Rabu, 08 September 2010

Manusia dan Sesamanya

Ulangan 24.6-22
by.gr.abnerpanjaitan

Sebagai orang Kristen atau orang yang beriman kita mempercayai bahwa manusia sama dihadapan Allah. Oleh karena itu semua berhak mendapat keadilan, baik sikaya maupun simiskin. Miskin dalam arti tindak berharta benda, dan kaya artinya mempunyai harta benda, hidup berkecukupan. Sebagai manusia yang hidup bersama-sama, kita harus bertanggungjawab seorang dengan yang lainnya.Hubungan antara sesama manusia ini sanagat kuat ditekankan dalam Alkitab. Hubungan ini sangat dikehendaki oleh Allah, Ia bukan hanya menuntut manusia mengasihi-Nya dengan segenap hati, dengan segenap pikirannya dan dengan segenap kekuatannya (Ul 6.5), tetapi manusia itu juga dituntut untuk mengasihi sesamanya seperti mengasihi dirinya sendiri. Bahkan semua yang ditinggalkan oleh Tuhan Yesus Kristus untuk kita taati adalah azas kasih "Aku memberikan kepadamu perintah baru, supaya kamu saling mengasihi.....(Mat 25.40;45)".
Di dalam Kitab Ulangan 24.6-22 telah ditekankan agar manusia itu mengasihi sesamanya, terutama mengasihi orang yang menderita. Dikatakan juga siapa yang menghina sesamanya dengan jalan menindas atau memperlakukan secara tidak adil, umpamanya tidak membayar upah pada waktunya ia menghina Tuhan. Dalam buku Amsal 17.5 "Siapa mengolok-olok orang miskin menghina Penciptanya; siapa gembira karena suatu kecelakaan tidak akan luput dari hukuman".
Dalam Ulangan pasal 12-26 disajikan kurang lebih 65 peraturan sebagai contoh dari penerapan konkrit dari perintah utama kehidupan sehari-hari, peraturan dan larangan yang termuat dalam kumpulan hukum ini dimaksudkan untuk mengarahkan sikap dan membina mentalitas bangsa Israel. Salah satu contoh peraturan tersebut adalah mengenai upah dari buruh harian atau upah dari orang miskin, dikatakan agar tidak menahan upahnya, karena hal tersebut dapat menyebabkan kelaparan bagi simiskin atau keluarga(bnd Ul 24.14-15).
Dari uraian diatas terlihat bahwa peraturan-peraturan yang terdapat dalam kitab Ulangan ialah suatu himbauan atau peraturan yang sangat baik, dimana diharapkan agar manusia itu memperhatikan kesejahteraan sesamanya. Artinya manusia diharapkan mampu untuk melihat segala situasi kehidupan dalam hidupnya dan mampu untuk mengasihi sesamanya dan menengakkan keadilan.

1. Miskin (Pengertia dalam Alkitab)
Sesuai dengan konteks nast yang membicarakan kehidupan dari miskin, agar hidup mereka diperhatikan, maka penulis mencoba membahas arti dari kemiskinan tersebut menurut pengertian Alkitab.
 a. Perjanjian Lama(PL)
Kata yang paling banyak muncul untuk orang miskin dalam PL adalah "ani" ia digunakan sebanyak "77 " kali dan terutama dalam kitab Mazmur; 29 kali. Ani secara harafiah diartikan dengan orang yang membungkuk, yang hidup dalam keadaan rendah, yang berada dibawah tekanan.
b. Perjanjian Baru(PB)
Perjanjian Baru mengenal berbagai kata untuk melukiskan si miskin. Dan kata yang paling umum digunakan adalah "ptokhos" artinya menyelam sampai tidak kelihatan. Maksudnya disini adalah melukiskan tipe orang yang harus hidup tanpa sarana-sarana kehidupan karena mengemis demi menyambung hidup. Hidupnya tergantung pada bantuan dari luar.

2. Memihak Kaum Miskin
Didalam hidup ini ada masyarakat yang disebut dengan masyarakat golongan atas atau orang-orang kaya, yang hidupnya penuh dengan kelimpahan harta, dilain pihak ada masyarakat yang kekurangan di dalam memenuhi kebutuhannya atau yang biasa disebut dengan golongan bawah atau orang-orang miskin, maksud memihak kaum miskin yang saya maksud disini adalah memperlakukan kaum miskin sebagai prioritas utama dalam segi apapun. Hal ini bukan berarti sikap anti orang kaya, tetapi mengutamakan simiskin karena kebutuhan mereka lebih mendesak.Oleh sebab itu untuk mengutamakan orang miskin kita harus memperjuangkan keadilan, karna dengan keadilanlah hak antara orang kaya dan orang miskin akan disamakan. Keadilan yang kita perjuangkan bukanlah hanya keadilan individu saja, tetapi keadilan sosial yaitu yang realisasinya kedalam kehidupan masyarakat secara luas.
Kita menyadari bahwa keadilan itu adalah hal yang lebih sering didapat oleh sikaya daripada simiskin, sangat sering kita jumpai hak-hak simiskin diabaikan. Menurut pengertian Alkitab keadilan itu adalah memberi sama banyak pada tiap-tiap orang, sehingga melakukan keadilan berarti memberikan bantuan "bantuan kasih", "bantuan sosial"(bnd Dan 4.27). Keadilan juga salah satu bentuk dari kasih; kasih yang melayani dan membantu orang yang berguna dalam kesusahan.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa memihak kaum miskin itu adalah memberikan keadilan bagi semua golongan masyarakat, memberikan hak yang sama antara sikaya dan simiskin.
3. Kasih Terhadap Sesama
Dari sejarah penciptaan manusia dapat kita lihat bahwa manusia itu tidak dapat hidup tanpa orang lain(bnd Kej 2). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa dan manusia semakin berkembang, dosapun turut berkembang, oleh karena dosa itu maka Allah memberikan hukuman kepada manusia melalui Musa yang isinya mengasihi sesama manusia (Ulangan 5). Dalam hukum tersebut terdapat enam (6) perintah yang berhubungan dengan sesama umat perjanjian itu. Ke-enam perintah itu memusatkan perhatian pada sikap dan tingkah laku yang tertuju pada keadilan dan kebenaran.Perintah untuk mengasihi sesama manusia dapat kita artikan bahwa Tuhan meminta supaya kita jangan hidup hanya mementingkan diri sendiri, jangan hanya menghargai diri sendiri, tetapi hidup orang lainpun hendaknya kita hargai.Tuhan menghendaki agar kita hidup dalam persekutuan dengan orang lain, Tuhan menghendaki agar kita dalam berhubungan: Allah-manusia, manusia-sesamanya. Tuhan menghendaki supaya ada kasih diantara manusia dan manusia.
Namun kasih dalam diri manusia sering krisis sehingga membuat manusia itu menjadi serigala bagi sesamanya, hal inilah yang tidak dikehendaki Allah.Oleh karena itu sebagai manusia yang hidup bersama-sama dengan orang lain, kita harus saling mengasihi guna memenuhi tuntutan Allah. Mustahil kita mengasihi Allah yang tidak kelihatan itu, apabila kita gagal mengasihi sesama manusia yang hidup bersama-sama dengan kita.

4. Hubungan Antara Kasih Dengan Keadilan
Kata kasih dan keadilan bukanlah dualisme melainkan mempunyai hubungan yang hakiki dan tidak boleh dipisahkan, dimana kalau kita lihat bahwa di dalam kerajaan Allah memiliki tiga ciri khusu dan sangat penting untuk kita ketahui yakni; kasih, keadilan dan damai sejahtera. Dimana keadilan adalah menuntut ksih, sedangkan keadilan harus bekerja untuk kasih, sedangkan kasih perlu mencari keadilan, karena kasih tanpa keadilan akan menimbulkan belas kasihan yang pasip atau kasih itu tidak itu tidak dapat berbuat banyak untuk keadilan, jadi kasih harus banyak menengakkan keadilan yang mantap dan keadilan itu harus dimotifasi oleh kasih.
Sebagai mana kasih maka keadilan juga tidak memandang bulu kasih dan keadilan ditujukkan pada semua orang. Banyak orang atau manusia tidak mengerti bahwa kasih itu perlu diwujudkankan dalam keadilan sosial. Kasih pribadi saja tidak cukup namun hendaknya kita juga harus memperjuangkan hak orang lain yang pantas mereka terima, dengan demikian keadilan adalah alat yang sering dipakai untuk melaksanakan kasih. Jadi keadilan itu harus berdasarkan kasih, karena kasih bisa menciptakan persekutuan yang tidak dapat diciptakan oleh keadilan.

Refleksi
Gereja adalah sebagai tempat persekutuan orang-orang percaya yang pada hakekatnya telah menerima amanat pengutusan dari Allah untuk menyatakan kemuliaanNya dan sarana untuk memberitakan keselamatan bagi umat manusia melalui karya nyata Allah dalam diri anakNya Tuhan Yesus Kristus. Amanat panggilan ini merupakan tugas untuk ikut serta di dalam menjawab keadaan masyarakat di tengah-tengah dunia ini. Gereja dipahami sebagai sesuatu sarana yang penting di dalam pembaharuan sosial untuk memberantas perlakuan-perlakuan yang menindas masyarakat baik itu melalui segi politik maupun melalui segi sistem ekonomi. Perlakuan-perlakuan yang tidak baik ini sangat sering dialami masyarakat kaum lemah atau ekonomi lemah seperti masyarakat yang tinggal didaerah  kumuh misalnya. Karena itu disinilah makna dan perananan yang harus mewujudkan kasih dan keadilan terhadap sesama dengan tindakan; persekutuan dan persaudaraan,kasih merupakan dasarnya, setiap orang memperoleh haknya dan sesama manusia itu adalah sama dihadapan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar