (iman). Bayangkan sebuah bangunan, tidak ada bangunan yang dibuat oleh hanya seorang, janganlah Anda menutup diri dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain tukang bangunan! Semakin besar dan megah bangunan yang dibuat, semakin banyak tenaga ahli yang dilibatkan. Oleh karena itu, jangan anda menutup diri dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain.
Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, Ia memberikan perintah baru kepada semua muridNya sebagai komunitas baru yang ada di tengah-tengah masyarakat, yaitu agar mereka saling mengasihi. Dengan perintah ini tersirat, bahwa murid-murid tersebut merupakan satu tubuh di dalam Kristus. Dia menghendaki persatuan ini nampak dan dapat menjadi berkat bagi lingkungan mereka. Kesatuan pada suatu tubuh merupakan hal yang sangat penting. Tubuh memiliki berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing(ay 14). Agar tubuh dapat bertumbuh dengan baik dan normal,maka diperlukan kesatuan dalam tubuh tersebut. Apa yang akan terjadi jika dalam tubuh tidak ada kesatuan? Tubuh tersebut tidak akan bertahan dan pasti akan mati. Orang-orang Kristen merupakan organ-organ tubuh yang diikat menjadi satu dalam hubungan orang Kristen, Kristulah yang berfungsi sebagai pengikat "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."(Yoh 13.34-35). Kesatuan tubuh Kristus dapat terwujud apabila di dalam tubuh Kristus tersebut, masing-masing anggota memperhatikan beberapa hal dibawah ini;

Kebersamaan Untuk Bertumbuh
Agar tubuh dapat hidup dan bertumbuh dengan sehat, maka di dalam tubuh tersebut harus ada kebersamaan. Kebersamaan sangat penting, karena tubuh memiliki banyak anggota. Rasul Paulus dalam 1 Kort 12.20 jelas mengakatan "memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh". Jadi dalam tubuh diperlukan adanya kebersamaan. Tuhan menciptakan tangan bagi kita agar kita dapat bekerja sendiri dan juga saling rangkul bekerja sama. Demikian juga dengan tubuh Kristus. Di dalam kesatuan tubuh Kristus ada kebersamaan dalam pertumbuhan agar tubuh dapat bertumbuh dengan sehat dan normal. Jadi kita sebagai tubuh Kristus, kita tidak bisa bertumbuh sendiri, tetapi kita harus dapat bertumbuh bersama-sama dengan anggota tubuh yang lain.
Saling Melengkapi
Dalam kesatuan tubuh  harus ada sikap saling melengkapi. Maksudnya adalah kesadaran dari masing-masing anggota bahwa mereka saling membutuhkan. Sama seperti ungkapan Paulus pada nats ini. Paulus mau mencoba menunjukkan kepada kita bahwa do dalam tubuh Kristus harus ada sikap melengkapi. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa di dalam tubuh Kristus, masing-masing anggota harus bergantung pada anggota yang lain di dalam Tuhan. Dengan demikian kesatuan tubuh Kristus dapat terjaga. Jika kita lihat keberadaan anggota tubuh kita, maka kita dapat melihat bahwa sebenarnya anggota tubuh kita dirancang dengan ajaib oleh Allah untuk saling melengkapi. Kita tidak bisa hidup tanpa anggota tubuh yang lain.

Saling Membangun
Di dalam hubungan sebagai anggota tubuh Kristus, kita harus saling membangun antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Sebab tidak mungkin dalam satu tubuh anggota-anggotannya tidak turut merasakan kebahagian ataupun kegagalan dar anggota tersebut. Keberhasilan dan kegagalan anggota tubuh. Keberhasilan dan kegagalan dari satu anggota merupakan tanggungjawab bersama dan juga dirasakan bersama-sama pula. Dengan demikian tubuh akan dihindari dari perselisihan dan perpecahan dalam tubuh Kristus. Dengan membangun anggota yang lemah dan memberikan perlindungan pada anggota tersebut, kita dapat melihat dan merasakan sendiri dalam tubuh kita masing-masing. Jadi dalam hubungan tubuh Kristus harus ada rasa saling membangun satu dengan yang lain sebagai satu keluarga dalam tubuh Kristus.

Saling Memperhatikan Dan Mengasihi
Di dalam tubuh, kita harus saling memperhatikan. Mulut memperhatikan kaki, kaki memperhatikan mata, mata menolong tangan dan lain sebagainnya. Dan begitulah seharunya. Dengan demikian seluruh tubuh dapat terjaga. Rasul Paulus juga mengatakan hal yang sarupa. Kita tidak mungkin membiarkan anggota tubuh kita yang lain terkena bahaya sementara anggota tubuh yang lain tertawa. Jika ada salah satu anggota tubuh kita yang sakit, pasti dampaknya dirasakan oleh seluruh tubuh. 
 Jika keempat hal ini ada, maka tubuh Kristus akan dapat  menjadi berkat bagi lingkungan sekitarnya. 
Ingatlah bahwa kondrat kita adalah untuk bekerja sama, bagaimana tangan yang membutuhkan kaki, kaki yang membutuhkan mata; mata membutuhkan teliga; dst. Kerja sama mendatangkan hasil yang maksimal. Amin

Jumat, 10 September 2010

Kasih dan Kebaikan Tuhan

Mat 9.6-8
by.gr.abnerpanjaitan

Semua orang ingin sembuh dari penyakit yang diderita, apa pun penyakit dia alami. Karna itu sering muncul pertanyaan dalam hati kita dari mana asal-usul penyakit itu? Adakah hubungan penyakit dengan dosa? Apa pengertian iman dan penyembuhan? Mungkin Tuhan Yesus mampu menyembuhkan penyakit? Banyak pertanyaan ini muncul dalam iman kita di saat ini. Melalui Mat 9.6-8 akan mencoba menjawab apa yang menjadi pergumulan dan pertanyaan kita.
Pada zaman Yesus, masih ada pengertian orang Yahudi tentang hubungan dosa dengan penyakit (penderitaan). Jika seseorang menderita atau ditimpah satu penyakit, mereka meyakini itu akibat dosanya. Pengertian ini juga yang datang dari sahabat-sahabat Ayub ketika ia mengalami penderitaan dan ditimpah oleh penyakit barah busuk (Ayub 2.7), demikian juga pengertian murid-murud Yesus:  "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?" Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia (Ayub 4.7-9; Joh 9.1-3). Dalam ajaran Perjanjian Lama, tertulis bahwa dosa ayahnya berakibat kepada anak-anaknya( Kel 20.5; Ulangan 5.9). Namun dalam ajaran Yesus, Ia tidak kembali kebelakang melihat sesuatu hal yang terjadi pada seseorang untuk melihat siapa yang membuat ia menderita, namun melihat ke depan melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah yang akan dinyatakan bagi dia. Ayub juga memprotes pola pikir sahabat-sahabatnya (Ayub 38). Sebagai manusia, kita juga sering terjebak dalam pola pikir seperti para murid Yesus. Kita cenderung mencari kambing hitam. "Siapakah yang harus bertanggungjawab ketika permasalahan terjadi? Dengan pola pikir semacam inilah jalan yang paling logis dan segera dapat diketahui. Lebih runyam lagi, jika pola pemikiran semacam itu berangkat dari niatan tak mau menolong atau setidaknya mencarikan alternatif pemecahan masalah. Jawaban Tuhan Yesus kepada para murid pada saat itu, paling tidak mengandung dua gagasan.
Pertama; Allah sumber pertolongan sejati dan yang kedua ialah Tuhan memanggil setiap kita untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan. Tak masalah apakah permasalahan itu berkaitan dengan kita atau tidak namun kita diberikan tanggungjawab "mengubahtragedi menjadi kemenangan".
Anak manusia berkuasa mengampuni dosa, inilah awal pernyataan Yesus ketika pandangan banyak orang bahwa Yesus hanya mampu sekedar memberikan kesembuhan secara banadia. Dari perbuatan Yesus membuka pola pikir dalam sejarah kehidupan Yahudi tentang keberadaan Yesus sebagai anak Allah diutus untuk menyembuhkan dosa dan penyakit yang sedang meracuni dunia ini. Perkataan "Bangun" (ay 6), jika  kita lihat sepintas hanyalah singkat, namun tujuan Yesus, dia bangun dan meninggalkan pola dan sikap pemikiran yang dulu untuk melihat kedepan yang Tuhan janjikan dalam diri Yesus. Keberadaan orang yang menyaksikan kesembuhan itu juga menyatakan kemuliaan Tuhan, mereka bersaksi atas kasih dan kebaikan Tuhan mampu memberikan kehidupan yang lebih menjanjikan bagi mereka yang percaya.
Tidak sedikit orang Kristen yang bertanya-tanya mengapa Tuhan mengizinkan hal-hal buruk terjadi pada orang-orang yang setia kepadaNya. Bukankah Tuhan berjanji akan melindungi dan menjauhkan malapetaka?  Sebagi manusia, kitaKita harus mengingat bahwa "kedewasaan iman diperoleh melalui proses yang kadang menyakitkan, tetapi buahnya manis". Jawaban Tuhan atas doa permintaan kita tidak selalu memuaskan atau sesuai dengan apa yang kita inginkan. Percayalah bahwa Tuhan tahu kapasitas dan hak yang terbaik bagi kita. Jika kita percaya kepada Tuhan, maka kita harus belajar bersyukur atas segala hal yang Dia  izinkan terjadi dalam hidup kita, yaitu dengan menggunakan peluang baik yang Dia bukakan bagi kita. Kebaikan Tuhan sungguh melimpah bagi orang yang takut akan Dia dan berlindung padaNya. Saat ini coba renungkan kembali perbuatan ajaib dan kebaikan Tuhan yang sudah Ia nyatakan di dalam kehidupan Anda: Ketika Dia menyembuhkan penyakit anda; memberikan jalan keluar ketika anda mengalami kesulitan ekonomi, membela dan memunculkan kebenaran anda ketika diperlakukan secara tidak adil; dan masih banyak lagi kebaikan yan Ia lakukan. Bersyukurlah senantiasa atas kasih dan kebaikan Tuhan, renungkan perjalan hidup ini, kita selalu menemukan kasih dan kebaikan Tuhan di sana.

Kritik Sosial Masyarakat Batak Toba

by.gr.abner panjaitan
Dalam kehidupan masyarakat Batak, dalihan natolu dan suhiampang na opat menjadi pendukung utama. Kritik mengenai kehidupan sosial di masyarakat Batak, kita akan mencoba melihatnya yang diawali dengan susunan kemasyarakatan.
Terbentuknya suatu masyarakat berdasarkan adanya suatu keluarga pimpinan keluarga dasar adalah Ama, sejajar dengan berkembangnya huta ditandai dengan bertambahnya rumah sehingga terbentuknya kampung(huta). Kepala keluarga menjadi berganti nama menjadi Tunggane huta(raja huta), huta dengan luas tertentu terdiri dari dua bagian yaitu bagian laur huta disebut dengan Balian, bagian dalam disebut Huta. Didalam kampung pada umunya sebelah kanan gerbang masuk ditanam pohon beringin, dibawah pohon beringin tersebut ditata sedemikian rupa menjadi tempat duduk, baik dari batu maupun dari tunggul-tunggul kayu menjadi tempat bersidang penghuni huta, maka tempat ini sering disebut dengan istilah PARTUNGKOAN, partungkoan digunakan sebagai tempa musyawarah tetapi digunakan juga tempat untuk melepaskan lelah.
Dalam sejarah nabi Yeremia juga mempergunakan tempat ini untuk menyampaikan pidato di pintu gerbang bait Suci(lih Yer 8.1.ff). Parik nihuta artinya aturan-aturan atau hukum adat yang melidungi seisi kampung, harbangan adalah membolehkan orang lain masuk apabila sikap prilakunya sesuai dengan adat istiadat huta dan melarang orang lain memasuki huta apabila bertentangan dengan adat istiadat yanng berlaku.
Bagi masyarakat Batak rumah adalah menjadi sumber pendidikan dan adat, demikian halnya dengan huta. Jika seseorang berbuat salah maka huta dengan seisinya akan turut menanggung malu dan hinaan dari luar huta. Dalihan natolu adalah penerapan kuasa Mulajadi na bolon di bumi ini, mereka yakin bahwa setiap pimpinan Batak Toba sejak dari siraja Batak sampai dengan raja Sisingamangaraja XII adalah merupakan titisan mulajadi na bolon dan mereka tidak mendirikan istana, karena menurut mereka istananya adalah rakyat itu sendiri. Raja Parbaringin berfungsi merencanakan dan menata mengenai bidang sosial politik dan keamanan rakyat, semua tona(perintah) dalam Kerajaan Batak dilaksanakan secara konsekwen apabila itu tidak dilaksanakan akan mendatangkan bala(musibah), maka orang Batak sulit sekali mengingkari amanah itu.
Tona/Amanah terbagi dua bagian, ada yang berbentuk tulisan dan ada yang tidak atau secara lisan. Namun yang berbentuk lisan yang paling dihargai oleh masyarakat Batak, seperti kata raja Batak yaitu; Hori ihot ni doton hata do si ingoton" yang berarti bahwa kata-kata itu sangat mahal harganya, karena apabila ada pelanggaran oleh seseorang akan terasa bagi hidupnya tidak sempurna atau kena bala bencana dari kuasa(mulajadi na bolon).
Pantu do hangoluan, tois hamagoan yang berarti barang siapa patuh akan hidup, serta barang siapa yang lalai(tois) akan tersesat atau binasa ini merupakan tingkah laku dan perbuatan yang buruk dan sangat jelek, semua yang dilakukan mempunyai hukum dan aturan, Adat na so mengge tu aek, na so mabiltak tu ari yang artinya patik dan hukum adalah kehidupan dan harta pustaka ke-batakan, patik dan hukum setiap hari bersama adat dan pergaulan hidup sehari-hari.
Adat atau patik dan hukum Batak bukanlah merupakan agama seperti agama Kristen, agama Islam, dll. Kata Agama adalah bahasa yang datang dari luar ke-batakan, jadi sebenarnya tidak ada yang dikatakan agama Batak. Orang Batak yang sebenarnya adalah hidup dalam adat saja, itulah yang disebut ke-batakan, artinya; bahwa ke-batakan adalah merupakan rupa atau bentuk kehidupan yang berasal dari sijolojolo tubu.
Raja do singkat ni dewata, raja wakin ni dewata artinya bahwa hak yang ada pada raja adalah berasal dari Tuhan, serta dengan demikian bahwa raja adalah wakil Tuhan dalam adat pemberkataan. Seluruh persekutuan yang ada adalah dirajai oleh adat, raja sebagai wakil Tuhan pemberi berkat, keselamatan sebagai mana dengan dalihan na tolu yaitu raja hulahula, raja dongan sahuta dan raja ni boru.
Pada umunya masyarakat Batak itu, sangat memperhatikan aturan atau hukum dimana setiap ada seseorang yang menghendaki masuk ke tempat tersebut maka harus diteliti dahulu bagaimana perilaku dia kalau perilaku atau tindakan lakunya tidak baik maka ia tidak diperbolehkan memasuki daerah itu agar nantinya masyarakat yang di daerah itu tidak ternoda oleh kebajikan serta kejahatan.
Pada masyarakat Batak dihimbau untuk tidak saling membedakan antara sesama, seperti kata pepatah"dolok marsitatapan, Rura marsitotopan" artinya yang miskin bergabung dengan yang miskin dan yang kaya bergabung dengan yang kaya. Inilah yang telah terjadi pada sebagian masyarakat Batak yang menganggap dirinya sudah memiliki segalanya, yang miskin tidak dihiraukan lagi dan terjadi penindasan antara kaum lemah dan kaum yang kuat. Mengenai yang kaya dan yang miskin dapat kita ketahui cerita Batak yang berjudul "Sutan Palaon dengan seorang yang miskin" dimana Sutan Palaon memiliki segala sesuatu di daerahnya tetapi ada juga yang belum dia miliki, ia terus bangga atas kekayaannya sehingga lupa pada sesamanya.

Kamis, 09 September 2010

Tegar menghadapi masalah

Ayub 5.17
by.gr.abnerpanjaitan 

Robert F.Kennedy, Jr berkata, "Pada dasarnya setiap orang mempunyai sebuah ruang yang kosong di dalam dirinya, dimana mereka mencoba mengisinya dengan uang, obat-obatan, alkohol atau kekuasaan. Namun tak satu pun yang dapat mengisi kekosongan itu". Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia zaman sekarang banyak yang mengalami kekosongan batin. Kasus-kasus bunuh diri sebenarnya menunjukkan bahwa manusia tidak mampu menghadapi masalah yang dihadapi. Kawin cerai yang semakin marak, kawin kontrak yang sepertinya dilegalkan oleh masyarakat. Ada aliran yang mencoba menjawab akan kebutuhan ini, yaitu Gerakan Zaman Baru atau New Age Movement (NAM). Tapi sangat disayangkan, NAM memunculkan orientasi baru di dalam mencapai kepuasan batin dengan menggeser fokusnya dari Tuhan kepada kemampuan dan otoritas diri manusia dianggap tidak terbatas dengan mengabaikn kedaulatan Tuhan. Untuk itu, orang percaya harus berperan lebih luas lagi dalam menolong orang-orang yang mengalami beban dalam hidupnya, yang menghadapi kekosongan batin.
Ayub adalah seorang yang saleh, jujur, dan ia takut akan Allah dan menjauhkan diri dari yang jahat (1.1). Kehidupan Ayub yang kaya raya merupakan suatu anugerah Tuhan yang diterimanya( 1.21), namun didalam kehidupannya, Ayub diberikan Tuhan kepada si Iblis untuk dicobai apakah kesetiaan masih bertahan ketika ia menghadapi persoalan hidup yang sangat berat (2.6). Alhasil Ayub menang dimana keadaan Ayub dipulihkan dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu (lht 42.10). Didikan Allah yang diterima Ayub membuatnya sukses dan tegar menghadapi masalah, pe-Mazmur mengatakan "Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu", (Mzm 94.12). Berkat yang Tuhan berikan dalam hidup kita, bukanlah mengatakan kita lepas dari persoalan hidup namun kita selalu di didikan menerima yang baik dan yang buruk untuk mematangkan, mendewasakan hidup kita dan juga terlebih-lebih untuk mengenal siapa Tuhan itu didalam iman kita. Ketika kita menolaknya itu artinya hidup kita sudah lepas dari Tuhan, pengalaman hidup dalam didik Tuhan akan membuat kita memiliki pengharapan yang sungguh luar biasa . Dengan didikan Tuhan disitu ada berkat dan hikmat, "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya" (Amsal 3.11).
Pengalam iman Ayub ini mampu memberikan pengalaman dan pendidikan yang sangat berharga bagi orang lain untuk dapat semakin kuat dan tegar menghadapi suatu pergumulan hidup bersama Tuhan. Cerita Buku Ayub ini menunjukkan kepada seluruh manusia bahwa pikiran manusia tidak sanggup memahami apa yang terjadi dalam hidup Ayub. Pengalaman hidupnya membuktikan bahwa manusia yang diciptakan oleh Tuhan mampu bertahan dalam situasi sesulit apapun, seberat apapun asalkan dihadapi dengan percaya, setia , iman
pada Tuhan maka ia akan kuat dan menang. Sebelum melangkah menuju Salib, Yesus telah memenangkan peperangan karna Ia mengandalkan Bapa (lih Mrk 11.22-23). Dan Ia menghadapi rangkaian pengadilan penuh fitnah, penyiksaan dan penyaliban dengan sikap yang tak berubah, terus mengarahkan pandangan kepada Bapa. Sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam menghadapi penderitaan hidup. Betapa sering perhatian kita lebih terpaku pada persoalan yang menimpa kita? Betapa sering kita berusaha keras menangkal Iblis dengan kekuatan sendiri dan kita mendapati jerih payah kita yang tidak efektif? 
Iman yang sejati tidak mengandalkan diri sendiri, tetapi bersandar sepenuhnya kepada anugerah Allah. Dialah yang akan memenangkan pergumulan hidup bagi kita. Seorang bijak mengingatkan, "Jangan melihat besarnya masalah; lihatkan betapa besar Allahmu". Karena itu tegarkan dirimu untuk menerima didikan Tuhan, jangan pernah putus asa, jangan andalkan hidupmu namun isilah hatimu dengan kesetiaan, iman percaya kepadaNya dan biarlah Tuhan yang kita andalkan. "Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yes 40.13). Amin

Perjuangan iman percaya

Yehezkiel 13.17-23
by.gr.abnerpanjaitan
Ketika bangsa Israel terbuang yang dipimpin oleh raja Yoyakim datanglah firman Allah kepada Yehezkiel,anak Busi di negeri Kasdim di tepi sungai Kebar (1.1-3). Allah mengutusnya berbicara kepada bangsa Israel yang telah memberontak, mendurhaka terhadap Tuhan, yang keras kepala dan tegar hati (2.2-5). Setelah tujuh hari menerima firman itu Yehezkiel dipanggilan menjadi penjaga Israeli dimana keselamatan umat Israel diberikan kepadanya dengan tanggungjawab yang penuh kepada Tuhan(Yeh 3.16-21). Namun walaupun bangsa ini sudah ditegur oleh Yehezkiel bangsa Israel tidak mau berbalik kepada Tuhan, berhala kekejian masih saja terjadi di dalam bait Allah, tua-tua kaum Israel hidup pada kegelapan(psl 8.1-12). Akibatnya Allah mengatakannya dengan hukuman Yeh 8:18 "Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka."
Pemanggilan Allah kepada hambanya adalah sungguh amat mulia(nabi, raja, imam) yang dipakai oleh Tuhan untuk menyuarakan suara kenabian terhadapa bangsa Israel, umat pilihan. Yehezkiel hadir dan dipilih untuk menegur bangsaNya yang melakukan perbuatan melawan kehendak Allah( ay 17), dukun-dukun yang mengalakukan suatu ikat duniawi yang akan melepaskan mereka dari rasa ketakutan dan kelepasan dari hukum menjadi pergumulan Yehezkiel di hadapan Tuhan.Perlawan terhadap Tuhan bukan dengan cara anarkhis namun dengan cara melakukan sikap yang meninggalkan Tuhan dan melanggar hukum taurat yang diberikan kepada Musa. Kamu melanggar kekudusan-Ku ....(ay 19) dimana kelakuan dukun itu hanya mencari sesuap nasi (segenggam jelai) namun akibatnya meninggalkan Tuhan dan berbalik kepada kuasa dunia(kegelapan). Ditengah-tengah kehidupan yang semakin menjauh dari Tuhan, Tuhan menentang tali-tali azimat dan mengoyakkan serta melepaskan ikat dari kehidupan umatNya. Tenung-tenung kebohongan mengakibatkan bangsa Israel terbuai akan jaminan yang mampu melepaskan mereka dari hukuman dan kelepasan dari kuasa maut.
Banyak orang yang menjaga nama baik dan jabatannya dengan segala cara, tetapi hanya sedikit orang yang terbukti memelihara imannya, sebagaimana yang terjadi dalam sejarah bangsa ini. Kehidupan orang percaya diumpamakan Paulus sebagai pertandingan lari yang berlangsung di sepanjang kehidupan(1 Kort 9.24). Dan menariknya, Tuhan menyediakan incorruptible crown atau makhota yang abadi bagi mereka yang menang dalam pertandingan iman.Rinduhkah kita melepaskan dan berlari meraih makhota yang abdi? Jika ya,maka kita harus;
  1. Mempercayakan diri sepenuhnya kepada Dia, Hidup sebagai umat Tuhan itu berarti kita harus berani ambil bagian dalam pertandingan dan melepaskan ikat-ikat yang memperlambat hidup kita menuju makhota yang abadi itu. Dalam pertandingan iman, tujuan dan harapan kita satu-satunya adalah Yesus yang membawa kita untuk menuju kemenangan dan berjuang mencapai kehidupan yang kekal,bukan kekuatan zimat, dukun, roh yang meninggal. Saat ini bukanlah suatu kebodohan ketika seseorang itu memiliki pertahanan tubuh, akan tetapi sudah menjadi suatu keistimewaan yang dibanggakan. Dia akan dihormati,dihargai bahkan mungkin disegani oleh orang lain. Dalam pertandingan iman, tujuan dan harapan kita satu-satunya adalah Yesus. Lakukanlah segala sesuatu di dalam hidup kita dengan mata tertuju pada darah Kristus yang menyelamatkan kita, Memandang Yesus berarti berharap dan mempercayakan diri sepenuhnya kepada Dia.
  2. Dapat mengusai diri dalam segala hal. Seorang atlet yang akan memenangkan diri ia harus dapat menguasai diri, mendisplinkan diri,tekun berlatih dan mau menanggalkan segala hal yang menghalanginya untuk dapat meraih kemenangan.Kisah Oryplus, atlet Yunani kuno yang pakaianya terjatuh saat mengikuti pertandingan lari. Meskipun pakaiannya terjatuh,tetap dia fokus berlari dan menjadi seorang pemenang. Peristiwa yang dialami Oryplus itu menjadi titik awal mengapa atlet Yunani telanjang saat bertanding. Mereka percaya ketika dengan berlari tanpa pakaian, maka dapat keluar sebagai pemenang. Dalam surat Ibrani 12:1 "marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita". Beban dan dosa sekecil apapun dapat menjadikan kita terhalang(merintangi) agar dapat menjadi batu sandungan yang menggagalkan kemenangan kita. Itu sebabnya Tuhan ingin agar kita hidup dalam iman, kekudusan dan penguasaan diri sehingga dapat menjadi pemenang dalam segala hal. Bagi setiap orang yang siap menerima makhota yang abadi pasti mau menguasai diri, tidak menurut nafsu kedagingan dan tidak mengotori tubuhnya dengan berbagai macam perbuatan dosa. Taka ada pahlawan tanpa pentempuran, tak ada makhota yang abadi tanpa pertandingan iman.

Rabu, 08 September 2010

Krisis Moral Kekristenan Masa Kini

Yak 2.1-13
by.gr.abnerpanjaitan
Pendahuluan;
Manusia diciptakan Allah dengan lengkap, termaksud didalamnya yaitu moral. Maka semua manusia mempunyai moral, moral yang baik dan buruk. Yang dimaksud dengan moral adalah hal yang menyangkut baik buruk. Moral seringkali condong kepada hal-hal yang buruk, karena lebih mudah melakukan yang buruk daripada yang baik. Menurut Kamus umum bahwa pengertian moralitas berubah dari dua kata,yaitu moral dan moralis yaitu;
Moral yaitu, baik atau buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, akhlak, kewajiban dan budi pekerti. 
Moralis yaitu,orang yang terlalu mementingkan moral atau orang yang mengajarkan atau orang yang mempelajari moral sebagai filsafat.
Jadi pengertian moralitas,dapat disimpulkan sebagai berikut; Sopan santu yang berhubungan dengan etiket atau adat. Perbuatan moral adalah sebagai perwujudan iman, tuntutan moral terhadap manusia berdasarkan karya Allah bagi manusia(bnd Fil 2.13-14).Usaha manusia untuk mengembangkan adalah berasal dari hati yang di rahmati Allah. Lawan dari moralisme yang beranggapan bahwa dengan perbuatan baik manusia mendapat keselamatan.Di dalam suara hati, manusia mengenal dan melihat cita-cita dari hidupnya, mana yang baik dan mana yang lebih mendesak di dalam hatinya, manusia dapat mengambil keputusan.

Manusia dan Sesamanya

Ulangan 24.6-22
by.gr.abnerpanjaitan

Sebagai orang Kristen atau orang yang beriman kita mempercayai bahwa manusia sama dihadapan Allah. Oleh karena itu semua berhak mendapat keadilan, baik sikaya maupun simiskin. Miskin dalam arti tindak berharta benda, dan kaya artinya mempunyai harta benda, hidup berkecukupan. Sebagai manusia yang hidup bersama-sama, kita harus bertanggungjawab seorang dengan yang lainnya.Hubungan antara sesama manusia ini sanagat kuat ditekankan dalam Alkitab. Hubungan ini sangat dikehendaki oleh Allah, Ia bukan hanya menuntut manusia mengasihi-Nya dengan segenap hati, dengan segenap pikirannya dan dengan segenap kekuatannya (Ul 6.5), tetapi manusia itu juga dituntut untuk mengasihi sesamanya seperti mengasihi dirinya sendiri. Bahkan semua yang ditinggalkan oleh Tuhan Yesus Kristus untuk kita taati adalah azas kasih "Aku memberikan kepadamu perintah baru, supaya kamu saling mengasihi.....(Mat 25.40;45)".
Di dalam Kitab Ulangan 24.6-22 telah ditekankan agar manusia itu mengasihi sesamanya, terutama mengasihi orang yang menderita. Dikatakan juga siapa yang menghina sesamanya dengan jalan menindas atau memperlakukan secara tidak adil, umpamanya tidak membayar upah pada waktunya ia menghina Tuhan. Dalam buku Amsal 17.5 "Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman".
Dalam Ulangan pasal 12-26 disajikan kurang lebih 65 peraturan sebagai contoh dari penerapan konkrit dari perintah utama kehidupan sehari-hari, peraturan dan larangan yang termuat dalam kumpulan hukum ini dimaksudkan untuk mengarahkan sikap dan membina mentalitas bangsa Israel. Salah satu contoh peraturan tersebut adalah mengenai upah dari buruh harian atau upah dari orang miskin, dikatakan agar tidak menahan upahnya, karena hal tersebut dapat menyebabkan kelaparan bagi simiskin atau keluarga(bnd Ul 24.14-15).
Dari uraian diatas terlihat bahwa peraturan-peraturan yang terdapat dalam kitab Ulangan ialah suatu himbauan atau peraturan yang sangat baik, dimana diharapkan agar manusia itu memperhatikan kesejahteraan sesamanya. Artinya manusia diharapkan mampu untuk melihat segala situasi kehidupan dalam hidupnya dan mampu untuk mengasihi sesamanya dan menengakkan keadilan.

1. Miskin (Pengertia dalam Alkitab)
Sesuai dengan konteks nast yang membicarakan kehidupan dari miskin, agar hidup mereka diperhatikan, maka penulis mencoba membahas arti dari kemiskinan tersebut menurut pengertian Alkitab.
 a. Perjanjian Lama(PL)
Kata yang paling banyak muncul untuk orang miskin dalam PL adalah "ani" ia digunakan sebanyak "77 " kali dan terutama dalam kitab Mazmur; 29 kali. Ani secara harafiah diartikan dengan orang yang membungkuk, yang hidup dalam keadaan rendah, yang berada dibawah tekanan.
b. Perjanjian Baru(PB)
Perjanjian Baru mengenal berbagai kata untuk melukiskan si miskin. Dan kata yang paling umum digunakan adalah "ptokhos" artinya menyelam sampai tidak kelihatan. Maksudnya disini adalah melukiskan tipe orang yang harus hidup tanpa sarana-sarana kehidupan karena mengemis demi menyambung hidup. Hidupnya tergantung pada bantuan dari luar.

2. Memihak Kaum Miskin
Didalam hidup ini ada masyarakat yang disebut dengan masyarakat golongan atas atau orang-orang kaya, yang hidupnya penuh dengan kelimpahan harta, dilain pihak ada masyarakat yang kekurangan di dalam memenuhi kebutuhannya atau yang biasa disebut dengan golongan bawah atau orang-orang miskin, maksud memihak kaum miskin yang saya maksud disini adalah memperlakukan kaum miskin sebagai prioritas utama dalam segi apapun. Hal ini bukan berarti sikap anti orang kaya, tetapi mengutamakan simiskin karena kebutuhan mereka lebih mendesak.Oleh sebab itu untuk mengutamakan orang miskin kita harus memperjuangkan keadilan, karna dengan keadilanlah hak antara orang kaya dan orang miskin akan disamakan. Keadilan yang kita perjuangkan bukanlah hanya keadilan individu saja, tetapi keadilan sosial yaitu yang realisasinya kedalam kehidupan masyarakat secara luas.
Kita menyadari bahwa keadilan itu adalah hal yang lebih sering didapat oleh sikaya daripada simiskin, sangat sering kita jumpai hak-hak simiskin diabaikan. Menurut pengertian Alkitab keadilan itu adalah memberi sama banyak pada tiap-tiap orang, sehingga melakukan keadilan berarti memberikan bantuan "bantuan kasih", "bantuan sosial"(bnd Dan 4.27). Keadilan juga salah satu bentuk dari kasih; kasih yang melayani dan membantu orang yang berguna dalam kesusahan.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa memihak kaum miskin itu adalah memberikan keadilan bagi semua golongan masyarakat, memberikan hak yang sama antara sikaya dan simiskin.
3. Kasih Terhadap Sesama
Dari sejarah penciptaan manusia dapat kita lihat bahwa manusia itu tidak dapat hidup tanpa orang lain(bnd Kej 2). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa dan manusia semakin berkembang, dosapun turut berkembang, oleh karena dosa itu maka Allah memberikan hukuman kepada manusia melalui Musa yang isinya mengasihi sesama manusia (Ulangan 5). Dalam hukum tersebut terdapat enam (6) perintah yang berhubungan dengan sesama umat perjanjian itu. Ke-enam perintah itu memusatkan perhatian pada sikap dan tingkah laku yang tertuju pada keadilan dan kebenaran.Perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita artikan bahwa Tuhan meminta supaya kita jangan hidup hanya mementingkan diri sendiri, jangan hanya menghargai diri sendiri, tetapi hidup orang lainpun hendaknya kita hargai.Tuhan menghendaki agar kita hidup dalam persekutuan dengan orang lain, Tuhan menghendaki agar kita dalam berhubungan: Allah-manusia, manusia-sesamanya. Tuhan menghendaki supaya ada kasih diantara manusia dan manusia.
Namun kasih dalam diri manusia sering krisis sehingga membuat manusia itu menjadi serigala bagi sesamanya, hal inilah yang tidak dikehendaki Allah.Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup bersama-sama dengan orang lain, kita harus saling mengasihi guna memenuhi tuntutan Allah. Mustahil kita mengasihi Allah yang tidak kelihatan itu, apabila kita gagal mengasihi sesama manusia yang hidup bersama-sama dengan kita.

4. Hubungan Antara Kasih Dengan Keadilan
Kata kasih dan keadilan bukanlah dualisme melainkan mempunyai hubungan yang hakiki dan tidak boleh dipisahkan, dimana kalau kita lihat bahwa di dalam kerajaan Allah memiliki tiga ciri khusu dan sangat penting untuk kita ketahui yakni; kasih, keadilan dan damai sejahtera. Dimana keadilan adalah menuntut ksih, sedangkan keadilan harus bekerja untuk kasih, sedangkan kasih perlu mencari keadilan, karena kasih tanpa keadilan akan menimbulkan belas kasihan yang pasip atau kasih itu tidak itu tidak dapat berbuat banyak untuk keadilan, jadi kasih harus banyak menengakkan keadilan yang mantap dan keadilan itu harus dimotifasi oleh kasih.
Sebagai mana kasih maka keadilan juga tidak memandang bulu kasih dan keadilan ditujukkan pada semua orang. Banyak orang atau manusia tidak mengerti bahwa kasih itu perlu diwujudkankan dalam keadilan sosial. Kasih pribadi saja tidak cukup namun hendaknya kita juga harus memperjuangkan hak orang lain yang pantas mereka terima, dengan demikian keadilan adalah alat yang sering dipakai untuk melaksanakan kasih. Jadi keadilan itu harus berdasarkan kasih, karena kasih bisa menciptakan persekutuan yang tidak dapat diciptakan oleh keadilan.

Refleksi
Gereja adalah sebagai tempat persekutuan orang-orang percaya yang pada hakekatnya telah menerima amanat pengutusan dari Allah untuk menyatakan kemuliaanNya dan sarana untuk memberitakan keselamatan bagi umat manusia melalui karya nyata Allah dalam diri anakNya Tuhan Yesus Kristus. Amanat panggilan ini merupakan tugas untuk ikut serta di dalam menjawab keadaan masyarakat di tengah-tengah dunia ini. Gereja dipahami sebagai sesuatu sarana yang penting di dalam pembaharuan sosial untuk memberantas perlakuan-perlakuan yang menindas masyarakat baik itu melalui segi politik maupun melalui segi sistem ekonomi. Perlakuan-perlakuan yang tidak baik ini sangat sering dialami masyarakat kaum lemah atau ekonomi lemah seperti masyarakat yang tinggal didaerah  kumuh misalnya. Karena itu disinilah makna dan perananan yang harus mewujudkan kasih dan keadilan terhadap sesama dengan tindakan; persekutuan dan persaudaraan,kasih merupakan dasarnya, setiap orang memperoleh haknya dan sesama manusia itu adalah sama dihadapan Tuhan.

MENCARI KEHENDAK TUHAN DI DALAM DOA


Nats Yes 55:6-9
by.gr.abnerpanjaitan



          Fokus berita Alkitab bukanlah terpusat pada diri manusia yang berdoa kepada Allah, melainkan pada diri Allah yang mendengarkan doa manusia. Allah adalah Allah yang aktif dan bertindak. Ia mendengar doa manusia lalu turun dan memimpin manusia dalam menentukan arah perjalanan sejarah. Namun sering kita tidak mengerti rencana Tuhan di dalam kehidupan kita, apalagi kita dalam penderitaan.
Seperti pengalaman bangsa Israel ketika mereka di dalam pembuangan Babilonia. Bagaimana penderitaan bangsa Israel ketika itu? Apa yang dapat kita bayangkan dari suasana dan situasi mereka? Pada satu pihak, tentu suasana yang penuh dengan optimis dan pengharapan. Mazmur 42:4-5 melukiskan dengan jelas bagaimana keadaan jiwa mareka di tanah pembuangan “Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku; dimana Allahmu? Siang dan malam, air mata menjadi makanan mereka, dan mereka merindukan “KESELAMATAN”. Tuhan melalui nabi Yesaya berseru kepada bangsa Israel untuk turut serta dalam keselamatan yang dari Tuhan. Dari pengalaman iman bangsa Israel ini kita dapat menimbah untuk renungan kita pada zaman kita sekarang :
1.      Aneka jawaban Tuhan Atas doa-doa kita
“Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!
Artinya Tuhan harus DICARI dengan segenap hati. Tetapi belum tentu ketemu,kita harus BERSERU, memanggil namaNya juga dengan segenap hati. Tetapi begitu kita panggil, tidak selalu Ia segera datang. Carilah Tuhan, selama ia berkenan ditemui! Artinya, Tuhanlah yang menentukan syarat-syaratnya: kapan Dia berkenan, atau kapan tidak berkenan. Sementara orang berkata, “Dengan berdoa semuanya akan beres”. Betul! Tetapi doanya yang mesti beres! Jangan kita piker asal doa, lalu otomatis semua beres! Jadi doa kita mesti benar dulu. Doa yang benar adalah :
      Pertama, doa bukan untuk mengatur atau mengendalikan Allah. Sebalinya doa yang benar adalah kesaksian. Kesaksian bahwa kita siap diatur oleh  Tuhan, bahwa kita berlutut,kita menutup mata, kita menundukkan kepala,kita melipat tangan.
      Kedua, “baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya”. Baiklah ia kembali kepada Tuhan… sebab ia memberi pengampunan dengan limpahNya. Apa artinya? Artinya doa itu jangan “lain di hati, lain di mulut”. Apa yang kita doakan hendaklah itulah yang kita lakukan. Itulah sebabnya doa kita selalu diakhiri dengan kata “AMIN” artinya, Ya sesungguhnyalah demikian. Kita merekonfirmasikan apa yang baru saja kita katakan.
Bapa-Ibu, saudara/i Jemaat Tuhan…….
2.      Allah mengabulkan doa kita, sesuai dengan rancangan Tuhan.
Di dalam ayat 55.8 mengatakan, bahwa “… rancanganKu bukanlah rancanganmu, jalanmu bukanlah jalanKu”. Kehendak Tuhan tidak bisa dipaksakan, Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu tetap hati dan tepat waktu. Dia tidak pernah terlalu cepat, tidak pernah terlalu lambat. Pandangan kita terbatas, karena itu sebenarnya kita tidak tahu apa yang terbaik bagi kita. Kita harus ingat ada empat jawaban Tuhan atas sebuah doa;
a.      Jika permohonanmu tidak benar, Allah akan menjawab “Tidak”
b.      Jika engkau tidak jujur, “Luruskanlah”
c.       Jika waktunta tidak tepat, “Perlahanlah”
d.      Jika semuanya sesuai, “Silakan”
Bapa/ibu, saudara/i kekasih….
Ada suatu ungkapan yang mengatakan “Di dunia ini tidak ada yang dapat mengalahkan dan menggantikan KETEKUNAN”. Thomas Alpha Edison disaat ia menemukan bola lampu lebih 2.000 kali melakukan percobaan sehingga menemukan bola tersebut.  Hidup kita saat ini sangat membutuhkan rasa ketekunan agar apa yang kita rencanakan bisa terwujud dan hal membutuhkan beberapa kecerdasan;
1.      Kecerdasan Spiritual ( iman)
2.      Kecerdasan Emosional(Perasaan)
3.      Kecerdasan Intelektual( Pengetahuan)
4.      Kecerdasan Interaksi (Bermasyarakat)
5.      Kecerdasan Moral (Etika)     
Bapa/ibu, saudara/I yang dikasihi Tuhan…..
3.      Karna Tuhan tidak pernah menginginkan kebinasaan dari orang-orang berdosa, tetapi pertobatan untuk kembali ke jalan yang benar, seperti yang dikehendakiNya sehingga manusia memperoleh keselamatan.
Tuhan Allah senantiasa mengasihi manusia dengan berkelimpahan berkat sebagaimana seorang ayah mengasihi anaknya, karma manusia itu ciptaan Tuhan.
Manusia memiliki keterbatasan dalam segala hal sedangkan Tuhan Maha Agung dan Maha Mulia. Oleh karena itu manusia sepenuhnya menyerahkan hidupnya hanya kepada Tuhan saja, sebab manusia tidak pernah tauh bagaimana kehidupannya di hari esok, karma manusia tidak dapat menentukan apa yang diinginkanNya. Dan sebab itu biarlah Tuhan yang bekerja dan memohon campur tangan Tuhan senantiasa, sehingga apa yang diinginkan manusia bisa tercapai sesuai dengan kehendakNya.
      Tanyakan diri anda? “Berapa banyak waktu yang saya gunakan mengagumi ciptaan Tuhan; dan berapa banyak waktu yang saya habiskan mengagumi harta milik saya”? ini bukan pertanyaan saya kepada Anda, melainkan pertanyaan Yesus kepada saya dan anda saat ini “ Apakah yang kamu cari “ ( Yoh 1.38).
      Hubungan kita dengan Tuhan di dalam pergumulan iman dan doa kita, mencari rancangan Tuhan di dalam hidup kita masing-masing. Manusia sebenarnya tidak mungkin berdoa, tetapi Allah telah memungkinkannya. Dengan kata lain, sebenarnya doa adalah kemungkinan yang tidak mungkin. Berdoa dalam nama Yesus ( Yoh 14. 13-14; 16.23) dikatakan “ Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu”. Berarti mengakui bahwa sebenarnya kita sendiri tidak berhak menyampaikan doa kita kepada Allah Bapa, melainkan bahwa Yesuslah yang memungkinkan dan mendukung permohonan kita itu. Ibrani 8:6 menyebut Yesus sebagai pengantara, maksudnya pengantara dalam hubungan(doa) antara manusai dengan Allah.seruan “carilah” di sini berarti “KEMBALILAH”
4.   Applikasi:
      1. Latihlah ibadahmu (Kembalilah)
      2. Tuhan adalah penolong yang sejati( Ketekunan) Amos 5:6
      3. Buatlah hidupmu berkenan padaNya.

Senin, 06 September 2010

Hasadaon na mamboan pasupasu


Jes 2.1-3
by.gr.abnerpanjaitan
----------------------------------
Panurirang Jesaya (Proto Jesaya) satingki si Mika di panggomgomion ni raja Ahaz, 733-721 adorang so Kristus dohot ditingki ni raja Hiskia di taon 720=693 adorang so Kristus. Boi do jahaonta turpuk on di MiKa 4.1-3. Diholsohon si Jesaya do pangalaho naung sega/lumlam di tongatonga ni bangso Israel lumobi di Jerusalem, ala dosa ni bangso i na mamisati pangalaho na pogos, songon i songoni nang dosanasida tu halak na ro tu bagas joro. Alani marsitutu do si Jesaya paingothon bangso Israel asa disolsoli dosana. Songon hamamago ni Israel ala ni dosana, songon i do nang hamamago ni Juda ala pangalosionna di patik ni Debata. Halembaon ni bangso mangguruhon patik dohot hata ni Debata,ima kehancuran i, ai gabe ro ma harajaon na asing marporang dompak nasida. Tutu di tingki ni si Jesaya hira lam moru do peranan ni bagasjoro i, ai lam gale do ngolu parugamaon ni bangso Israel. Nunga tung torop bangso i na dipengaruhi debata baal, jala marsomba nasida tusi. Songon hamamago ni Israel ala dosana, songon i do nang hamamago ni Juda ala pangalasion di patik ni Debata. Alani i ma dilumbahon si Jesaya taringot tu uhum ni Debata, alai dung masa uhum i ro ma Debata patuduhon asi ni rohaNa, suruonNa ma Mesias mangapuli nasida, huhut pasadahon pasipasi ni bangso i sian habuangan; jala mardamedame ma bangso i tu bangso. Marpungu angka bangso tu dolok ni Jahowa manghalashon haroroNa. I ma na pinasahat ni turpuk on.
1.       Marsada nang pe marasingasing hadirionta
Ndang holan taringot tu uhum na dilumbahon si Jesaya, dipasahat ibana do nang taringot tu bagabaga apulapul na bangso na hona uhum i. Dibaritahon si Jesaya, na apulon ni Debata do nasida, paluaonNa do nasida sian na hansit i. Patupaon ni Debata do sada tingki na imbaru di nasida mangalehon las ni roha ala pajongjongon ni Jahowa ma bagasjoroNa di Jerusalem, na boi idaon ni sude bangso di inganan na timbo. Ndang holan bangso Israel na memereng jala na ro tusi, alai saluhut bangso. Marhite patik I ditonahon tu nasida dos do jolma I di Debata(pat Ul 10.28-34), ndang adong jolma na sangap dohot na lea; ndang adong parasingan ni jolma di Debata. Diorai nasida marhatobanhon dongan jolma, ala dos do jolma I di jolo ni Debata manang dohononta ndang adong pembangian kelas, kasta di parsaoran ni jolma di jolo ni Tuhan i.
2.       Marsada dibagasan na mansihaholongan
Ditompa Debata hita dibagasan parasingan(pluralisme,keberagaman) asa marhite parasingan I boi ganup jolma marsitumpahan manang mansilehonan. Ndang pangkeon parasingan i tu parbolatbolatan alai tu na mansitumpahan do. Ditompa Debata hita marasingasing asa marhite i boi hita saling melengkapi (Kol 3.15). Keberagaman, parasingan i ndang siagohonon alai parhaseagon tu ngolu na mansitumpahan(berbeda walaupun satu, satu walaupun berbeda). Aha na mangarahut ngolu na dibagasan hasadaon, ima holong ni roha. Molo holong i mangarahut hasadaon i ndang muramura be na mansilatean, mansiagatan dohot na mansihatahataan di angka hahurangan ni dongan, ai sada ni roha na mangarahut. Tuhan Jesus pataridahon holong ni rohaNa tu jolma ditinggalhon do hasangaponNa jala diramuri do diriNa jala gabe pangoloi do Ibana(Fil 2.5-8). Rade do halak manghophop donganna molo nunga adong holong ni roha di ibana(ptds 1 Petr 3.10-11)
3.       Hasadaon i do gogo
Rim ni tahi do gogona tampak na do tajomna, ninna umpama Batak patuduhon ringkot ni hasadaon di ngolu ni jolma. Umpama I pasahathon,molo adong hasadaon boi do patupaon sada ulaon nang pen dang adong arta manang hepeng, sabalikna nang pe godang arta dohot hepeng molo so adong hasadaon, ndang tulus patupaon sada ulaon. Domu tusi do pinasahat ni thema ni Minggu on di Almanak HKBP “Saroha, Sapanghilalaan, Sahaporseaon”, manang tapadomu tu pandohan”Kerukunan Satu dalam kepelbagaian”. Marhite thema I disungguli hita asa olo marsada dohot dongan, ai hasadaon I do parbue ni haporseaon di Jesus dohot parbue ni haluaon na pinasahat ni Tuhan i tu hita(ptds Joh 17.21). Amen

Masa depan cerah


 gr.abnerpanjaitan
( Yeremia 29.11 )
================
Bila anda membayangkan keadaan masa depan anda sendiri saat ini, apa yang akan anda lihat? Apakah anda melihat situasi yang indah, penuh harapan, atau anda melihat keadaan diri anda yang tanpa pengharapan? Apapun yang anda bayangkan, dapat dipastikan itu semua diukur dari keadaan anda sekarang ini. Bila yang anda bayangkan adalah keadaan yang indah pasti kehidupan anda saat ini sedang bermasalah situasi yang penuh dengan masalah maka pasti yang ada dalam pikiran anda adalah hari depan yang tidak berpengharapan.
Apapun juga yang anda bayangkan, anda perlu menyingkirkan dulu semua itu dan melihat rancangan yang sebenarnya sudah Allah tetapkan dalam diri anda masing-masing. Anda merupakan pribadi yang unik yang Allah ciptakan tanpa ada yang menyamainya. Sepasang anak kembar pun memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing. Dan atas setiap pribadi ini Allah sudah menetapkan atau merancangkan kehidupannya, apa yang akan dijalani dan dilaluinya. Dimanapun anda berada sekarang, sedang melakukan apapun juga, itu semua ada dalam genggaman tangan Tuhan Allah, Dia yang mengatur semua itu sampai hal sekecil-kecilnya karena Dia adalah Allah yang penuh kausa (bnd  Roma 5.4-5).
Lalu kita sebagai anak-anak Allah memiliki suatu janji masa depan yang cerah dan penuh pengharapan. Allah pasti sudah menetapkan bagaimana masa depan kita masing-masing. Rancangan Allah itu indah atas hidup setiap manusia yang mengasihi Dia. Rancangan itu pasti akan tergenapi dalam hidup kita asalkan manusia itu sendiri mau taat untuk berjalan dalam rancanganNya ( Roma 8.28). Artinya ada kemungkinan kita bisa keluar dari rancangan Allah yang indah itu bila kita tidak mau berjalan dalam rencanaNya ”DIPANGGIL UNTUK MEMILIKI PENGHARAPAN ( I PETRUS 1.3) ” Tanpa pengharapan maka kita tidak dapat mengalami kehidupan berkemenangan. Pengharapan merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita, tanpanya kita tidak bisa hidup.
            Ada ungkapan yang mengatakan: ” Menjauhlah dari orang-orang yang mencoba meremehkan cita-citamu (bnd Amsal 13.20) Jangan pernah bergaul dengan orang-orang yang membuat anda terjatuh dalam kesusahan. Bergaullah dengan orang-orang yang memiliki visi, terlebih akrablah dengan Tuhan dan belajar dari firmanNya ( Mzm 119.33-36). Melepaskan yang ada dibelakang (masa lalu) adalah langkah kedua untuk mengoptimalkan potensi hidup. Masa kegagalan yang pahit, meyakitkan dan menyedihkan, dapat menjadi penghalang untuk mencapai potensi hidup secara optimal. Hal-hal ini akan membuat seseorang negetif tingking; tidak percaya diri, takut menghadapi tantangan, tidak berani mengambil keputusan dalam hidup. Untuk mengoptimalkan potensi hidupnya, harus melepaskan masa lalunya. Cukup penting untuk melepaskan semua yang menghasut apalagi yang menghentikan langkah-langkahmu. Melepaskan masa lalu adalah menjadikan hidup sebagaimana Tuhan inginkan (lih 1 Tess 5.24) David J.Schwartz dalam bukunya ” Berpikir Dan Berjiwa Besar( The Magic of Thingking Big) mengatakan ”berpikir besar maka anda akan hidup besar. Selanjutnya Alan Loy Mc Ginnis dala bukunya How to Get the Best in Your Life membuat statemen, bila anda ingin meraih sukses dan kebahagian yang lebih besar lakukalah hal-hal ini: berlatih sukses, temukan peluang dalam kegagalan, pikirkan selalu kemungkinan, menolong orang lain, hitung berkat dan jangan lupa menikmati istirahat. Orang yang sekarat akan bertahan hidup bila memiliki pengharapan, tetapi orang yang sehat bisa menjadi tak berdaya dan lemah bila tidak memiliki pengharapan. Pengharapan berbicara tentang sesuatu di depan kita, bukan apa yang sekarang kita alami. Sehingga tanpa pengharapan, maka orang akan mengalami kehidupan yang seperti tanpa masa depan. Tuhan memanggil kita untuk hidup di dalam pengharapan. Dan bila pengharapan kita ada pada Tuhan, maka kita tidak akan mengecewakan. Pengharapan pada manusia akan mengecewakan, sama seperti pada pengharapan pada kepintaran, kekuatan, nama tenar, karir atau orang-orang tertentu.
            Ketika kita mengandalkan atau pengharapan dalam tangan Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan:
1.      Kasih Allah sudah ada dalam kita,
”Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”( Roma 5.5 ).
2.      Allah berkuasa untuk menepati janjiNya,
”Tuhan tidak lalai menepati janjiNya”( 2 Petr 3.9).
3.      Ia adalah Allah yang setia,
”Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa Tuhan, Alllahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih kepadaNya dan berpegang pada perintahNya, sampai kepada beribu-ribu keturunan” ( Ulangan 7.9).
4.     Ia akan selalu menjaga kita dan memberikan janji yang tidak pernah mengecewakan. ”Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering; engkau akan seperti taman yang diari dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.” ( Yesaya 58.11). Menaruh pengharapan atau mengandalkan Tuhan pada hal-hal di luar Tuhan tidak memiliki kekuatan dan jaminan sama sekali, tetapi di dalam Dia pengharapan kita kokoh.
Bagian kita sekarang ialah :
  • Percaya pada kasih setia-Nya
  • Berharap atau bergantung sepenuhnya pada Dia, tidak lagi mengandalkan manusia
  • Setia pada jalan yang Ia tunjukkan pada kita
  • Melakukan setiap bagian kita dengan usaha sungguh-sungguh sambil menantikan Janji Allah tergenapi dalam hidup kita.
Secara umum, biasanya kita merencanakan sendiri hidup kita, lalu bekerja keras di atas rencana kita. Tapi Allah menjelaskan pada kita untuk melakukan kebalikanya. Dia katakan ” Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu ” ( Amsal 16.3). Allah ingin hidup kita diserahkan seluruhnya pada Dia. Ketika kita mengkomitmenkan diri kita padaNya dan berjalan dalam kerendahan hati untuk taat pada firmanNya, maka dia akan merencanakan seluruh hidup kita. Masa depan kita ditentukan oleh DOA yang menyerahkan secara total hidup kita pada seluruh kehendakNya. Kebanyakan orang berusaha mencari tanda-tanda dramatis untuk mengetahui masa depan mereka, tapi Allah mendorong kita untuk memulai dengan hal kecil, menyerahkan hidup kita pada tangan Allah, kita akan melihat rencanaNYa dalam hidup kita.  Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya ... ( Pengkhotbah 3.11). Amin

Ramuan ni Parsaoran

Ds.PM.Sihombing,MTh
Rewrite; gr.abnerpanjaitan


RAMUAN NI PARSAORAN
( Resep Pergaulan )
=====================

Na porlu situtu do sipanaganon di hita jolma na mangolu on, alai laos ringkot muse do nang parsaoran di ngolunta on. Autsura holan holan na tabo lompanta, alai diorai hita manghatai dohot dongan, jala gabe songon tanding na hapuloan hita, so marsaor dohot dongan jolma, ra dohononta do : ”tumangon ma holan gambas na tinutung i pe taho lompanta, asal ma boi marsaor ahu dohot dongan jolma”.
Tarsongon i do ra nang panghilalaan ni sahalak na di bilut sel ni hurungan i. Dilehon do nian ibana mangan,alai diorai do marsaor dohot donganna, so boi manghatai dohot manang ise, gabe mansai parir do panghilalaanna, umbahen didok : ”hansi na marsahit, alai humansit do na sitarapan”. 
Didok Dr. Dale Carnegie do sahali songon on; Boleh jadi soal pergumulan adalah soal yang paling penting. Dipatupa ibana do sahali penelitian na tangkas taringot tu porlu ni parsaoran on di ngolu ni jolma. Gabe jumpang ma parbue ni  penelitian i songon on: 15 % do pangkorhon ni parbinotoan di vak-niba mambahen marbue ni ulaon, na 85% nari tung ala ni hamaloonna marsaor do marhite rangsa ni parsaoran na uli jala na mangain roha ni jolma. Hea do didok si Rockefeller na mora i songon on: ”Kesanggupan bergaul dengan orang mudah dibeli, tidak bedanya dengan membeli barang dagangan gula dan kopi, tetapi untuk kesanggupan itu, saya harus membayar lebih besar daripada untuk barang lainyg ada didunia ini”. Sian pangalaman na do na nidokna on tung  mansai godang artana ala ni parsaoranna na denggan dohot torop jolma.
Tuhan Jesus pe, tung dihapusuhon do mangajari siseanna dohot na torop na ro tu jolona asa denggan parsaoran nasida be songon hataridaan ni naung marsaor nasida dohot Debata amana. Molo tapaihutihut poda ni Tuhanta di jamita dolok, (Mat. 5-7) tarida do disi angka mutiha na arga di parsaoran. Miduk do halak  na mamutihi mutiha na arga i, atik pe so marugamo Kristen nasida. Tadok ma jolo songon halakna tarbarita i di India, si Mahathma Gandi. Songon na manginum aek  do dihilala ibana pajojorhon sude hata dohot isini jamita dolok i, ai tung  dietong ibana do i  songon gurasa na manutung rohana gabe galak tiur patupahon angka ulaon na denggan di tonga-tonga ni bangsona di India. Ai molo dung denggan parsaoran ni jolma tu donganna jolma, ndang masa be namangasahon gogona (violence), alai molo lambok roha (non-violence) sandok tano on pe boi do teanonna. Ido nang jamita ni Tuhanta na di Mat.5,5 didok : ”Martua ma na lambok roha,ai teanonnasida do tano on”.- ala ni i, tauji ma jolo mangalului angka ramuan na mambahen tabo jala dalhit parsaoran i. Ndada holan tu parhalado ni huria porlu parsaoran, tu ruas ni huria pe tung  ringkot do, gari jolma sihatoropan pe tahe, asal ma jolma na tinompa ni Debata tung sude do manghaporluhonsa. Asa tung tingkos do songon na nidok ni si Carnigie i, masuk tu na mansai porlu situtu do parsaoran on sain angka na porlu na asing i, ringkot do jolo taringotanta, aha do huroha parsaoran i.-
1.  Aha do lapatan ni parsaoran  ?

Hata parsaoran, na ro do i sian hata saor, lapatanna, na sada mardomu dohot tu nasadari. Isara ni sangsang naung ni lompa disaor tu bontar ni pinahan i, i ma na gabe digoari na ginotaan. Ala saor botar ni pinahan i tu jagal naung disangsang i, muba ma rupa ni ganup. Ndang  hot be rupa ni jagal i, songon i do nang bontar i sandiri. Asa dung disaor, gabe adong do parubaan. Songon i do nang parsaoran, hata panggulmiton – pingkiran ni nasada domu dohot nasadanari, gabe adong do mamboan parubaan.
Didok amanta Poerwadarminta di kamus umum bahasa Indonesia: pergaulan adalah kehidupan bersama-sama. Ndang masiboan ngoluna be, alai nunga dihorhon ngolu ni na sada pangkorhon tu ngolu ni nasadanari. Tandiang na hapuloan i, ndang  punjung  be songon na maoto, alai saor tu donggan na isara  ni bulu na so olo holang  sian dongganna, (ndang dao tubis sian bonana) masiososan do bulu nasada tu nasadanari gabe tarbege soara na marngongos, alai laos  marsada ni roha do nasida mangambat alogo asa las nampuna huta na pinarikanna i.(sinuan bulu sibahen na las, pinungka partondongan sibahen na horas). Ala ni na marsaor i gabe adong do pangkorhonna. Molo denggan do sinangkapan ni parsaoran i, ba na denggan ma parbuena, alai molo roa do ba na so gabeak ma tubisna.
          Ido alana tung ringkot paratarataonta angka dalan na patiur parsaoran i asa dihorhon i nang angka parbue na uli di tongatonga ni masyarakat, lumobi di hurianta. Dalan na patiurtiurhon i do nasinangkap marhite ramuan ni parsaoran on.
2.  Aha do ramuan  ?.-       

Somalna, tu sibahen ubat do ramuan. Dipulung ma angka ragam ni ”hasea” na boi diramu gabe ubat. Olo do sipata 4-5 macam hasea bahen ramuan ni sada ubat. Ianggo sadasada do hasea i, ndang hasea pangubationna. Taringotna: ”hasea” ima nennt man auch die Ingredienzien, die der datu zu pulungpulungan braucht. Ido didok J.Worterbuch. Adong do sapi ni parsaoran dohot pardonganon, alai adong do parasinganna. Pardonganon (Freundschaft, Kameradschaft, parsaoran, ndada pola sai ingkon songon i. Asa mardimensi na tumardas do parsaoran sian pardongan . Mangihuthon teori ni parilmu jiwa na tarbarita Kohlberg, parsaoran on masuk ma tu kesadaran etis apala natumimbo. Ai ditorusi parsaoran on do angka tuho, batasbatas ni pardonganon ala ni partondongon, paradaton, parsahutaon,  parsabangsoon dna. Tung sonang do roha dohot panghilalaan ni halak na malo jaroha ni parsaor. Songon na so ada do na hurang  di halak  parsaor, ai didok rohana torop do halak  na pinarsaorhonna i mangkilalahon na niahapna i. Asa tung na tabo do parsaoran i. Beha do asa jumpang  i?- ima nanaeng ujionta mangalului ramuanna. Marragam ma hasea sipulungonta, jala sai na masirainan do hasea na sada
tu nasadanari. Unang ma tasirangsirang, rupani tadok, sae ma holan hasea naparjolo i talului, ndang pola anggo napatoluhon dohot na asing i. Ingkon na sorang kanan do i asa boi marrongkap bahen ubat na pahipashon parsaoran na denggan na taparsinta i.-
Angka on ma deba sian ramuanna i.-

  1. Nilehon roha tu dongan, pinarateatehon napinarsaorhon.-

         Didok sahalak penyair ni halak Roma na jolo, tangan so tubu dope Kristus songon on :”orang akan memberi perhatian pada kita,bila kita menaruh perhatian padanya”. Satolop do roha hamu molo hudok, ndatung hea manjaha buku ilmu jiwa panangga (jurangga). Ndang hea diajari angka guru manang  frofessor panangga i manang beha ramuan ni parsaoran alai sian pambahenan ni pananggai na paegoegolhon daging dohot ihurna mardongan mata mangelek tu tuanna, gabe ditogu i do roha ni tuanna i mangapusapus ulu ni panangga i jala songon na dihatahatai sian holong ni rohana. Songon na diboto panangga i do mambuat roha ni tuanna i jala dapot do rohana i, gabe jumpang ma na masiantusan, nang pe ndada masiantusan ianggo di panghataion. Sian i tarida do hasintongan ni pandohan ni penyair na sian Roma i na mandok : na parrohahonon ni halak do iba molo pinarrohahon halak. Tumangkas didok si Carnigie songon on : ”dengan menaruh minat pada diri orang lain dalam dua bulan, tuan dapat membuat kawan lebih banyak daripada dalam dua tahun, dengan jalan mencoba menarik minat orang lain pada diri tuan sendiri”. Pangunjunan na umbalga tu hita jolma ima, na sai patujolohon diri gabe sipasangapon, sipujion. Adong do na mambahen penelitian tu panghataion di telephon. Sian 500 hata di telephon i, jumpang ma 3.990, hata ”AHU”. Limaratus do halak na manghatai, alai pintor adong 3.990 hata ahu, marlapatan ma i disada panghataion tabege ma hata ahu, 8 x. Tarida sian i, tung mansai arga do ahu,  jala ummarga do i sian ibana manang hamu manang nasida. Ra, ndang apala taparrohahon sada bangko na tatean uju marnida foto manang gombaran. Sai pintor gombaranta do parjolo talului, dingkan dia ma ”ahu”? Jala molo so tarida do hita manang na holip tarida, sude do na di gombaran i hurang denggan tadok: ndang mardai. Nda dipatuduhon i do bangko hajolmaon i na si pajolohon hita sandiri? Ingkon dung hita pe asa na asing. Ala ni i do tung songon na tajom situtu do poda ni sahalak namalo ni ilmu jiwa na margoar Alfred Adler, didok nasida songon on: ”orang yang tidak menaruh perhatian pada sesamanya, dalam hidupnya akan menderita kesukaran yang sebesarnya, sehingga menyebabkan orang lain menderita kerugian yang sebesar-besarnya ”.
      Tarbarita situtu do haburjuon ni si Roosevelt pola adong sian angka pangurupina (pembantu rumah) manurat sada buku na margoar ” Theodore Roosevelt pahlawan ni pembantu ”. Aha do alana? Mangihuthon     barita i, ala na sai sari do Presiden i, ndada holan tu angka na sangap songon ibana, alai tu sude do diparrohahon, gari pembantuna pembantuna sandiri pe ndang lupa ibana. Hea do tarsonggot sahali pembantuna ala ditelephon Presiden i inanta ni pembantu i tu jabuna, didok di duru ni jabumi pe manukmu inang, lupa huroha hamu palobuhon. Tarsonggot do inanta i, si didok rohana sahat do tu manukhi hape diradoi amanta Presiden i, tontu na didalani do nang dompak jabunami on. Ndang adong be jolma na umburju di pembantu on sian amanta Roosevelt on. On ma panghorhon ni na sinarihon dongan parjolo, ndada iba na sai ingkon parjolo.
Patut do didok Tuhanta i: ”manang ise nanaeng sangap, ima gabe pangoloi di donganna, jadi manang ise nanaeng parjolo, ima gabe naposo ni donganna ” Mat 20.26-27. Nang holan sangkababa hata pe nidok tu dongan na pajumpang dohot iba, tupa do sataon ndang lupa napinangkulingan i. Gari holan mandok horas sambing pe, arga situtu do i. Adong dope tahe na mandok, holan hat ”ba” nidok tu dongan pajumpang, ndang hurang panghorhonon ni i. Panghorhonna ima, diargai sianu i do ahu ba, ninna. Dipaboa do i tu donganna manghatai muse. Sian hata na sinoarahon i naeng ma antong boi dianto halak, ndada holan hata lemes sambing i, alai tung hata na haruar sian holong ni roha do. Hata na haruar sian na mangargai dongan do. Ido boi mambahen gabe diargai dongan i muse iba.
      Holan songon sipingkiran do rumang  ni sidohonon on. Umpamana , denggan do tapingkiri rupani: ”boasa ma tutu sai burju pisang i marparbue, hape so hea dipangan ibana parbuena i? Sai halak do mangallang parbuena, hape sai didatdati pisang i do(aut boi ibana manghilala) na sai burju amanta nampuna pisang i manambornambori ibana? Ragam sipata dibahen nampuna pisang i antong asa denggan partubu ni pisang i, ra gabe manghilala ma pisang i mambahen na denggan tu nampunasai. Holan songon gombaran do sangkap niba disi laho manogu rohanta tu hinaporlu ni na mangalehon roha jala mamparateatehon dongan, ndada diriniba jumolo parateatehonon manang sarihonon jala laos igilon ma asa denggan roha ni dongan tu iba di parsaoran. Ala ni i, patut ma ingotonta laho mamonai parsaoran na dalhit tu dongan, Ramuan na parjolo, ima:
NILEHON ROHA TU DONGAN JALA PINARATEATEHON NA PINARSAORHON.

2.      Pinaholang jala sinubanghon sarita dohot surasura ni roha tu dongan manghatai.-

Boi do ra tardok : ” Kritik dan praduga (prasangka), adalah racun utama dalam pergaulan”.
Adong mandok tahe deba ba malo  mandok : Kritik adalah perbuatan yang berbahaya, sebab ia melukai perasaan, harga diri orang bisa membangkitkan perasaan dendam dalam hati. Tung toho situtu do i. Ai mangihuthon pandapot ni angka par-ilmujiwa, nunga jotjot tabege goarna ala ni angka pandapotna na arga, si Sigmund Freud goarna. Halak Wina do ibana. Didok ibana sahali songon on : ”manang aha pe tapatupa, dua do pangalahona mangonjar hita na umbalga, ima hagiot ni daging  dohot hagiot ni roha. Duansa hagiot on, sai totop do manarik tu diri, asa dihormati, jala tung mauas di puji. Jadi molo pintor kritik do ro, manggunjal do i tu roha, gabe ganggang ma panghilalaan jala daukdauk ma parsaoran.
      Adong do sada ina na dipamanja amanta namangapsa. Tung mansai hapal do panghilalaan ni inanta parsondukbolon on, naeng do sude tingki ni amanta i nian holan laho palashon rohana. Pola do sipata tinggal ulaon ni amanta i, ai nunga tartaho pangkatna jala denggan ulaonna, holan manggohi pangidoan ni inanta i pola sahat tu na derem, ipe asa boi laho tu kantorna. Di na sahali, tungkolon do inanta namoraboru i, marhite angguk ni tungkol i, peut do roha ni amantai. Dipaksa inanta i do ingkon sai dilambungna amanta i tingki mangubati di klinik ni ipon, hape ingkon manguluhon rapot do nian amanta i. Ala ditadingkon amantai inanta i siala porlu ni na manguluhon rapot i, gabe gasagasaon do inanta i, pola gaor klinik i. Ima manghorbarhon hinaringkot ni roha ni jolma ingkon tu ibana nian perhatian. Hape molo ro do muse kritik, hambar ma sude, ndang saut be panghataion, bada nama na ro jala sahat tu hansit ni roha na maol ubatan. Sabalikna, tung dihasiholi jolma do asa pinuji ibana. Tarsingot do tu roha angka barita namasa na jolo, isara ni Presiden George Washington, dibahen do aturan panjouon tu dirina, na ingkon dohonon ”Laksamana yang maha Kuasa, Presiden Negara Serikat”. Taingot do muse nang si Colombus, na ingkon jouon marhite hata ”Laksamana Samudera dan Wakil Mahkota Hindia”. Songon i do nang di bangsonta on ujui di hamamasa ni Orde Lama na mandok tu amanta Presiden Soekarno ”Paduka yang mulia Panglima tertinggi, Penyambung lidah Rakyat, Bapak Presiden”. Ra, ndada pola ginjang ni roha i, alai ima pataridahon gorga ni roha ni jolma na sai ringkot dihormati halak. Holan songon turiturian do nian nanaeng dohonon on, alai ra boi do gombarhonon ni i nang hinasintong ni pandapt na nidok nangkin.
      Hea do tabege turiturian ni sada raja na sangap, sude do parripena ( rakyat) mabiar mida raja on. Ndada ala ni botang ni dangingna nian manang ala ni bostong ni botohonna, alai ala ni angka aturan na pinatupana do asa tung sangap ibana di roha ni halak. Tong ma tarsongon na di ginjang i, molo laho manghatai halak tu ibana molo adong na ro mangalap, ingkon marlompit dugul do mardongan tangan na somba huhut mandok : ”Ale rajanami, Raja nasumurung, Parbahulbahul na bolon, Paramak sobalunon, Parsangkalan so mahiang, Parhatian na so meleng, Partahi na so ra sabat, Parpollung na so haotapan,Pargomgom na sotarutor....sombangku ma di rajai” hape di sada tingki, laho do anak ni rajai marlangelange. Ndang apala malo ibana marlange, baru pe marsiajar. Anak sasada do ibana, jala tung  hasian ni amanta raja na sangap i do ibana. Molo so diida anakna i nanggo apala sahali, nunga songon na so gok panghilalaanna. Beha ma antong anak sasada. Hape di sada tingki, di na laho i ibana marlange, mogap ma ibana. Nunga di padungdunghon tanganna tu ginjang mangido pangurupion. Tongon ma mamolus sahalak parbulusbulus, diida ma na masa i. Didok tu halak na tongon mamereng disi asa diurupi, alai mabiar be do, atik beha annon gabe didok nasida na mambahen. Gabe maringkat ma ibana (amanta sibulusbulus i) tu istana ni raja i laho paboahnsa. Hape ala marlapis do panjaga ni angka hupas, gabe lumambat do parsahatna mangadop raja i. Dung sahat ibana, pintor marsingang  ma marlompit dungul huhut mandok songon na somal manjou raja i: Ale rajanami, raja na sumurung, parbahulbahul na bolon dohot satorusna.....? dipasiat rajai ma alualu ni parripemon:”mamolus ahu nangkin, hape huida naeng mogap anak ni raja i diparidian an, ba tung hatop ma nian disuru raja i mangurupisa, ninna”. Gabe gasagasaon ma raja i huhut didok:”boasa ma so pintor hatop dohononmu, hape sai dipahotorhotor ho dope hatam, ninna, huhut ma maringkat rap dohot angka hupasna laho mangeahi paridian i. Hape, apala ipe tos hosa ni anakna na mogap i. Gabe sian i, didok ma, olat ni on, ndang pola sai songon i be panjouon tu ahu, sae ma didok holan hata amang!.
      Asa hape, ndada sai tu na denggan panghorhon ni na mangait tu diri hasangapon i nang pe ido apala sinolom ni roha ni hita jolma namardosa on. Jadi molo naeng aloonta dosa, aloon do parjolo roha na patujolohon diri on. Sabalikna ma nian, sai pinasangap ma dongan, unang jinungkit sangkianna, alai nidodo ma rohana, jala hombar tu pandodoon i ma tapasahat jumpa manghatai manang patupahon sipatupaonta. Jadi molo didok, racun ni parsaoran do kritik, tung tingkos do i, ai na manjungkit sangkian ni dongan do iba disi. Dumenggan do angka na pasangaphon dongan, na palashon rohana sipasahaton. Alai tutu jagahononhon asa unang napinabaenbaen, manang tinambatambaan, gabe tarida   songon na mamanggar. Anggo na songon i, na manjungkit botik do goar ni i. Molo laho mambuat botik jarang do dijangkit halak. Alai jungkitjungkit do dibuat, dung i dijullakkon ma jungkitjungkitna i tu botik i sian toru, songon na dionjar ma tu ginjang, hape ido mambahen mapipil tampuk ni botik i, jala laos madabu. Ndang songon na manjungkit botik sangkap molo nidok, naeng ma na palashon roha ni dongan sipasahaton tu dongan ndada sarita manang kritik. Didok si Charles Schawb do sahali songon on: ” Huhilala, hatuaon manggalahi api ni semangat dohot patimbo dongan do marhite na manghamuliatehon jala mangargai ibana dalam mambuat rohana gabe saroha dohot iba jala mapaghilalaan”.
Sada kunci na arga situtu do pandohan ni si Emerson molo didok ” Setiap orang yang saya jumpai, adalah orang yang lebih daripada saya belajar daripadanya”. Ai molo iba do hinilala na ummalo na umbeteng, na ummora jala sumangap, na oto nama na asing i, na lea na ma dongan i, gabe lomolomo ni roha na ma mandok sidohonon tu si, hape nunga mambahen hansit ni roha, jala ndang tarjalosa be sidohonon, lam gali ma parsaoran tusi. Hape molo pinahan do na ni donganan i ummalo, sai adong do sipararon sian pandohanna i jala gabe tamba ma na binoto, so sundat muse lam tabo parsaoran, alai haoloonniba patutoruhon diri jala mangargai nabinoto ni dongan do. Subanghonon na mammmangar, ai hea do didok sada panurat, adong ninna di Istana ni raja Georgev di Inggris diantungkon 5 Semboyan, jala sada sian semboyan i mandok songon on : ” Ajarlah saya akan jalan bagaimana menolak pemberian atau menerima pujian yang tidak jujur”. Nang i pe ringkot do tutu guruhononta, ai sipata do ndang taboto naung dipanggar hita, hape panggarpanggarna i, sipaotooto do na so jujur.
      Jadi tung ingkon tangkas do pasomalsomalon diriniba asa unang tukang kritik, nang pe sai adong do halak na marsahit kritik. Ndang tabo dihilala rohana ia so dikritik donganna. Ndang adong na denggan di rohana na niula ni donganna, manang na ise pe i. So marnida ni ise, manang na diatas ni tuturna, gari simatuana pe sai dipapilit langkana asa unang jumpang dohot helana si tukang kritik i. Dalan laho mangorom i, ba sai ginobarhon ma tongtong di rohaniba, ise iba antong. Molo tingkos do pamilangion di rohanta, ise binotoan, hurang di hahipason, hurang                                                                                                                                                                            di sinadongan, hurang nang di haporseaon. Molo ”sihurang” do hita antong, ndatung pulut be rohanta mangkritik dongan disi pajumpang. Sai luluan nama dalan beha asa taripar tu iba sian halobian ni dongan laho manggohi hahuranganniba i.
Surasura ni roha- Prasangka/Praduga.
      Dos do arga ni panghorhon ni sarita dohot surasura ni roha. Ai molo jinaha na so tarsurat,na so umbooto surat do iba disi. Boi ma marpilitan na jinaha i sian na sasintongna. Di metode ni panjahaon nuaeng, rarat didok dakdanak i do : si didi makan kue, ala diida sada jolma na mangallang kue di gombaranna, hape na mangkombar kue do tarsurat. Halak na olo digomgomi surasura ni rohana,olo do i tarhirim. Didok umpana ni halak Batak : Nirimpu parhunihan, hape pargadongan;                                                                                                                                                                                                                                                                Nirimpu parulian,hape hamangoan. Marsurasura, mangarimpu do i. Molo porsea iba di surasura ni roha, na naeng diulaulai halak iba, lam leleng gabe songon na niida do ulaulana i jala gabe termuruk ma iba, hape so adong. Nunga sanga tarmuruk, alai dung marsitangkasan, gabe tarida ma na so adong. Maila ma na mangarimpu-na mansurasura. Ndang jadi dohonon sidohonon ia so tangkas binoto jala niuji muse manang na sintong na tangkas i.
Didok Ap.Paulus do tu si Timoteus sahali songon on: ” Adong do ari hasusaan, manghaholongi dirina ma disi jolma. Impola di perak, parhata manggang, parroha haginjangon, angka panginsahi, na so mangoloi natorasna, na so marningot lagu, na tois, angka na so marholong roha, pangoseose, panihasnihasi, na so umboto mangorom,parmurukmuruk, na so marholong ni roha dina denggan,angka parjehe, parroha na neang, sipaburnang diri, holongan di hisap ni daging asa di Debata. ”Angka i ma soban ni api surasura ni roha. Tinihasan dongan holan ala ni na prasangka. Soban na galak on ma manutung parsaoran, gabe mansohot ma komunikasi, lam tamba ma osososos    ni paidua, paitolu, gabe bada na so haitopan ma pangkorhonna.
Ala ni i, tung sipaholangon jala sisubanghonon do angka surasura ni roha, ai rasun ni parsaoran do i. Molo adong na hurang tangkas diiba, tung dao do dumenggan molo jalo tinangkasan tu na patut patorangkohnsa, unang ma tu pangalambungi pinatolhas surasura ni roha i. Ai sai manambai gara do i ala so tangkas nang ibana sandiri, tamba manang surasura ni roha ni i tu surasura ni rohaniba, gabe lam malhot ma surasura ni roha i gabe sogo ni roha.
Antong tapahibul ma muse sude na tadok i domu tu hatoragan angka na di ginjang i : sipaholangon,jala sisubanghonon do nasa sarita dohot surasura ni roha tu dongan, ido sada dalan asa jumpang parsaoran na denggan. Didok sahalak na pistar songon on:
”Never tell a man he is wrong, show respect for the other man’s opinions”, lapatanna, na so tupa pola paboaon tupa pola paboaon tu dongan na sala ibana, alai tama do argaan angka pandapot di dongan. Marhite na mangargai i do gabe iba sandiri dohot pandapotniba gabe arga di ibana dohot di dongan na asing.

3.   Basar ni panaili dohot bohi na mengkel, raru ni parsaoran na so tartuhor.
Di sada buku na margoar Etika Pergaulan, sinurat ni Ny.Enny Rachim, didok songon on:
” Pada waktu menghadapi bangsa kita sendiri yang usianya lebih tua (baik itu wanita maupun pria) kita sekali-sekali saja menatap mukanya(matanya), tetapi selebihnya sebaiknya menatap/menundukkan mata kita kebagian bawah dari dagu, lain halnya apabila kita menghadapi orang asing ( baik dari dunia Barat maupun dari Timur ) kita sebaiknya pada waktu berhadapan maupun berbicara 90% mata kita menatap mata yang kita ajak bicara ”.
Sian pandohan na diginjang na di ginjang i tarida, na marlapatan situtu do hape pamereng ni si mamolong on nang di parsaoran, unang ma diuji mambuka toko laho martigatiga”. Taboto do ia bangso cina, sada bangso naung tumibu do i maju di portibion. Taida do sahat tu nuaeng di torop negara, lumobi di luatta Indonesia on. Tung dos pe tigatiga ni halak hita dohot halak cina, sai tu Cina do nang halak hita laho manuhor situhoronna. Aha do mambahen i?. Tontu, pangulahonnasida di umpama i do deba   siala ni i. Ai nang songon na nialbang tu toru manawar arga ni barangna i, tong do lambok hatana, jala engkel pangalusina mardongan panaili na basar. Ndang pola pintor murhing bohina i, jala ndang pola gogo soarana mangalusi,olat ni nanget do dialusi ”masih rugi pak”, ninna do. Molo tapatudos tu alus ni halak hita martigatiga, ba ra ganup do hita mangantusisa.
      Asa gabe, tung arga do panaili ni simalolong on dohot parengkel ni bohi on nang pasordithon parsaoran tu dongan. Domu tusi, naeng tangkasanta do jolo satongkin nang pangkorhon ni simalolong on. Sipata ala hita do nampuna simalolong, gabe ndang hea tatangkasi aha do i. Tuk ma molo billohon, santabi, ba, tapaias. Molo halimataon, ba taubati. Molo hansit ba taboan tu dokter mata. Manang na piga do di hita Batak na gabe kasar jala songon hata baraksi molo ginoaran ruas ni pamatang i. Isarana, molo nidok ”matami”! Tu dongan, nunga hata na roa jala mangaleai. Molo nidok rupani ”babami”, ”igungmi” ipe tung kasar do i. Ndada pola muruk dongan nang nidok rupani ”tanganmi” manang ”jarijarimi”. Sian i tarida,asing do mata/simalolong sian jarijari. Dao do huroha tumibo lapatan ni mata i sian angka na asing i. Tarida do i sian pamangkeon di hata i na mansai godang pardomuanna.
Taida ma jolo sian hata Indonesia. Di kamus ni Poerwadarminta, didok songon on : mata adalah alat pada tubuh yang dipakai untuk melihat. Alai godang dope hata na haruar sian i, rupani : mata palsu, mata duitan, mata keranjang, mata air, mata angin, mata-mata, dna. Di hata Batak pe godang do i: mata begu, mata guru roha sisean, mataniari,mata ni tangke dna.
Tung na porlu do tutu mata i, ai manang boha pe uli ni nauli, anggo so adong mata,gabe hambar do i di ibana. Hea do diparateatehon dongan mata ni huting. Molo bodarina songon kaca do idaon. Molo lao manangkup bagudung, ndada sai dilojongi, alai matana do dibahen manjonggor mata ni bagudung i, jala gabe maoto do antong bagudung i dibahen, unjungna sai so ma i so diboto mardalan. Disi ma ro huting i manooro. Asa na gogo do mata i. Ala ni i do didok sisurat buku nanidok di ginjang i mandok, unang jinonggor dongan molo manghatai. Alai, sabalikna molo sorur do pamerengniba, songon na menarik do tu dongan. Boi do pamanaton sian simalolong ni dongan i, tarbeha ma rohana dohot nanaeng dohononna tu iba. Jadi, tung siparrohahonon do simalolong niba di na laho manghatai tu dongan i, tarbeha ma rohana dohot nanaeng dohonona tu   iba. Jadi, tung siparrohahonon do simalolong niba di na laho manghatai tu dongan. Unang ma songon na mamollang, ai pintor dohononna do, ”ba dibollang ho ahu”, lapatanna songon na pajagojagohon ho, aha nanaeng dohononmu tu ahu? Jadi, panaili na basar, godang do manghorhon panait ni roha di panghataion.
Laos songon i do nang ringkot ni bohi na mengkel. Didok si Charles Schawb sahali songon on : Senyumnya berharga $ 1.000.000,- salahsatu daripada unsur-unsur yang paling penting dalam diri pribadi adalah senyum. Ia engkel, hataridaan ni ateate na manghalashon do i. Boi do tanda engkel na tingkos sian engkel na pinabaenbaen. Ndang mangolu engkel tiruan i, gabe songon na mangarehei do didok i tu roha ni na marnidasa. Asa, ndada siguruhonon engkel i, rupani laho tu kaca i, jala dipasumansuman ma mengkel. Engkel tiruan/imitasi do goar ni i, ndang ditogu i roha tu parsaoran na dalhit. Alai sian bagasan roha do mulaan engkel i, ai molo hinalashon jolo parjumpangan niba tu dongan, nang so nidok manang ni latih, pasti do pintor haruar engkel parbue ni ateate na manghalashon i.
Sada halak salesman na tarbarita na margoar Elbert Hubbard patomutomuhon angka siingoton ni angka sipanggadis barang songon on : ”Molo mardalan ho, atur ma pardalanmu jala naeng dirgak, alai jaga asa mardomu osangosang tu andora, jala jaga parhosaon ingkon taratur denggan. Luluan do dalan asa dison   dangi sinondang iba, dungi ipe asa pinangkulingan dongan. Ingkon mardongan engkel na tarida di bohi do pangkulingan dongan. Ingkon mardongan engkel na tarida di bohi do panghulingan dongan, alai ingkon na ruar sian ateate parbagasan. Angkup ni i dijangaon do sotung gaor rohaniba holan parbagasan. Songon i nang osangosang na dais tu andora, na patuduhon haunduhon do i, na so adong ginjang ni roha. Parengkelon i ma manghunsi sude na di ginjang i, gabe songon alat alat laho pasahathon hataniba.
Tama do ingotonta songon ni torop halak : Senyum tak usah di beli, tetapi besar sekali pengaruhnya. Ia memperkaya jiwa orang yang menerima tanpa mempermiskin orang yang memberi”. Didok halak dope muse, ia engkel i : ”lewat dalam sekejab, tetapi selama hidup ia tetap tercatat dalam ingatan. Tak seorang hartawanpun suka melepaskan dia, dan seseorang yang sangat miskin sekalipun dapat menjadi kaya karena dia, ia membawa rasa bahagia ke dalam rumah. Ia menjadi penghibur bagi yang lelah laksana cahaya bagi orang yang putusasa, sinar bagi yang berdukacita dan penawar asli bagi kesusahan”.
Tabo do begeon sude angka pandohan i, nang pe maol do ulahonon alai mura do i molo nimulaan sian roha manang ateate na marisi holong mardongan serep ni roha. Tutu, ndang situhoron jala ndang tartuhor engkel i, ndang sipangidoidoon i, ndang boi pinjamon manang tangkoon, ai ndada nampuna ni manang ise i, halak dongan manghatai do silehon i tu iba, manang iba tu dongan. Tung ise ma ama na sanggup sai manontong muruk molo diida do bohi ni ianakkonna na sai engkel? Molo tung adong i, ra naung adong nama hurang ni rohana. Molo murhing do bohi manghatai tu dongan, tontu pintor roha na manungkun nama na parjolo di dongan i. Bahe na muruk do ibana? Manang na adong ro muruk diboan sian jabu? Ala ni i, gabe ditahan dongan i  ma rohana, ndang olo be papuashon panghilalaanna songon na pataridahn parsaoran na solhot. Asa tung siigoton do parade diri patuduhon bohi na mengkel di na laho manghatai tu dongan.

      4. Girgir ma mananginangi, jala bangkol ma manghatai.
Bangko ni jolma sai naeng do manghatai, jala gabe si patangitangion. Ingkon antusan do i jala parrohahononon molo uju manghatai dohot dongan. Molo naeng manghail dengke iba, unang ma pandaian (selera) niba binahen. Aha do lomo ni roha ni dengke nanaeng hailon i, ido bahenon ompanna. Molo naeng manghail dengke ihan mas iba, unang ma sibuk ni dengke mas binahen ompanna ala i selera niba. Alai niluluan ma selera ni dengke mas. Gea do taboto soloman ni dengke mas, ba niluluan ma gea. Dung i dapot ma dengke mas i, ai nunga disi solomanna. Tarsongon i do gombaran ni panghataion tu dongan. Isara ni na manghail do i. Naeng do botoon aha do soloman ni dongan i, hombar tusi ma pinaampit hata sidohonon. Soloman umum/hatoropan do di jolma, sai naeng manghatai, jala patubegehon soara ni ogungna. Ala ni i, tung arga do ramuan na paopathon on, asa rade hita manangihon hata ni dongan, jala pinabangkol mandok na sian iba.
Poda natur sian si Jakobus di Jak 1.19 didok ibana ” Ingot hamu ma angka donganhu na hinaholongan : Ganup jolma girgir ma ibana mananginangi, bangkol ma ibana manghatai, bangkol ma tarrimas ”! Angka halak na di parserahan ni si 12 marga i do na pinangkulingan ni si Jakobus marhite hata i. Sangkap ni si Jakobus disi, ndada holan mamodai na eschatologish, pangalaho nanaeng masa sogot, alai dohot do nang di rumang ni parsaoran na  ditanoon, patut tarida parbue ni haporseaon i. Sada sian dalan laho patupa i, ima napinodahonna. Naeng rade na porsea i manangihon hata ni donganna, unang holan hatana na ummarga, alai buatonna ma sian hata ni dongan i manambai naung binotona. Hape laos disi do muse manarik tu roha ni donganna manghatai i, ai hilalaonna do na tangkas ditangitangi angka napindohanna i. Sadalan do na tangkas ditangitangi dohot habangkolon manghatai. Ai molo laos girgir do iba manghatai maradophon dongan na girgir manghatai, gabe sai luluan ma dalan asa maradi hatana i, ai nunga sai naeng paullopon na sian iba. Ala ni i, patut ma adong na bangkol manghatai, gabe sanga ma dongan mandok sidohononna ala girgir do iba mananginangi. Didok parbinoto songon on: ” Orang yang tidak pandai mendengarkan dengan penuh perhatian, tidak dapat membuat kesan yang baik ” . Si Isaac Marcosson do mandok i, dung tangkas dibahen iban panangkasion marhite miduk wawancara tu angka halak na tarbarita di portibi on. Godang do halak na tarbarita mandok, lumomo do rohana mambege jala marnida angka halak na burju mananginagi asa unang halak na jeje jala malo manghatai. Huroha otik do na marbangkohon na bangkol manghatai, gumodang do na marbangkohon girgir, jeje manghatai.
      Molo bangkol iba manghatai, ndada na oto i, manang na so diboto manghatai, gari marpidato na maripurun pe boi do i. Ido ra umbahen didok sada Rektor Mangnificus ni Universitas Colombia na margoar si Bulter songon on : ”Molo naeng pande mangkatai ho ( pandai pidato-berbicara ), guruhon ma gabe pananginangi na denggan. Alai painuinu jala parade ma angka sungkunsungkun di roham na boi manogu roha ni dongan gabe taronjar rohana mangarungkari na di rohanai, lumobi ma i taringot tu dirina dohot angka na adong diibana. Patut do antong ingotonta, pasti do sai na ummarga dihilala ibana na di ibana sian na asing, humansit do dihilala ibana tungkolna sian sahit jantung ni halak naung di ICU, gari sian bahaya kelaparan sai hira jolma na maha-tauh do si Roosevert, ai manang dohot ise ibana manghatai, sai sude do diboto. Manghatai na ro, umpamana pamiaro lombu, diboto do taringot tu lombu. Molo diplomat do na ro, diboto do suhisuhi ni politik , ia parteknik do na ro, diboto do lompilompina. Gabe logang ma halak, tung na luar biasa do on, ninna be. Hape na sai mangarade do ibana manjalo tamuena. Molo diboto naeng ro marsogot manghatai taringot tu suansuanan, sai mangarade do ibana manjahai parbinotoan taringot tusi sahat tu tongaborgin. Ido alana umbahen na songon i diida halak. Boasa pola songon i? Didok si Roosevelt, ” Jalan raya yang menuju hati orang, ialah pembicaraan tentang soal-soal yang paling disukainya ”. Ianggo na maralo tu roha ni dongan i do parjolo pinultak, tontu asing ma rumang ni panghataion, ra tu parsirangon nama ujungna. Hadareon managihon dongan, sada ubat do i tu parsaoran. Asa jumpang haradeon i, patut ma marguru tu pandohan ni si Jakobus i na mandok ”girgir ma managinagi, jala bangkol manghatai. Mamillit siahaan ni hata pe mansai porlu do. Unang ma na di roha i pinatujolo, naeng nidadap jolo na di roha ni dongan mnghata i.
Porlu do ingoton di panghataion ni Ny. Enny Rachim : ”cara menegor atau memanggil orang/kawan walaupun sudah kenal dekat hendaklah dilakukan dengan sopan, dan tidak cukup hanya dengan ka ”eei”, tetapi perlihatkanlah dengan gerakan tangan yang sopan santun. Kalau memerlukan dengan suara keras, dan dengan bersangkutan agak jauh, panggillah dengan sapaan bapa atau ibu. Kalau mungkin dengan cara lain, sebaiknya dijumpa. Kalau kita berdebat, jangan membantah pendapat orang dengan keterang-terangan, jangan menyebut ”itu tidak benar”, tetapi  katakanlah, saya mempunyai pendapat lain, atau barangkali tuan menerimah keterangan lain, atau menurut pendapat saya pribadi ”.
Alai nang pe songon i, tong do ingotonta nang sebalikna pe na sijagahononhon. Molo didok bangkol manghatai, ndada na marlapatan i holan na sip ma di panghataion. Ipe na sogo do i di roha ni dongan manghatai. Olo do lao roha ni dongan, ba na beha do halak on, na mangungu do? Na oto do? Dna. Mangantusi parbagi ni na mananginangi dohot na manghatai, naeng ma tapaumbuk tu pangalaho ni panghataion.

5. Ia i naeng bahenon ni halak tu ho dipangido roham, i ma bahen nang tu halak.
Sada poda na mansai arga jala naung leleng situtu do on. Mamungka sian Zarathustra 3000 taon na salpu tu angka na marsomba tu api. Songon i nang si Kong Hu Cu 24 sundut na salpu dohot si Lao Tse pemimpin ugamo Taoisme. Nang sipodahon ugamo Buddha pe di topi ni batangaek Gangges, 500 taon andorang so Kristus, angka on ma podanasida. On do muse na pinaimbaru ni Tuhanta Jesus, di na nidokna: ” Ia i dipangido roham naeng bahenon ni donganmu tu ho, ima bahen tu nasida ”.
      Sada poda na praktis do on. Molo holan nanaeng   iba do sonang jala ndang peduli na asing i, holan sitau do gaor ni i. Halak sitau manjalo so olo mangalehon, parsahalian do i. Halak na holan girgir pasangapn ni halak, hape so diboto pasangaphon halak, songon api ni ri do i, na galak satongkin alai satongkinnari nunga gabe sirabun. Marhite na pasangaphon dongan, tartogu do nang tu iba hasangapon sian halak. Molo sorta bohi, pantun panghataion tu dongan, nang parlompong i pe biar do roha ni i marhata gere tu iba. Adong do sahali sada Praeses di HKBP, na sai hormat mangkatai adat nang pardalan dohot parhudulna. Di na sahali, adong do marborgin di bagasnasida sada Kandidat Pandita. Ala lupa do Kandidat Pandita i mamboan mandarna, gabe manginjam mandar ma ibana sian amanta Praeses i. Burju do roha ni amanta Praeses i mamillit mandarna na ummuli. Dung  i dilehon ma i marhite dua tangan tu Kandidat Pandita i. Hape, tarsongon na raus do panjalo ni Kandidat i marhite sada tangan sambing jala songon na jais, diingot hasomalanna tu donganna saasrama udjui. Alai di na laho mamangke mandar i kandidat i, pintor targombar ma tu rohana pangalehon ni amanta i, dohot panjalo di mandar i. Sai targombar tu rohana di nalaho modom i tangan ni  Praeses i na mansai hormat, hape panjalona na mansai raus, ujungna ndang tarpodom be ibana saborgin i.
      Asa molo na denggan binahen jala ndang marbalos dohot na denggan, sai manghuling do i di roha ni na mambahen i. Ala ni i, tung mansai arga do di parsaoran mambahen songon na di roha i tu dongan jumolo. Tontu, ndang adong jolma na naeng mambahen na roa manang na so denggan tu dirina. Sai na denggan do di pingkiri rohana tu dirina. Ima jolo parjolo dibahen nang tu donganna asa ro na songon i tu ibana.
Hata Santabi, tung na arga situtu do di panghataion. Santabi,na ro sian hata Tabi , songon hata horas. Horas mardongan pangidoan sian serep ni roha. Boi do diapus i hata na tarsor ingkon dohonon na hailaan, manang na rotak begeon ni sihatoropan, lumobi di mangajana ni panungganei. Molo niingot mamangke i tu dongan, ndang pola be sanga tarhapur hata tu dongan jala ingotonna leleng. Dongan i pe botoon ni i do mamillit hata na talup sidohononna tu iba, ujungna denggan ma panghataion, rosu ma parsaoran. Molo sai ditagam roha do ro hata na porlu sian sada halak, sai pasidingon do asa unang pajumpang dohot halak na songon i.
Jala siingoton do i di rahut ni parsaoran na songon saringsaring mandolok. Soara na sinoarahon i, mangkuling muse begeon. Na binahen i jaloon muse. Hata dakdanak do nian na taingot on: ”lean lompanmi, asa hulehon ho lompanghon” Take and Give ninna hata nueang. Na mansilehonan do ngolu on, ndada hea holan na manjalo.
Sipasomalsomalon do ngolu na songon i, ndang sai di sude donganna tubu songon i. Alai manghorhon ni na pinasomalsomal, gabe bangkol do i jala marpanghorhon na denggan. Halak na siripe manjalo, rupani sai holan halak manggarar kopina di lapo, jala sai songon na malo ibana manait dompetna, sahali dua hali do marlangku songon i.  Molo sai dipatoluhali, pintor dohonon ni halak do sitau do i ndang serser holitna, ndang rumang sipardonganon i. Ima gombaran ni halak si tau.
Ala ni i, tung ramuan na denggan jala na arga situtu poda ni angka peloporpelopor dunia i jala napinapita ni Tuhanta na mandok :”Ia i nanaeng bahenon ni halak di pangido roham, ima bahen tu nasida”. Ndang holan semboyan i, alai patut do siulahonon ia naeng denggan ruhut ni parsaoran.

      6. Paholong ma dirim sian soal golgol.
Tudos tu pangendat ni tuak tangkasan tu pandaian dohot panghilalaan ni parminum, tarsongon i do nang panggitik ni sual-sual nang soal golgol tu roha ni hita jolma na gale on. Ia adong siparsoalhonon, boi do sipata ndang diingot be naung suda tuak na manang na pigapiga galas alai sai torus do digalas na marsoal. Sitongka do talu, pinomat gabe marbada ulaonna do i, asal ma didok halak na talu.
Ndada holan di partuahon masa songon i. Nang di angka naung tangkas marsingkola-marpendidikan pe, sipata jala ra, boi do jotjot masa nang songon i. Tupa do holan soal ni na asing do di hatai nian, alai dikritik do i gabe soalna sandiri, jala olo do sipata gabe soalna dung jolo marsigolgol. Soal na di ”Perang Teluk” di Timur Tengah do dibahas, alai gabe soal ni nasida na pulik ompu do muse panghorhonna sahat tu na tarpasi be panghataion.
Ndada holan di panghataion sihatoropan na boi songon i, nang di Huria pe, sipata masa na songon i. Masa soal na so siparsoalhonon, alai panghorhononna gabe parhalado tu parhalo do sipata so masiantusan. Dipamohopmohop ruas ma na deba, gabe masa maparbolatbolatan.
Patut do didok Apostel Paulus tu si Timoteus :
” Alai pasiding ma panghataion na so marimpola, na so gabeak i, ai lam tu gandana do hajahatonnasida hinorhon ni i. Songon baro sirarat lam ragat hatanasida songon na di si Himeneus dohot si Piletus” ( 2 Tim 2.16).
      Adong buku na margoar Teknik berdiskusi dan berdebat. Molo pinaihutihut podana di buku i, boi do iba jago berdebat. Alai molo pinamasuk tu roha angka caracara i, songon na tarhilala do dionjar nangetnanget hasintongan nang pe so apala tanda. Dionjar do nang holong ni roha songon marsimeret otikotik. Hombar tusi, tarjalo do pandohan ni sahalak na malo mandok : ”Guna menjauhi pertengkaran paham dan persengketaan, hindarkanlah ular berbisa, atau lindungkan dirimu dari mara bahaya gempa bumi”. Gabe songon ulok na marbisa do sipata panghorhon ni na mardebatdebat manang na marsoal golgol . Gabe songon lalo na manghutur, boi martinggangan ugasan di jabu jala meret nang batubatu ni jabu pangkorhon ni na marsualsual so martontu, angka hata na so marimpola rungkar ma disi. Angka i ma na songon ” Baro sirarat”. Harhar ma parsaoran.
Hea do didok si Benjamin Franklin na bisuk i sahali songon on :
” Jika tuan berdebat, bertengkar dan berbantah, barang kali sekali-sekali tuan mencapai juga kemenangan. Akan tetapi itu hanya kemenangan khayal belaka, kemenangan tipuan, sebab tuan tak dapat menarik kerelaan hati lawan tuan. Cobalah tuan pikirkan sendiri. Manakah tuan pilih: kemenangan yang khayal ataukah kerjasama yang tulus ikhlas ”?.
Na boi masa do tutu songon i, boi tinaluhon marhite taktik dohot teknik berdebat sada halak dongan marsual. Songon na tunduk taida ibana asa so taralusisa, alai tung so olo do ibana talu ianggo rohana. Molo so taralusisa, alai dipambahenan na ma tarida, gabe di paholang sian hita. Ndada holan ala ni na maila, alai naeng do songon patuduhon sogo ni rohana. Molo songon i, nunga harhar parsaoranta. Nunga tatambai alo. Hape taboto do ”saribu dongan maotikhu do i, alai sada pe alo, mangodanghu do i ”. Boasa sai luluan alo ? ai ndada molo tinaluhon dongan asa na gabe tunduk tu iba,  jala gabe dongan. Boi do ala pinatalu roha, ndang pola rimpuon ni dongan i na monang nang ibana, jadi dos ma hajongjongan i, jala tabo ma parsaoran i.
      Adong do sahalak partigatiga sigaret. Sai lao do ibana mangadoadohon sigaretna tu marragam toko. Alai bangko ni partigatiga on, sai jolo diparoaroa do sigaret ni halak jala dipapujipuji ma sigaretna. Jadi pintor songon na alo ma tu roha ni halak,  adong ma didok sai batuhon do halak mangisap sigaret na songon i, ai adong do disampur tusi na hurang denggan tu aruaru, ninna. Ala ni soal golgol i, laos so ra laku boniagana. Dung i manginongi ma rohana, ai nunga rugi ongkosna, hape tigatiga so ra langku. Gabe di pauba ma bangkona parsoalgolgol i, diuji ma mambuat roha ni panuhor i, jala dipasohot ma na paroaroahon boniaga ni donganna. Mulai ma laris boniagana i. Gabe didok ibana ma di rohana: tung na so siulahonon do hape marsoalsoal tarlobi iba partigatiga ninna.
Adong do sada pangurupi ni Kesar Napoleon na jolo, na marsaor si Constant. Sai diajak pardihuta ni si Constant sahali songon on: ”sekalipun saya bukan pemain biliard yang buruk, namun berhasillah usaha saya, supaya ia selalu merasa menang, sehingga iapun merasa senang”. Ala ni pambahenanna i, gabe hasian do ibana. Denggan ma parsaoranna dohot indukna i, jala pola do disurat ibana songon kenangkenangan tu Napoleon sada buku.
Patut do didok si Gautama Buddha sahali songon on :
”Kebencian tidak pernah dapat dimusnahkan dengan kebencian, melainkan dengan kasih dan sayang jugalah. Perselisihan faham tidak dapat didamaikan dengan kata berbantah, melainkan dengan siasat, kebijaksanaan keluhuran budi, kerelaan hati untuk memahami pendirian pihak lain ”.
Ai ianggo jugul do binahen alo ni jugul, tarsuman ma i songon barita ”Hambing na mardugu” di buku sijahaon ni sikola metmet na jolo. Dua hambing na masuk tu sada titi sian ganup bariba. Pajumpang di tongatonga. Di dok nasada asa mundur na sada, alai laos songon i do didok nang na sadanari. Marjogal marjugul do nasida na dua, ndang adong na ra talu, ujungna mardugu ma diatas titi i, gabe rap madabu ma tu aek na ditoru i.
Molo holan mansiboan jala marpartahanhon jugulna, sai na parmaraan do ujungna nang parsaoran pe.  Alai molo adong na patalu rohana, holong dibahen mangalusi jogal ni nasadanari, boi do menak jala hatop masiantusan,  jala saut sinangkapan ni rohana. Songon i do nang pengalaman ni Presiden Lincoln na jolo. Didok Presiden i do songon on :
” Barangsiapa ingin  mencapai keinginan hatinya, tidaklah patut melibatkan dirinya dalam pertengkaran. Lebih-lebih tidak pada tempatnya, jika akibat pertengkaran itu menodai nama baik kita, sebab kita tentu akan kehilangan kesabaran dan ketinggian pekertian. Serahkanlah soal-soal yang berat-berat kepada orang lain, jika tuan tidak berhak lagi atas dia. Berikanlah perkara yang remeh-remeh kepada orang sekalipun ia bagian tuan. Legi baik kita biarkan anjing berjalan di depan kita dari pada kita digigitnya jika seandainya kita merebut jalan. Bahkan sekalipun tuan sudah bunuh ajing itu, akan tetapi bekas gigitannya itu belumjuga akan hilang ”.
Jadi tung tapaholang madirinta, rohanta dohot pambahenanta sian na marsualsual lumobi molo gabe soal golgol. Ai ndada na pahothon parsaoran be panghorhon ni i, alai na mangaribak pardonganon nama i.