Kamis, 09 September 2010

Tegar menghadapi masalah

Ayub 5.17
by.gr.abnerpanjaitan 

Robert F.Kennedy, Jr berkata, "Pada dasarnya setiap orang mempunyai sebuah ruang yang kosong di dalam dirinya, dimana mereka mencoba mengisinya dengan uang, obat-obatan, alkohol atau kekuasaan. Namun tak satu pun yang dapat mengisi kekosongan itu". Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia zaman sekarang banyak yang mengalami kekosongan batin. Kasus-kasus bunuh diri sebenarnya menunjukkan bahwa manusia tidak mampu menghadapi masalah yang dihadapi. Kawin cerai yang semakin marak, kawin kontrak yang sepertinya dilegalkan oleh masyarakat. Ada aliran yang mencoba menjawab akan kebutuhan ini, yaitu Gerakan Zaman Baru atau New Age Movement (NAM). Tapi sangat disayangkan, NAM memunculkan orientasi baru di dalam mencapai kepuasan batin dengan menggeser fokusnya dari Tuhan kepada kemampuan dan otoritas diri manusia dianggap tidak terbatas dengan mengabaikn kedaulatan Tuhan. Untuk itu, orang percaya harus berperan lebih luas lagi dalam menolong orang-orang yang mengalami beban dalam hidupnya, yang menghadapi kekosongan batin.
Ayub adalah seorang yang saleh, jujur, dan ia takut akan Allah dan menjauhkan diri dari yang jahat (1.1). Kehidupan Ayub yang kaya raya merupakan suatu anugerah Tuhan yang diterimanya( 1.21), namun didalam kehidupannya, Ayub diberikan Tuhan kepada si Iblis untuk dicobai apakah kesetiaan masih bertahan ketika ia menghadapi persoalan hidup yang sangat berat (2.6). Alhasil Ayub menang dimana keadaan Ayub dipulihkan dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu (lht 42.10). Didikan Allah yang diterima Ayub membuatnya sukses dan tegar menghadapi masalah, pe-Mazmur mengatakan "Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu", (Mzm 94.12). Berkat yang Tuhan berikan dalam hidup kita, bukanlah mengatakan kita lepas dari persoalan hidup namun kita selalu di didikan menerima yang baik dan yang buruk untuk mematangkan, mendewasakan hidup kita dan juga terlebih-lebih untuk mengenal siapa Tuhan itu didalam iman kita. Ketika kita menolaknya itu artinya hidup kita sudah lepas dari Tuhan, pengalaman hidup dalam didik Tuhan akan membuat kita memiliki pengharapan yang sungguh luar biasa . Dengan didikan Tuhan disitu ada berkat dan hikmat, "Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya" (Amsal 3.11).
Pengalam iman Ayub ini mampu memberikan pengalaman dan pendidikan yang sangat berharga bagi orang lain untuk dapat semakin kuat dan tegar menghadapi suatu pergumulan hidup bersama Tuhan. Cerita Buku Ayub ini menunjukkan kepada seluruh manusia bahwa pikiran manusia tidak sanggup memahami apa yang terjadi dalam hidup Ayub. Pengalaman hidupnya membuktikan bahwa manusia yang diciptakan oleh Tuhan mampu bertahan dalam situasi sesulit apapun, seberat apapun asalkan dihadapi dengan percaya, setia , iman
pada Tuhan maka ia akan kuat dan menang. Sebelum melangkah menuju Salib, Yesus telah memenangkan peperangan karna Ia mengandalkan Bapa (lih Mrk 11.22-23). Dan Ia menghadapi rangkaian pengadilan penuh fitnah, penyiksaan dan penyaliban dengan sikap yang tak berubah, terus mengarahkan pandangan kepada Bapa. Sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi kita dalam menghadapi penderitaan hidup. Betapa sering perhatian kita lebih terpaku pada persoalan yang menimpa kita? Betapa sering kita berusaha keras menangkal Iblis dengan kekuatan sendiri dan kita mendapati jerih payah kita yang tidak efektif? 
Iman yang sejati tidak mengandalkan diri sendiri, tetapi bersandar sepenuhnya kepada anugerah Allah. Dialah yang akan memenangkan pergumulan hidup bagi kita. Seorang bijak mengingatkan, "Jangan melihat besarnya masalah; lihatkan betapa besar Allahmu". Karena itu tegarkan dirimu untuk menerima didikan Tuhan, jangan pernah putus asa, jangan andalkan hidupmu namun isilah hatimu dengan kesetiaan, iman percaya kepadaNya dan biarlah Tuhan yang kita andalkan. "Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah" (Yes 40.13). Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar