Sabtu, 09 Oktober 2010

” Hidup Bertekun”

 1 Tim 4.`3-`6
gr,abnerpanjaitan


Paulus dalam suratnya mengatakan kepada Timoteus untuk memiliki rasa ketekunan yang membawanya kepada hidup yang setia, dan selalu belajar tentang Kitab-kitab Suci (ay 13), sehingga ia akan mampu menghadapi ajaran-ajaran yang sesat(ay 12). Kata orang bijak ”Hidup adalah Perjuangan” (bnd ay 10). Tujuan dari surat ini ialah supaya Timoteus yang masih muda melatih tubuhnya dengan beribadah setia padaNya, dikatakan Paulus; ”Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya”ay 10). Perjuangan bukan tidak beralasan ia mengatakan kepada Timoteus ”Jangan lalai” (ay 14). Paulus sadar bahwa kekuatan pengajaran sesat sudah berhasil menyesatkan sehingga ada yang berbalik/murtad (ay 1).
Ada 3 (tiga) macam panggilan yang diajarkan oleh Alkitab, yaitu panggilan untuk bertobat, panggilan untuk melayani dan panggilan untuk hidup kudus. Panggilan untuk bertobat menuntut pada setiap orang percaya untuk menghasilkan buah dari pertobatan itu (Mat 3:8;Luk 3:8). Wujud dari buah pertobatan itu adalah perbuatan-perbuatan baik yan menyenangkan hati Tuhan dan sesama (Gal 5:22-23). Lebih dari itu buah pertobatan itu dapat berupa pemenangan jiwa-jiwa(1 Tim 4.15). Ini adalah merupakan bagian dari hidup dalam ketekunan sehingga kita mampu menguasai dan melatih diri untuk beribadah kepada Tuhan(ay 7). Paulus menuliskan surat ini dengan maksud agar Timoteus tidak menjadi tawar hati dan takut. Doa Paulus yang disampaikanya merupakan bagian dari surat Pastoral untuk menguatkan dirinya dengan iman dan hati nurani yang murni (1 Tim 1.18).
Tugas Timoteus dalam menghadapi pengajaran sesat membutuhkan saran dan pandangan Paulus kepada Timoteus untuk menghadapi dunia dan melakukan pelayanan ditengah-tengah kehidupan jemaat yang semakin hari semakin berkembang dengan pola pikir dan pandangan yang beraneka ragam yang akan diperhadapakan baginya. Dasar dan penopang kebenaran tentang Injil Kebenaran merupakan kekuatan dari Paulus dan inilah yang mau dikatakan oleh Paulus berbagi pengalaman dengan Timoteus yang masih muda (ay 12). Tujuan surat Paulus kepada Timoteus untuk mengejar ibadah, ketekunan, bijaksana dan hidup Timoteus menjadi teladalan dalam iman, tingkah lakunya.
1. Bertekun
Ajakan bertekun merupakan modal dasar bagi setiap orang yang akan memenangkan perjuangan hidup. Hanya orang yang bertekun dalam imanlah yang akan sukses dan bahagia. Orang yang setia pada pasangan hidupnya memiliki sukacita dan kebahagian yang sejati, Kepada Timotius rasul Paulus menulis bahwa seorang pemercaya bagaikan seorang prajurit, seorang petani atau seorang olahragawan (2 Tim 2:4-6 band Roma 8:24,25). Sebagai seorang prajurit kita harus berjuang tanpa memusingkan diri dengan persoalan-persoalan penghidupan. Sebagai seorang olahragawan kita harus bertanding dengan sportifitas yang tinggi untuk mencapai kemenangan. Demikian pula dengan seorang petani, kita harus bekerja keras untuk memperoleh hasil usaha kita.Ketekunan juga diperlukan untuk menghadapi pencobaan dan pengujian. Tujuan dari pencobaan dan pengujian yang dari TUHAN adalah untuk meluruskan motivasi pengiringan kita kepada TUHAN dan memurnikan iman kita. Dan apabila kita dapat bertahan dan berjuang untuk memenangkannya, maka kita akan memperoleh segala sesuatu yang dijanjikan oleh TUHAN. Di dalam menantikan pengharapan diperlukan ketekunan agar kita tidak terlena dan tertinggal di bumi, sementara saudara-saudara kita yang lain sudah terangkat bersama Kristus. Mahkota kehidupan hanya milik orang yang setia  (Mat 13.24-32; 25.1-13).  
2. Bijaksana
Datangnya pengharapan itu memang pasti dan tidak mengecewakan, tetapi kita juga harus ingat bahwa hari Tuhan akan datang seperti pencuri di waktu malam. Tidak ada ketetapan waktunya. Selama kita menanti penggenapan pengharapan itu kita masih akan banyak mengalami berbagai peristiwa yang justru akan memperkokoh pengharapan kita. Kita telah mengetahui bahwa janji akan penggenapan pengharapan itu pasti dan tidak mengecewakan. Oleh karena itu marilah kita arahkan mata rohani kita kepada pengharapan akan Injil dan janganlah kita mau digeser dari dalamnya (Kol 1:23). Setiap orang percaya harus berpegang teguh terhadap pengharapan yang TUHAN telah janjikan dengan berbuat segala sesuatu yang sejalan dengan maksud dan isi pengharapan itu. Allah tidak menginginkan setiap orang percaya berdiam diri, suka diam di zona aman dan nyaman. Rasul Paulus mengajar kita supaya mengisi hidup ini laksana pertandingan (1 Kor 9:24-27). Datangnya pengharapan itu memang pasti dan tidak mengecewakan, tetapi kita juga harus ingat bahwa hari Tuhan akan datang seperti pencuri di waktu malam. Tidak ada ketetapan waktunya. Selama kita menanti penggenapan pengharapan itu kita masih akan banyak mengalami berbagai peristiwa yang justru akan memperkokoh pengharapan kita. Kita telah mengetahui bahwa janji akan penggenapan pengharapan itu pasti dan tidak mengecewakan. Oleh karena itu marilah kita arahkan mata rohani kita kepada pengharapan akan Injil dan janganlah kita mau digeser dari dalamnya (Kol 1:23). Inti dari pengharapan akan Injil itu adalah keselamatan kekal di dalam Kristus Yesus. Mengapakah Rasul Paulus mengatakan demikian? Sebab di dunia ini ada banyak segala sesuatu yang kepadanya orang dapat berharap. Misalnya kepada kekayaan (Mat 6:24), kepada kekuasaan (Dan 4:28-32), kepada agama (Mat 5:20), kepada manusia (Yer 17:5-6). Akan tetapi segala sesuatu yang ada di bumi bersifat fana dan pada waktunya akan lenyap, tetapi pengharapan akan Injil adalah pengharapan yang kekal (Roma 1:16,17). Karena bijaksanalah dalam memahami ajaran yang benar dan yang salah menurut Injil Kristus, memahami situasi jangan lalai.
3. Menjadi teladan dalam perbuatan
Jadilah hidup seperti pohon yang berakar IMAN, berbatang KASIH, bercabang PENGHARAPAN, beranting KETAATAN, berdaun KESABARAN, dan berbunga SUKACITA. Maka pohon tersebut akan menghasilkan BUAH KEDAMAIAN dan KESUKSESAN”. Pernyataan ini adalah tanggung-jawab setiap orang percaya menjadi teladan dalam setiap perbuatan. Kita masih ingat dengan pepatah Jawa”Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangukarso, Tut wuri handayani (Di depan menjadi panutan, ditengah menjadi sahabat/saudara dan dibelakang jadi pendorong). Artinya aktivitas kita sehari-hari, pedagang, supir, pebisnis, buruh, karyawan, guru, murid, mahasiswa, pengusaha sebagai ayah, ibu jadilah teladan dan jadi berkat  di tengah-tengah masyarakat (bnd Mat 5.13-14) disekitar kita. Keberadaan kita diciptakan Tuhan dan ditempatkan bagian dari Misi dan Visi Injil pada zaman globalisasi (Mat 11.28-30). Dengan hidup berfokus pada Kristus. Apakah bagian kita sebagai murid-murid Kristus yang telah dipanggil oleh-Nya masuk ke dalam Kerajaan-Nya? Selain pengharapan-pengharapan yang kita dapat di bumi ini, oleh janji-Nya pula kita akan memperoleh hidup yang kekal. Kehidupan kekal itulah yang kita nantikan sekarang. Apakah yang dapat kita kerjakan sekarang selama menantikan penggenapan pengharapan? Inilah persoalan yang menjadi pertanyaan gereja mula-mula. Bahkan beberapa kali Saksi Yehova mencoba meramalkan kedatangan Tuhan itu untuk dapat segera masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Setiap orang percaya harus berpegang teguh terhadap pengharapan yang TUHAN telah janjikan dengan berbuat segala sesuatu yang sejalan dengan maksud dan isi pengharapan itu. Sikap hati yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya selama menanti pengharapan meliputi banyak hal. Hidup berjaga-jaga, hidup menghasilkan buah, hidup seperti dalam pertandingan, berpegang teguh pada pengharapan Injil, hidup berfokus pada Kristus, hidup dalam kekudusan, dalam ketekunan hidup dalam kasih dan masuk dalam kebun anggur Tuhan. Amin



Minggu, 03 Oktober 2010

gr.abnerpanjaitan


Anggaplah Yang Lain Lebih Utama
 Daripada Dirimu Sendiri
====================================
Nast  Filipi 2: 1-5

Pokok Penerapan :

Membangun  keutuhan dalam kesatuan bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, melainkan menuntut suatu pengorbanan dan jiwa yang  besar. Saling memperhatikan dalam kepedulian terhadap sesama itulah yang menjadi ciri khas.


1. Bernyanyi KJ.5.5-7                      Tuhan Allah NamaMu                                
&   TakhtaMu kekal teguh, pada sisi kanan Bapa;
Dalam penghakimanMu, tolong umatMu yang papa
Diri kami yang lemah, dalam Dikau s’lamatlah.
&   Tiap hari namaMu kami puji dan muliakan
Kini dan selalu t’rus sampai kesudahan zaman.
Buat kami bertekun hingga Hari DatangMu.

2. Doa Pembuka    

3. Ulasan :
            Ada banyak kita ketahui lembaga-lembaga yang menyatukan diri untuk mempererat kerja sama dan untuk lebih menguatkan benteng keutuhan dari masing-masing. Bahkan dalam organisasi-organisasi yang dibentuk prinsip motivasi dasarnya adalah menciptakan suatu kumpulan orang-orang yang bersatu. Jika Rasul Paulus mengingatkan jemaat Filipi supaya memprakarsai dan mencintai kesatuan, itu agar mereka hidup saling mengasihi, tidak terjadi sikut menyikut, tidak terjadi iri hati. Nasehat supaya hidup dalam kesatuan itu memberi pengertian supaya setiap orang tidak hanya mencari kepentingannya saja. Karena untuk menciptakan kesatuan sudah barang tentu setiap yang berbau kepentingan pribadi akan disingkirkan, karena itu adalah VIRUS yang dapat memecah belah kesatuan. Ada 4 hal dasar pembentukan sekaligus pemeliharaan kesatuan itu, yakni:
1.      Jika ada nasehat,
2.      Jika ada penghiburan kasih,
3.      Jika ada persekutuan Roh,
4.      Jika ada kasih mesra atau belas kasihan.
Kita perlu memupuk karakter kerendahan hati. Di situlah tempat kesatuan bertumbuh. Mulai menyingkirkan hal-hal yang bersifat meninggikan diri sendiri, mau menang sendiri dan mengejar kepentingan yang bersifat pribadi karena itu akan membuat ketidak satuan di antara kita.
      Konflik perselisihan bahkan perpecahan terjadi karena orang-orang lebih mengejar hasrat pribadi, tidak ada yang mau mengalah. Semua mau menang, suka berkompetisi dan suka mengambil jalannya sendiri-sendiri. Pada saat bangsa Israel berjalan menuju tanah Kanaan, mereka mengalami jalan yang berputar-putar, tidak maju dan tidak sampai ke tujuan karena mereka terus saja berselisih, bersungut-sungut dan tidak menunjukkan niat dan hasrat untuk bersatu.
Sudah merupakan tanggungjawab kita semua pemuda-pemudi Kristen benar-benar terbangun oleh dasar persekutuan(Koinonia). Tidak ada sedikit pun peluang bagi setiap perkumpulan koor dalam gereja, perkumpulan anggota disetiap lingkungan menilai yang lain adalah “kurang” atau menilainya dengan “miring” karena setiap orang kita telah menyadari bahwa orang lain lebih utama dari diri kita. Pertikaian dan perpecahan adalah suatu  penampakan ketidaksatuan. Akibat ketidaksatuan maka orang-orang akan mengalami sakit hati. Bila kaum muda, pengikut Kristus dalam gereja penuh dengan orang-orang sakit hati yang tidak dibereskan maka akan mengalami suatu penyakit rohani yang menggerogoti pertumbuhan iman.
      Yesus berdoa supaya kita bisa menjadi satu,sama seperti Bapa SATU di dalam-Nya. Untuk itu biarlah kesatuan yang sejati lahir oleh karena pengenalan kita terhadap salib Kristus, sehingga kita selalu mengangkat dan meninggikan salib-Nya. Di dalam Salib Kristus kita diperdamaikan menjadi satu dengan BapaNya yang di sorga. Jadi supaya kesatuan kita tetap terpelihara dan lestari hendaknya kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. Marilah setiap pemuda-pemudi membangun persatuan dan kesatuan di dalam kasih Kristus ada nasihat, penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan. Amin 

