Kamis, 16 Februari 2012

”Memelihara Hukum Tuhan”

Ulangan 5.1-10

Sebuah rencana yang baik adalah seperti sebuah peta. Ia menunjukkan tempat tujuan kita, dan biasannya jalan terbaik menuju ke sana.H.Stanley Judd.  Kita tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah, (Roma 8:28). Pada waktu gereja berada di dalam kesulitan, pada waktu orang Kristen mencucurkan air mata, pada waktu kita mengalami segala kepicikan, jangan lupa bahwa Tuhan sedang menyatakan kemungkinan yang lain di luar dalil dan rumus-rumus umum darimu. Mari kita semua melepaskan diri dari segala kemungkinan yang mengakibatkan kita tercerai berai dari rumus dan pimpinan Tuhan yang dinamis dan begitu indah. Biarlah kita tetap peka dan betul-betul rendah hati dan taat kepada Tuhan setiap saat. Katakanlah, "Tuhan, segala sesuatu yang terjadi telah membawa aku lebih dekat kepada-Mu.Untuk yang baik, saya bersyukur kepada-Mu, bukan karena jasaku yang tidak baik, yang tidak menguntungkan, juga bukan satu hal yang khusus Tuhan pakai untuk menghantam saya, melainkanTuhan memakainya untuk melatih diriku menjadi lebih baik." Calvin dan komentator lain seperti F.F. Bruce melihat bahwa segala sesuatu yang terjadi hanya sebagai latihan buat orang Kristen saja. Namun saya melihat hal lebih luas dari itu, melampaui sekadar pengalaman pahit bagi orang Kristen saja.

Di zaman sesulit dan sekrisis saat ini, tentu tak ada seorangpun yang mengharapkan hidupnya limbung. Sebagai orang Kristen, kitapun pasti mendambakan “hidup aman” terutama dalam menghadapi masa-masa krisis dan sulit seperti sekarang ini. Meski kita telah menjadi orang Kristen selama bertahun-tahun, pada faktanya kita tidak lantas bisa menerima secara otomatis kehidupan yang lancar dan berkemenangan di dunia. Namun, kita memiliki ALLAH yang hidup dan amat berkuasa, sehingga kita masih memiliki pengharapan untuk hidup dengan benar.  Alkitab mencatat hal-hal penting yang harus menjadi perhatian orang-orang percaya jika ingin memperoleh hidup yang benar, seperti diperintahkan ALLAH pada umat Israel (Ulangan 4:1).        Ayat 1 : Apa pengertian “hidup” di ayat 1 ini menurut konteks saat itu dan apa relevansi kata “hidup” ini pada hidup kita? Ayat 2-6 : Apa ketetapan dan peraturan yang harus dilakukan oleh bangsa Israel untuk dapat memperoleh “hidup”? Ayat 7-9: Selain agar umat Israel dapat “hidup”, untuk kepentingan apa lagikah umat Israel harus memenuhi ketetapan dan peraturan ALLAH?”Hidup” yang dimaksud dalam Ulangan 4:1 bukanlah dalam artian bahwa jika umat Israel tidak mematuhi ketetapan dan peraturan ALLAH akan mati secara fisik/jasmani. Ayat tersebut lebih berbicara mengenai sebuah janji berupa berkat dan kelangsungan hidup yang penuh penyertaan ALLAH manakala umatNya mau menjalani ketetapan dan peraturan ALLAH dengan setia dan dengan segenap hati.

Perintah dan ketetapan ALLAH yang tertuang dalam ayat 2-9 memberikan arahan bagi bangsa Israel dan

juga bagi kita. Melalui ketetapan itu kita diajak dan diajar untuk selalu:Berfokus penuh pada Firman ALLAH dalam rangka membentuk kualitas hidup yang berintergritas— yaitu hidup yang memiliki kesesuaian antara pengertian terhadap Firman TUHAN dan mempraktekkan apa yang dimengerti melalui Firman TUHAN tersebut  (ayat 2) Berfokus penuh dalam iman kepada  ALLAH sehingga kita menjadi umat yang hanya mempercayakan segala pergumulan yang kita hadapi kepadaNya. Bangsa Israel seringkali dihadapkan pada ”tawaran” untuk mempercayai baal/allah lain saat mereka menghadapi berbagai pergumulan hidup. Tapi ALLAH mengingatkan bahwa hanya ALLAH satu-satunya sumber segala solusi dalam kehidupan (ayat 2-6) Berfokus penuh pada rencana ALLAH dalam hidup kita. Umat Israel dipanggil untuk menjadi umat yang khusus. Dengan hidup seturut dengan ketetapanNya, mereka tidak saja akan memiliki berkat khusus tetapi mereka juga diharapkan agar bisa menjadi penggenap rencana ALLAH bagi bangsa-bangsa lain untuk datang dan menyembah ALLAH. Mari kita mengarahkan fokus hidup kita pada ketetapan dan peraturanNya agar kita dapat menghadapi hidup dengan penuh berkat dan penyertaanNya. "Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan semua undang-ndang ini, takut akan TUHAN, Allah kita, untuk kebaikan kita selalu, bahwa Dia akan memelihara kita tetap hidup, seperti yang pada hari ini. Dan hal itu akan kebenaran kita, jika kita mengamati untuk melakukan semua perintah-perintah ini di hadapan Tuhan Allah kita sebagaimana Dia telah memerintahkan kita. "Amin

Selasa, 14 Februari 2012

Berakar Dalam Kristus

             Sebagai orang yang telah menerima Kristus, kita memiliki akar yang dalam, akar di dalam Kristus. Yesus adalah pokoknya, dan kita adalah carang-carang di dalam Kristus. Yesus memiliki akar di dalam Allah Bapa, karena Bapa adalah si Empunya pohon itu. Rasul Paulus mengingatkan kita agar kita yang telah menerima Kristus Yesus sebagai Tuhan kita untuk terus berada di dalam Dia, dan dibangun di atas Dia, sehingga kita makin hari makin bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepada kita dan hati kita makin bertambah kaya dengan berbagai ucapan syukur. (Kolose 2:6-7). Dalam Efesus 3:17 Paulus menasehatkan kita agar terus berakar di dalam Kristus agar berlimpah kasih kita: “ sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. “
                Salah satu inti dari surat Kolose tersebut adalah: Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Nast ini diawali dengan; Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita”. Penerimaan akan Kristus diingatkan sebagai awal dari perubahan hidup yang dialami orang percaya. Ayat ini dilanjutkan dengan kalimat: ”Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Kristen sejati bukanlah sekedar terdaftar sebagai warga jemaat, bukan sekedar tertulis di buku gereja, bukan juga asal datang kebaktian lalu pulang tanpa mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Sebab iblis jaman sekarang licik sekali, dia tidak peduli seberapa banyak orang yang datang beribadah setiap minggu ke gereja.
Ada dua proses yang harus dialami oleh setiap orang percaya sebagaimana terdapat dalam ayat 7 yakni BERAKAR DAN DIBANGUN di atas KRISTUS. Proses pertama dan yang paling awal adalah berakar, karena memang akarlah yang menentukan kwalitas pertumbuhan. Selanjutnya kata ”DIBANGUN” di atas Dia, tidak terlepas dari peran fondasi yang memberikan jaminan kekokohan. Fondasi itu adalah Yesus Kristus (I Kort 3.11). Proses berakar ini adalah proses yang terus menerus, jangan pernah lengah dan berdiam diri, iman harus dijaga dengan cara seperti yang dikatakan Petrus; buanglah segala kejahatan, tipu muslihat, kemunafikan, kedengkian dan fitnah(I Petr 2.1).  Ini jelas-jelas merupakan suatu ancaman dalam kehidupan orang yang percaya, terganggunya pertumbuhan iman kita. 
                Pada Jubileum 150 tahun HKBP ini, sudah saatnya kita memeriksa ulang perjalanan hidup kita sebagai pengikut Yesus Kristus. Apakah kita sudah BERAKAR, BERTUMBUH dalam KRISTUS dimana hidup kita melahirkan kebaikan, keadilan, dan kebenaran atau apakah masih ada perbutaaan-perbuataan kegelapan yang menyelubungi hidup kita? Nats Khotbah Minggu ini adalah merupakan thema Jubelium HKBP pada usia yang ke 150 Tahun, dimana tahun ini merupakan moment penting untuk membenahi kehidupan dalam kasih dan tuntunan Tuhan dalam setiap jemaatNya. Jemaat yang missioner, memiliki jati diri yang jelas di hadapanNya. Bertumbuh sebagai tubuh yang hidup dalam globalisasi yang menantang  pertumbuhan iman yang berakar dalam diriNya. Ini merupakan bagian dari rencana Tuhan untuk memilih orang Batak menjadi bagian dari pemilihanNya untuk menerima Khabar Baik dan keselamatanNya. Orang-orang yang mengandalkan Tuhan mendengar firman itu, dan menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." (Lukas 8:13-15). Semoga firmanNya semakin Berakar, bertumbuh dalam diri kita semua, sebab kita adalah milikNya. Amin