Rabu, 08 September 2010

MENCARI KEHENDAK TUHAN DI DALAM DOA


Nats Yes 55:6-9
by.gr.abnerpanjaitan



          Fokus berita Alkitab bukanlah terpusat pada diri manusia yang berdoa kepada Allah, melainkan pada diri Allah yang mendengarkan doa manusia. Allah adalah Allah yang aktif dan bertindak. Ia mendengar doa manusia lalu turun dan memimpin manusia dalam menentukan arah perjalanan sejarah. Namun sering kita tidak mengerti rencana Tuhan di dalam kehidupan kita, apalagi kita dalam penderitaan.
Seperti pengalaman bangsa Israel ketika mereka di dalam pembuangan Babilonia. Bagaimana penderitaan bangsa Israel ketika itu? Apa yang dapat kita bayangkan dari suasana dan situasi mereka? Pada satu pihak, tentu suasana yang penuh dengan optimis dan pengharapan. Mazmur 42:4-5 melukiskan dengan jelas bagaimana keadaan jiwa mareka di tanah pembuangan “Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata kepadaku; dimana Allahmu? Siang dan malam, air mata menjadi makanan mereka, dan mereka merindukan “KESELAMATAN”. Tuhan melalui nabi Yesaya berseru kepada bangsa Israel untuk turut serta dalam keselamatan yang dari Tuhan. Dari pengalaman iman bangsa Israel ini kita dapat menimbah untuk renungan kita pada zaman kita sekarang :
1.      Aneka jawaban Tuhan Atas doa-doa kita
“Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!
Artinya Tuhan harus DICARI dengan segenap hati. Tetapi belum tentu ketemu,kita harus BERSERU, memanggil namaNya juga dengan segenap hati. Tetapi begitu kita panggil, tidak selalu Ia segera datang. Carilah Tuhan, selama ia berkenan ditemui! Artinya, Tuhanlah yang menentukan syarat-syaratnya: kapan Dia berkenan, atau kapan tidak berkenan. Sementara orang berkata, “Dengan berdoa semuanya akan beres”. Betul! Tetapi doanya yang mesti beres! Jangan kita piker asal doa, lalu otomatis semua beres! Jadi doa kita mesti benar dulu. Doa yang benar adalah :
      Pertama, doa bukan untuk mengatur atau mengendalikan Allah. Sebalinya doa yang benar adalah kesaksian. Kesaksian bahwa kita siap diatur oleh  Tuhan, bahwa kita berlutut,kita menutup mata, kita menundukkan kepala,kita melipat tangan.
      Kedua, “baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya”. Baiklah ia kembali kepada Tuhan… sebab ia memberi pengampunan dengan limpahNya. Apa artinya? Artinya doa itu jangan “lain di hati, lain di mulut”. Apa yang kita doakan hendaklah itulah yang kita lakukan. Itulah sebabnya doa kita selalu diakhiri dengan kata “AMIN” artinya, Ya sesungguhnyalah demikian. Kita merekonfirmasikan apa yang baru saja kita katakan.
Bapa-Ibu, saudara/i Jemaat Tuhan…….
2.      Allah mengabulkan doa kita, sesuai dengan rancangan Tuhan.
Di dalam ayat 55.8 mengatakan, bahwa “… rancanganKu bukanlah rancanganmu, jalanmu bukanlah jalanKu”. Kehendak Tuhan tidak bisa dipaksakan, Tuhan kita adalah Tuhan yang selalu tetap hati dan tepat waktu. Dia tidak pernah terlalu cepat, tidak pernah terlalu lambat. Pandangan kita terbatas, karena itu sebenarnya kita tidak tahu apa yang terbaik bagi kita. Kita harus ingat ada empat jawaban Tuhan atas sebuah doa;
a.      Jika permohonanmu tidak benar, Allah akan menjawab “Tidak”
b.      Jika engkau tidak jujur, “Luruskanlah”
c.       Jika waktunta tidak tepat, “Perlahanlah”
d.      Jika semuanya sesuai, “Silakan”
Bapa/ibu, saudara/i kekasih….
Ada suatu ungkapan yang mengatakan “Di dunia ini tidak ada yang dapat mengalahkan dan menggantikan KETEKUNAN”. Thomas Alpha Edison disaat ia menemukan bola lampu lebih 2.000 kali melakukan percobaan sehingga menemukan bola tersebut.  Hidup kita saat ini sangat membutuhkan rasa ketekunan agar apa yang kita rencanakan bisa terwujud dan hal membutuhkan beberapa kecerdasan;
1.      Kecerdasan Spiritual ( iman)
2.      Kecerdasan Emosional(Perasaan)
3.      Kecerdasan Intelektual( Pengetahuan)
4.      Kecerdasan Interaksi (Bermasyarakat)
5.      Kecerdasan Moral (Etika)     
Bapa/ibu, saudara/I yang dikasihi Tuhan…..
3.      Karna Tuhan tidak pernah menginginkan kebinasaan dari orang-orang berdosa, tetapi pertobatan untuk kembali ke jalan yang benar, seperti yang dikehendakiNya sehingga manusia memperoleh keselamatan.
Tuhan Allah senantiasa mengasihi manusia dengan berkelimpahan berkat sebagaimana seorang ayah mengasihi anaknya, karma manusia itu ciptaan Tuhan.
Manusia memiliki keterbatasan dalam segala hal sedangkan Tuhan Maha Agung dan Maha Mulia. Oleh karena itu manusia sepenuhnya menyerahkan hidupnya hanya kepada Tuhan saja, sebab manusia tidak pernah tauh bagaimana kehidupannya di hari esok, karma manusia tidak dapat menentukan apa yang diinginkanNya. Dan sebab itu biarlah Tuhan yang bekerja dan memohon campur tangan Tuhan senantiasa, sehingga apa yang diinginkan manusia bisa tercapai sesuai dengan kehendakNya.
      Tanyakan diri anda? “Berapa banyak waktu yang saya gunakan mengagumi ciptaan Tuhan; dan berapa banyak waktu yang saya habiskan mengagumi harta milik saya”? ini bukan pertanyaan saya kepada Anda, melainkan pertanyaan Yesus kepada saya dan anda saat ini “ Apakah yang kamu cari “ ( Yoh 1.38).
      Hubungan kita dengan Tuhan di dalam pergumulan iman dan doa kita, mencari rancangan Tuhan di dalam hidup kita masing-masing. Manusia sebenarnya tidak mungkin berdoa, tetapi Allah telah memungkinkannya. Dengan kata lain, sebenarnya doa adalah kemungkinan yang tidak mungkin. Berdoa dalam nama Yesus ( Yoh 14. 13-14; 16.23) dikatakan “ Segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu”. Berarti mengakui bahwa sebenarnya kita sendiri tidak berhak menyampaikan doa kita kepada Allah Bapa, melainkan bahwa Yesuslah yang memungkinkan dan mendukung permohonan kita itu. Ibrani 8:6 menyebut Yesus sebagai pengantara, maksudnya pengantara dalam hubungan(doa) antara manusai dengan Allah.seruan “carilah” di sini berarti “KEMBALILAH”
4.   Applikasi:
      1. Latihlah ibadahmu (Kembalilah)
      2. Tuhan adalah penolong yang sejati( Ketekunan) Amos 5:6
      3. Buatlah hidupmu berkenan padaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar