Senin, 06 September 2010

PERANAN IBU MENDIDIK ANAK


gr.abnerpanjaitan
     Keluarga mempunyai tempat yang mutlak dalam dalam Alkitab. Seluruh isi Alkitab menyaksikan pentingnya keluarga dipakai oleh Tuhan sebagai saluran dan jalan keselamatan yang dirancang Tuhan bagi umat manusia. Keluarga Israel di zaman PL mempunyai fungsi juga sebagai sekolah dan gereja. Peranan rangkap itu disebabkan karena keluarga dipandang sebagai wadah tunggal dimana seorang anak memperoleh segala pendidikan dasar untuk kehidupan sehari-hari dan pendidikan dasar untuk mengenal dan menjalankan kehendak Allah. Pentingnya peranan wanita (ibu) ditekankan dalam (Ul 4:9) untuk mengajarkan Taurat, mengajarkan keterampilan kerja dan mengawinkan anaknya. Anak biasanya belajar petunjuk susila dan suatu kejujuran dari ibunya. Umumnya mengenai pertanian ditambah sedikit ibadah, dari ayahnya. Barulah pada jaman Esra tugas ini beralih kepada para ahli Taurat, yaitu pengajaran di Sinagoge.
     Keluarga adalah jemaat terkecil dan terutama, di mana Firman Tuhan harus tumbuh, berakar dan berbuah. Jadi sumber kemajuan dan masa depan yang baik dari anak-anak harus dimulai di dalam rumah tangga itu sendiri. Peranan orangtua sangat menentukan dan memegang peranan paling penting untuk perkembangan anak-anak dan keluarga itu (Ul 6.4-9). Sebagai orangtua haruslah menjadi teladan kepada anaknya dalam aspek klehidupan, merupakan figur atau sosok yang dibanggakan anak-anaknya. Seorang ibu harus mampu menanamkan kerajinan, kebersihan, kasih sayang, keterbukaan dan juga kejujuran.  
     Ada 3 (tiga) hal tugas seorang ibu pada zaman Perjanjian Lama (PL) dalam keluarga yaitu;
1. Mendidik anak melalui pekerjaan,
Dimana anak di Israel belajar menirukan pekerjaan orangtua mereka.
2. Mendidik melalui tradisi lisan
Dimana pewarisan ingatan itu dilakukan dengan jalan bercerita tentang sejarah dan mewarisankan ingatan itu ke generasi yang berikutnya.
3. Mendidik melalui upacara agama,
Pada hari sabat tiap ibu rumah tangga menyalakan pelita khusus, lalu memasang taplak meja yang bersih dan meletakkan dua potong roti sebagai lambang manna di padang gurun.
Didalam Perjanjian Baru (PB) sesuai dengan (Mrk 10.14) orangtua harus membawa anak-anaknya kepada Tuhan. Anak-anak tidak boleh dikurbankan kepada cita-cita orangtua semata, kepada suatu lingkungan persekutuan, tradisi keluarga, atau tuntutan-tuntutan lain, baik di bidang pekerjaan maupun di bidang sosial. Tidak ada satu kuasa apapun di dunia ini yang berhak atas mereka, karena mereka berada dibawah perlindungan Kristus. Mendidik dalam ajaran dan nasihat Tuhan (kasih=sisi positif).
      Kata EKHTREPHETE dalam bahasa Yunani artinya; memelihara, membesarkan, memberi makan pendidikan (bnd Efesus 5.29 dan 6.4). Istilah lain mendidik adalah (PAIDEIA) yang berarti membawa penanganan yang menyangkut anak sampai tumbuh kepada kedewasaan yang memerlukan arah, pengajaran, intruksi dan suatu ukuran paksaan tertentu dalam wujud disiplin atau bahkan hukuman untuk kebaikan. Anak-anak tidak boleh dikorbankan kepada cita-cita orangtua; kepada suatu gambaran persekutuan atau suatu lingkungan persekutuan, kepada tradisi keluarga atau tuntutan kemajuan. Ada beberapa hal perlu diingatkan kepada kita sebagai orangtua, khususnya sebagai seorang Ibu (wanita). Sikap yang benar dari orangtua dalam mendidik anak adalah sebagai berikut;
1.     Tidak membangkitkan kemarahan dalam hati anak-anak.
Hal-hal yang dapat membangkitkan amarah anak adalah;
ü   Terlalu melindungi ;
Melindungi anak secara berlebihan berarti menghambat kebebasan mereka, tidak pernah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan kemandirian mereka dapat membuat mereka merasa hancur dan tidak berdaya. Orangtua tentu perlu melindungi anak-anaknya tetapi perlindungan yang berlebihan mengandung bahaya juga ( kej 31.14-17).
ü    Terlalu memanjakan ;
Orangtua yang serba memperbelohkan(permisif) dapat menyebabkan kegusaran dalam hati anak. Anak-anak yang terlalu diberikan kebebasan akan merasa tidak aman dan tidak dikasihi (bnd Amsal 13.24).
ü    Pilih Kasih ;
Yang membangkitkan kemarahan dalam anak adalah dengan menunjukkan sikap pilih kasih antara saudara kandung Kej 25.28).
ü    Mengecilkan hati;
Tidak pernah memuji prestasi mereka dan tidak pernah mengijinkan mereka menikmati keberhasilan mereka sendiri (Kol 3.21).
2.     Memberikan pendidikan yang tepat
Orangtua harus berperan aktif dalam membentuk karakter anak mereka. Kunci sejati untuk pekerjaan yang menantang dalam mendidik anak secara tepat adalah: Menciptakan lingkungan pengasuhan dan pendidikan yang penuh kasih dimana hati mereka menjadi “tanah yang subur” bagi; kebenaran Tuhan.
3.     Menegur mereka jika perlu
Tegoran dapat menunjuk kepada disilpin. Orangtua dapat dan harus menyediakan bimbingan bagi anak mereka dengan cara menghargai perilaku positif, sama halnya dengan menghukum mereka untuk perilaku yang salah. Peranan seorang ibu dalam penataan karakter anak merupakan suatu kaharusan dan memiliki pengaruh yang kuat, sebab seorang ibu sangat banyak waktunya untuk melihat perkembangan karaktes sianak.
     Orangtua sering menganggap enteng akan pendidikan iman anak dan mengutamakan nasehat-nasehat untuk berprilaku tanpa mengajarkan anak tentang dasar iman yaitu; Yesus Kristus sebagai penebus. Untuk itu sangat perlu ditekankan bagi seorang ibu bahwa anak adalah anugerah yang perlu dipertanggung jawabkan, bukan hanya sebagai harta atau sekedar teman dalam kehidupannya. Sebagi ibu yang bijaksana dan efektif berjalan seirama dengan para nabi, ia memainkan peranan “NABI” terhadap anaknya. Dalam melaksanakan tugasnya seorang ibu harus mengerti ukuran perilaku yang layak sebagaimana ditunjukkan oleh Alkitab. Orangtua dapat peka terhadap pelanggaran dan siap menanganinya sebelum tindakan-tindakan itu menyebabkan akibat yang buruk.

Bahan Diskusi ;

1.  Apa yang sudah kita lakukan untuk memdidik anak selama ini ?
2.  Bagikan pengalamanmu solusi mengatasi kenakalan anak.
   
    



Selamat Bergumul
 Dan
Tuhan beserta kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar