Jumat, 10 Februari 2012

Tuhan Yang Menyembuhkan

          Di era dunia IPTEK saat ini, begitu banyak upaya dan usaha menciptakan suasana yang lebih nyaman, enak dan dapat dinikmati ”hidup sehat”. Salah satu yang diupayakan teknologi canggih yang kini sudah menjamur ialah menciptakan suatu sarana berupa Audio dalam DVD ini berfungsi untuk menstimulasi otak Anda dengan Musik Terapi Gelombang Otak frekwensi Delta dipadu dengan Healing Music (Musik Penyembuhan), sehingga di harapkan Anda merasakan rileks yang begiu dalam dan fokus pada penyembuhan, dan juga Anda merasakan tidur pulas yaitu otak anda benar-benar pada frekwensi Delta. Dengan mendengarkan Musik Gelombang Otak (Brainwave) Penyembuhan & Kesehatan ini Anda akan merasakan rileks yang begitu dalam. Fokus Anda pada penyembuhan atau pemulihan kesehatan akan secara langsung berimbas pada tubuh dan kehidupan Anda. Perasaan bahagia yang Anda rasakan sebagai tanda meningkatnya sistem kekebalan dan mengaktifkan kemampuan tubuh melakukan penyembuhan secara alami. Quantum penyembuhan dalam program ini, menjadikan tubuh Anda memicu kekuatannya untuk menciptakan bio-kimia berguna untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan. Anda mempunyai kekuatan dalam diri Anda untuk sehat, sebagaimana yang Anda harapkan dalam hidup.
         Nah apa yang boleh kita lihat dari usaha diatas menyatakan bahwa ”Kesehatan itu mahal”. Ada banyak orang Kristen yang bertindak seperti Naaman; mengharapkan proses kesembuhan dengan cara yang ajaib an luar biasa. Tidak jarang doa semalam suntuk, doa syafaat pun turut dilakukan dan dibanding-bandingkan. Ketika doa diucapkan panjang dengan berapi-api maka dianggap berkasiat dan dipenuhi Roh Kudus. Akan tetapi ketika doa dengan lembut dan singkat, maka dianggap tidak berkasiat. Namun pelajaran apa yang dapat kita petik dari Nats kita kali ini 2 Rajaraja 5.1-14, bahwa Tuhan bekerja melalui banyak cara. Cara apapun yang dipakai Tuhan, diperlukan iman untuk mau melakukannya tanpa keraguan sedikit pun. Nabi Elisa, berperan sebagai penghubung antara Allah dengan Naaman dan raja Yoram. Dan kesembuhan dari Tuhan Israel adalah kesembuhan menyeluruh termaksud penghapusan dosa.
         Pada saat ini begitu banyak penyakit-penyakit yang menghantui manusia, seperti penyakit sosial, kenakalan geng motor, koruptor dsb, yang semakin mengkwatirkan kita semuanya. Bagaimanakah kita menghadapi penyakit-penyakit ini? Datang pada Tuhan dan melakukan perintahnya. Seringkali kita seperti raja Yoram yang tidak menyadari bahwa ada Tuhan ”Maha Tabib” yang selalu dekat yaitu Tuhan Yesus. Hanya Dialah pengharapan dunia untuk mengatasi segala penyakit sosial yang kini menghantui kehidupan kita semua. KJ. 343 ”Dunia dalam rawa paya, berjuang t’rus. Kristen, manakah cahaya Injil kudus? Biar dalam g’lap gulita bergemilang....” Nah ini menandakah bahwa kita hidup pada dunia yang penuh perjuangan untuk melawan segala penyakit2 sosial, kejahatan yang dipertontonkan oleh lingkungan kita sendiri yang kadang kala menghancurkan impian kita. Karna itu lihat anak domba Allah, yang menghapus dosamu, dosa dunia, dosa kita semua. Jauhkan sifat yang mengandalkan kehebatan, keangungan, keperkasaan kita untuk meminta kesembuhan dari Tuhan. Ingat diatas langit masih ada langit! Biasakan diri memahami seluruh kehidupan ini dari sudut Allah, menilai hidup ini bukan hanya dari sudut materi tetapi terutama dari sudut spiritual. Kebiasaan seperti ini akan membawa kita kepada kedalaman spiritual untuk mendapatkan kesembuhan dari tangan kuasaNya. Amin

Rabu, 08 Februari 2012

Tuhan Adalah Gembalaku

Seorang pengamen di sebuah terminal melantunkan sebuah puisinya yang sebagian berbunyi sebagai berikut; Keadilan, keadilan, rakyat teriak keadilan, Keadilan, keadilan, orang miskin berteriak keadilan, tetapi orang yang kenyang semakin kenyang, orang lapar semakin lapar”. Puisi ini sebenarnya menggambarkan kerinduan rakyat dan menjadi sindiran bagi pemimpin negara ini supaya memperjuangkan keadilan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata Adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Sedangkan kata ”keadilan” berarti (perbuatan dan perlakuan) yang adil. Saat ini keadilan seperti sebuah barang yang mudah diperdagangkan. Orang yang kaya dan berkuasa bisa dengan mudah membeli keadilan, sehingga yang disebut dengan keadilan adalah menurut pendapat dan keinginan mereka. Muda foya-foya, tua kaya raya, kalau mati masuk sorga. Filsafat ini mewarnai pola pikir banyak orang, bahkan mungkin erat dengan pandangan orang-orang muda di belahan dunia saat ini.
Sebagai Gembala yang baik, Yesus melakukan yang terbaik bagi kita, domba gembalaanNya. Dan sebagai domba, seharusnya kita tidak keberatan ketika Dia mengajak kita berjalan melalui lembah kehidupan. Walaupun mungkin disana kita akan mengalami ketakutan, kecewa, frustasi, seolah hilang harapan, tapi ingatlah bahwa Sang Gembala tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Dia ada bersama kita untuk menjaga, bahkan menyediakan semua kebutuhan kita (bnd Mzm 33.55). Gembala tahu bagaimana memberi rasa aman dan cukup bagi domba-dombanya. Kehadiran Gembala yang baik selalu memberi rasa tenang dan cukup bagi kita. Orang yang tetap mengandalkan Tuhan, akan selalu mengalami kemenangan. Jangan berharap menjadi orang sukses sebelum mencoba menjadi setia. Iman harus menjadi dasar hidup orang percaya di tengah-tengah permasalahan. Karena Tuhan Yesus telah menang dan hidup, Ia sanggup menolong kita. Laut yang tenang tidak akan pernah menghasilkan pelaut-pelaut yang tangguh. Kerinduan Tuhan adalah semua anak-anakNya berkarakter yang tangguh. Kehadiran Kristus akan mengubah label buruk yang selama ini menempel di hidup orang yang berdosa.
Jika kita membaca Mazmur 23, Daud mengalami saat-saat berat sejak muda. Ia mengenal Allah sebagai seorang gembala yang baik, hal itulah yang membuatnya bertekun. Mazmur 23 ini merupakan ungkapan isi hati dan pokok-pokok doanya. Pokok doa pertama adalah menyatakan gembala yang baik, dimana Allah yang menentukan untuk memenuhi kebutuhan jiwa Daud, karena itu ia meminta pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang yang tidak ia dapatkan dari siapapun di dunia ini. Pokok doa kedua, ia meminta kebutuhan sandang pangannya, dan juga meminta perlindungan dari Allah, karena ia merasa tenang bila dekat dengan Allah, sehingga ia dapat membaringkan dirinya dengan tenang dan bebas tanpa rasa ketakutan. Pokok doa yang ketiga, :Ia menyegarkan jiwaku” terjemahan bebasnya, ”Ia membawa pulang nafasku”. Daud berdoa supaya Tuhan mengembalikan semangat dan kekuatan hidupnya. Ia percaya saat ia lemah, di saat ia kehilangan tempat bersandar, Tuhan akan menjadi kekuatan hidup dan tempat ia bersandar. Pokok doa yang keempat, ia meminta perlindungan atas nyawanya, sehingga tidak ada orang atau makhluk apapun yang berkuasa yang dapat mengambil nyawanya, hidupnya ada di tangan Tuhan, karena kekuasaan Tuhan melindunginya. Tongkat berbicara tentang kekuasaan (Bil 17.6). Daud percaya sepenuhnya kepada kemahakuasaan Allah. Kemahakuasaan Allah menjadi penghibur dan kekuatan bagi setiap orang yang datang kepadaNya. Bagai domba yang lemah. kita dapat mengandalkan Yesus, Gembala yang baik. Domba yang lemah akan menjadi kuat di tangan Gembala yang baik. Amin

Minggu, 05 Februari 2012

Hidup Dalam Kerendahan

Cerita ini terjadi ketika Yesus dan murid-muridnya sampai di Kapernaum (Mrk 9.33), ditengah perjalan diantara murid Yesus terjadi perdebatan hebat siapa yang terbesar diantara mereka (Mrk 9.34). Ketiga Injil Matius, Markus dan Lukas perdebatan ini juga di muncul pada Luk 9.46-48. Pertanyaan ini muncul di sebabkan oleh karna keinginan untuk lebih istimewa dari antara yang lainnya, ingin lebih terkenal, lebih di hargai dan di nomor satukan di hadapanNya. Pada saat itu ada sebuah sekte yang terdapat pada agama Yahudi yang bernama sekte ”Qumran” yang mengatakan; bahwa kedudukan/posisi dalam Kerajaan Sorga/Allah sesuai yang ditentukan oleh seseorang”. Akibat daripada itulah yang membuat murid-muridNya ingin lebih tahu kedudukan diantara mereka siapa yang lebih tinggi di dalam kerajaan Sorga.
Tuhan Yesus memberikan jawaban atas pertanyaan itu dengan ajaran yang lebih praktis dan mudah agar pemahaman itu menjadikan mereka lebih dewasa meyikapi siapa yang lebih posisinya dan supaya diantara mereka saling merendah akan tetapi saling menghormati. Yesus memberikan ajaran bagaimana memiliki sikap, tindakan, perbuatan yang terbaik antara satu dengan yang lainnya inilah dasar untuk menjadi yang lebih baik dipandang dari sudut Kerajaan Sorga, yaitu mereka harus memiliki sikap, tindakan dan perbuatan;
1. Tulus dan rendah hati
Ketulusan/kejujuran adalah dasar utama untuk melakukan apapun yang kita inginkan dalam hidup ini. Ketulusan/kejujuran hati melakukan suatu hal merupakan kata sukses dan berhasil, atau dengan kata lain ketulusan hati adalah awal yang terbaik. Dalam hidup murid-murid Tuhan Yesus sudah semakin keingin yang pertama/utama (penonjolan diri) bnd Fil 2.1-4. Yesus memberikan contoh yang sangat sederhana ibarat seorang anak kecil yang memiliki hati yang jujur dan tulus untuk segala sesuatu yang ada pada dirinya. Jika kita ingin lebih besar inilah yang harus dilakukan, tulus dan rendah hati. Pertobat yang dimaksud oleh Yesus pada nats ini ialah agar mereka seperti anak kecil merendahkan diri, merendahan hati, mengikuti hati dan tindakan apa yang dilihat dan diperbuat oleh orang tuanya. Hanya sikap inilah yang akan memasuki kerajaan Sorga. Tidak ada tinggi hati, hati ambisi atau yang saling merebutan, tidak ada pikiran yang mencari kelebihan dari orang lain(mau berbagi) atau penonjolan diri.
2. Ada ketergantungan pada orang tua
Anak-anak tidak pernah berpikir bahwa ia dapat hidup dengan dirinya sendiri. Ia tulus bergantung pada orang-tua dimana seluruh kebutuhan yang dia inginkan selalu disampaikan kepada orang-tua.sebab ia yakin dan percaya bahwa orangtuanya akan memberikan yang terbaik dalam hidupnya, dan orangtua tahu apakah itu baik dan berguna baginya. Demikian hidup orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus, tidak bisa menentukan hidup dengan kekuatan dirinya hanya Tuhanlah yang selalu memberikan apa yang terbaik. Ada ungkapan bijak”Rencana Tuhan lebih baik daripada rencana manusia”(bnd Yes 55.8). 
3. Setia dan percaya
Kesetian salah satu upaya kita untuk menyerahkan hidup pada siapapun, tulus hati, rasa ketergantungan membawa manusia membawa ke alam setia dan percaya. Seorang anak kecil lebih percaya pada orang yang dia kenal, yang sering bergaul dengan dirinya, artinya manusia juga demikian halnya semakin dekat kita kepada Tuhan maka ini akan mendasari kita untuk setia dan percaya kepada Tuhan (Mzm 33.18).