4. Bahan Diskusi :
a.   Bagaimana kita dapat mengalahkan sifat yang hanya mau menang sendiri? Padahal sifat yang demikian adalah penghancur kepada diri sendiri?
b. Menurut anda, apa yang paling dominan yang menimbulkan suatu pertikaian atau perpecahan dalam suatu persekutuan di dalam gereja?

5. Bernyanyi KJ. 408. 1         Di Jalanku ‘Ku DIiring
&   Dijalanku ‘ku diiring oleh Yesus Tuhanku.
Apakah yang kurang lagi, jika Dia panduku?
 Diberi damai sorgawi, asal imanku teguh.
.;. Suka duka dipakaiNya untuk kebaikanku .;.
6. Doa Syafaat :
7. Bernyanyi KJ.249.1-2       Serikat Persaudaraan (Persembahan)   
&   Serikat persaudaraan, berdirilah teguh.
Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu.
Bersama-sama majulah, dikuatkan iman
Berdamai dan bersejahtera, dengan pengasihan.
&   Serikatmu tetap teguh di atas Alasan 
Yaitu satu Tuhanmu, dan satulah iman
Dan satu juga baptisan dan Bapa satulah
Yang olehmu sekalian, dipuji, disembah.
8. Doa Bapa Kami
9. Berkat: (Menyanyikan;Amin 3 x)

Kristus Ojahan ni Parsaripeon i

Efesus 5.22-33
by.gr.abnerpanjaitan

Patujolo:
Ditongos Ap.Paulus surat on mamangkulingi angka ruas na di huta Efesus asa mangolu dibagasan holong huria jala huhut mangolu dibagasan ngolu na tama songon huria na dipillit dibagasan habadian(1.1-2).Dibindu 5 ay 22-233 adong do persoalan na manegai ruhutruhut parsaripeon na so denggan dipangalaho ni huria ima muramura hata sirang jumpang di nasida. Dia do sibonsiri; 1). Ala di bangso Jahudi, mansai  toru do hajongjongan ni angka parompuan, 2).Ai baoa ido jumolo di tompa(1 Tim 2.10-14), 3). Holan baoa do na boi pasirangkhon, 4). Otik pe sala parange ni boruboru i isara na hurang sira ni ingkau na ni lompana, so turut tu aturan, manghatai dohot boa na asing boi do dalan mangugat parompuan jala maniranghonsa(Pandangan ni si Hillel). Alani do gabe mago ma habadiaon dohot hasongkalon ni ripe ni angka pinajongjong nasida di jolo ni Tuhan i dipanatapan ni si Paulus.  Ndang Kristus be ojahan ni parsaripeon i alai dirina, aturan ni jolma holan mengguntungkan sapihak nama angka na masa tingki. Dipaboa si Paulus do di mulana i ai nunga dipauli huria/parsaripeon o diatas ojahan ni angka apostel dohot panurirang, jala ojahanna ima Kristus Jesus na gabe batu parsuhi(2.20). 

Disoara ni turpuk on paingoton pardalanan ni parsaripeon didadasori ojahan na tutu marhite na denggan parsaoran ido hataridaan na;
1. "Dioloi parompuan" dohot hata "Haholongi"(tunduk dan kasihilah), ido sada ojahan na ingkon sipatuduhon ni parsaripeon ni halak Kristen. Gabe "Patner" idola ni ama do ina, songon na sabalikna dohot ingkon sian roha na mansioloan, mansipasangapan huhut rap manarihon dohot mamingkirhon masa depan ni rumah tangga i mamboan tu hauduhon di Jesus i. Ingkon alo ni halak Kristen do pandohan ni Filsuf na margoar si Seneca na mandok: "wanita-wanita itu sesungguhnya di nikahi untuk diceraikan dan diceraikan untuk dinikahi lagi" ninna ibana. Hira songon na mangida sada "barang" molo lomo roha pinangke, ndang suman pinaulak tu inganan muse. Didok si Paulus di turpuk on "Ai baoa i do ulu ni pardihutana, songon Kristus ulu ni huria" (ay 23; 1 Pet 3/1); Kristus ima ulu ni Kristus (Kol 3.20; Tit 3.1), status ni ama ima "Ulu " na marlapatan ndang dihalomohon si Paulus parsaripeon i mardalan boti, alai ingkon adong do na manguluhon "Pemimpin" di keluarga alai ingkon sada ulu (pat Efs 4.14-15), taida do hasesega ni sada punguan molo sude do na mangaturhon gabe boi do ndang jelas/pita be ise do sitangihonon manang sioloan, jadi dohononta ma denggan do adong na manguluhoon asa denggan mardalan sude aturan na gabe ojahan na dibagasan holong ni roha.
2. "Badia do pardongansaripeon i". Dimensi ni holong ni roha molo tubu di roha ni Ama dohot Ina di sada bagas laho mangeahi angka na dumenggan di bagasna. Didok Charles H.Spurgeon "Apabila rumah tangga dikendalikan menurut firman Tuhan maka malaikat-malaikat dapat diundang untuk tinggal bersama dengan kita, dan mereka pasti akan merasa butuh dan tenang". Tangkas do didok di ay 26-27 "asa diparbadiai, dung diiasi marhitehite na mandidihon aek di bagasan Hata i. Jala sangap do dipadiri di Ibana huria i, so marlindang, so marhalingking, manang marhahurangan dia pe, asa badia tahe jala so hasurahan.Unang adong pihak na patoluhon (WIL=Wanita idaman lain dohot PIL=Pria idaman lain), alai ingkon badia hita dibagasan parsaripeon i dao sian angka sikap dohot pangalaho haramunon, alai mangolu jala mangula mardalan rumah tangga i hombar tu ojahan ni Kristus i. Ingkon Jesus ma pihak na patoluhon di rumatangga ni halak Kristen.Dipatorang si Paulus do pangalaho  na so badia i ima roha pangalangkupon, parmainon, tois marabit, parmabuhon(hagiot ni daging) (pat Gal 5.19-21). Rap mamingkirhon, manarihon rap mendukung ama dohot ina laho sumarihon angka na ringkot dingolu siganup ari jala manatap surgo sambulonta i.
3. Kristus do ojahan ni parsaripeon ni halak Kristen. Ditaon 2003 na salpu dipatupa hurianta HKBP do taon "Tahun Keluarga" ai tung tangkas do dihilala HKBP huria na metmet do parsaripeon/rumah tangga ni halak Kristen disandok portibi on. Nunga 149 taon HKBP na bolon diari kamis, 07 Oktober 2010 on, nunga olat ni dia panghorhon ni huria naung ojak di tano batak saleleng on? Boha do panghilalan manang panghorhon ni Kristus naung ojak di hurianta, di rumah tangga, boi do asing hita siang na so mananda ojahan ni Kristus i? Molo jumpang na paet-na tonggi tong do hita marojahan di hata ni Debata manang munsat do haporseaonta di ngolu na diportibi on(Mal 2.13-16). Molo jumpang hita hagabeon, hamoraon, hasangapon tu dia do hita mandok mauliate, jumpang hita parbinotoan, atik boha do hita gabe patubu ginjang ni roha manang lam sumurut do rohanta? 

Panimpuli: 
  • Ganup ma hita manghaholongi pardihutana songon pamatangna (Efesus 5.33)
  • Taparatarata ma tongtong pangantusion di parsaripeon hinalomohon ni Tuhan i ( i Tes 4.4-5)
  • Unang taose padan parsaripeon i alani hagiot ni dagingta (Mal 2.16).