Sabtu, 23 Oktober 2010

Kekuatan Ucapan Syukur

gr.abnerpanjaitan

      Bersyukur untuk sesuatu yang baik memang sangatlah mudah, tetapi ketika kita juga belajar bersyukur untuk keadaan yang tidak baik, sebenarnya kita sedang mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif, sesuatu yang tidak baik menjadi baik. Sungut-sungut dan kemarahan tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik, sebaliknya sungut-sungut dan kemarahan tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik, sebaliknya sungut-sungut dan kemarahan akan memperburuk keadaan. Hati semakin terasa panas, jengkel dan akhirnya tubuh terasa lelah. Orang yang melihat dan mendengar sungut-sungut kita pun akan menjadi jengkel. Untuk kejadian apa pun juga, lihatlah sisi positifnya dan jadikan alasan untuk mengucap syukur.
      Kita bahkan dapat melakukan lebih dari itu, kita tidak hanya membiasakan diri untuk senantiasa mengucap syukur, tetapi kita bisa mendorong orang lain juga untuk melakukan hal yang sama. Ketika seseorang datang kepada kita dan mulai bersungut-sungut ataupun mengeluh banyak hal, katakan kepadanya mengenai banyak hal yang patut ia syukuri. Jangan menanggapi sungut-sungut dan keluhan dengan ikut bersungut-sungut atau mengeluh, sebaiknya ajak dia untuk mengucap syukur dalam segala hal.
      Tips untuk menjauhkan diri kita dari sungut-sungut, amarah, berkeluh ada berbagai cara atau metode yang harus kita lakukan untuk menolong kita :
1.    Sebelum engkau mengeluh karena rasa makan yang tidak enak, ingat orang lain tidak    bisa menikmati makan apa-apa.
2.    Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau istrimu, ingat  seseorang sangat merindukan pasangan hidup namun belum mendapat.
3.    Hari ini sebelum engkau tentang hidup yang engkau jalani, ingat seseorang yang mati pada usia muda.
4.    Ketika engkau mulai mengeluh mengenai anak-anakmu, ingatlah pasangan yang sampai kini masih menangis kepada Tuhan untuk meminta anak, tetapi belum mendapatkannya.
5.    Sebelum engkau marah dan mengeluh karna rumahmu bocor, kotor atau kurang besar, ingat gelandangan yang tidak mempunyai rumah.
6.    Ketika engkau mengeluh tentang pekerjaanmu, ingat orang cacat dan penggangguran yang sangat menginginkan pekerjaan itu.
Bagaimanapun kondisi hidupmu, ingatlah bahwa hidup ini ANUGERAH yang terindah dari Tuhan. Jalani setiap keadaan dengan ucapan Syukur dan terima kasih dan tetap ingat untuk bersyukur. David McCarthy mengatakan ” ORANG YANG TIDAK INGAT UNTUK BERSYUKUR ADALAH DIA YANG TERTIDUR DI DALAM HIDUPNYA ”. Bersyukur merupakan teropong iman yang mampu melihat sesuatu yang baik dari keadaan bagaimanapun.


Jumat, 22 Oktober 2010

Sikap Menghadapi Perubahan Yang Tidak Diinginkan


Yer 29.1-14 
by.gr.abnerpanjaitan



Pendahuluan:
Menarik Sekali untuk membaca "surat dari Tuhan" yang ditujukkan kepada orang-orang Israel yang mengalami pembungan ke Babel yang terjadi pada tahun 586 SM. Pembuangan ke Babel ini merupakan suatu perubahan yang tidak pernah mereka duga, perubahan yang tidak menyenangkan! Mereka tidak tauh, berapa lama pembuangan ini akan berlangsung. Apa yang terjadi di tempat pembuangan itu? bagaimana mereka harus menyikapi perubahan itu? Tuhan melalui Nabi Yeremia memberikan petunjuk kepada bangsa Israel yang mengalami pembuangan ini, bagaimana sikap mereka dan apa saja yang harus mereka lakukan di dalam menghadapi perubahan itu. "Beginilah bunyi surat yang dikirim oleh nabi Yeremia dari Yerusalem kepada tua-tua di antara orang buangan, kepada imam-imam, kepada nabi-nabi dan kepada seluruh rakyat yang telah diangkut ke dalam pembuangan oleh Nebukadnezar dari Yerusalem ke Babel. Itu terjadi sesudah raja Yekhonya beserta ibu suri, pegawai-pegawai istana, pemuka-pemuka Yehuda dan Yerusalem, tukang dan pandai besi telah keluar dari Yerusalem.Surat itu dikirim dengan perantaraan Elasa bin Safan dan Gemarya bin Hilkia yang diutus oleh Zedekia, raja Yehuda, ke Babel, kepada Nebukadnezar, raja Babel".(Yer 29.1-3). 
Apapun yang diberikan oleh Tuhan untuk menghadapi perubahan yang terjadi dalam hidup kita?
  1. Buka Pikiran: Hidup harus tetap berjalan sebagaimana normalnya. "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: Dirikanlah rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya; ambillah isteri untuk memperanakkan anak laki-laki dan perempuan; ambilkanlah isteri bagi anakmu laki-laki dan carikanlah suami bagi anakmu perempuan, supaya mereka melahirkan anak laki-laki dan perempuan, agar di sana kamu bertambah banyak dan jangan berkurang"!(Yer 29.4-6). Apa yang Tuhan katakan sebagai "dirikanlah rumah, buatlah kebun, ambillah istri bagimu, ambillah menantu bagi anak-anakmu" dapat kita artikan sebagai "jalanilah kehidupan ini sebagamana normalnya"! Sekalipun harus tetap berjalan seperti yang seharusnya. Tetap lihat secara positif bahwa semua aktivitas harus tetap dijalankan seperti biasanya sesuai dengan kemungkinan yang terbuka untuk saat itu.Bagiamana pun jeleknya keadaan baru yang kita hadapi, kita tetap perlu tempat tinggal, jadi: Dirikanlah rumah! Orang hidup pasti perlu makan jadi: Buatlah kebun! Pada zaman dahulu memang konteksnya berkebun atau berladang sendiri di dalam upaya memenuhi kebutuhan jasmani. Di zaman sekarang ini dapat diartikan, carilah pekerjaan, apa pun pekerjaan itu asalkan tidak melanggar firman Tuhan, kerjakanlah. Ambillah Istrimu! Tidak dikatakan"ambillah suami" karena memang Tuhan inginkan agar para pria yang bertindak untuk melakukan semua perkara ini karena mereka adalah kepala rumah tangga.
  2. Berikan dampak yang positif pada lingkunganmu. "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu"(Yer 29.7). Ada tiga hal yang tersirat dari perintah Tuhan ini: a). Janganlah dikalahkan oleh situasi yang buruk melainkan atasi dan pengaruhi situasi tersebut secara positif. b). Lakukanlah yang baik, yang mendatangkan damai sejahtera(Mat 7.12). c). Secara rohani, berkatilah tempat di mana kita berada dengan mendoakannya.
  3. Jangan biarkan dirimu diperdaya. Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Janganlah kamu diperdayakan oleh nabi-nabimu yang ada di tengah-tengahmu dan oleh juru-juru tenungmu, dan janganlah kamu dengarkan mimpi-mimpi yang mereka mimpikan! Sebab mereka bernubuat palsu kepadamu demi nama-Ku. Aku tidak mengutus mereka, demikianlah firman Tuhan " (Yer 29.8-9). Tuhan ingin agar kita tidak mendengarkan nabi-nabi palsu atau petenung-petenung atau paranormal yang hanya mencari uang dengan mengobral kata-kata penghiburan banyak jalan pintas untuk keluar dari situasi yang tidak mengenakkan dengan datang kepada pandai, dukun, tempat keramat atau tempat-tempat atau orang-orang yang sebenarnya dilarang oleh firman Tuhan. Tetapi ingatlah kita adalah orang-orang yang beriman(bnd 1 Tes 5.12).
  4. Segala sesuatu ada waktunya. "Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini" (ay 10). Ayat ini mengajarkan dua hal kepada kita: 1). Segala sesuatu ada waktunya, Tuhan mengatakan bahwa semua hal yang tidak enak yang dialami oleh orang-orang Israel di dalam pembuangan Babel, hanya akan berlangsung selama 70 tahun. Bumi terus berputar,semua kehidupan harus berjalan. Jangan berputus asa, jika saat ini kita terjepit, ada waktunya nanti datang kelonggaran. 2).Pada waktunya Tuhan akan memulihkan keadaan kita. Sebenarnya Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Jika Dia menginzinkan sesuatu terjadi di dalam hidup kita, pastilah hal itu menurut hikmatNya akan berguna bagi pembentukan karakter kita. Apa yang dikatakan Tuhan kepada Yakub, sebenarnya itu juga berlaku bagi kita. ”Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu" (Kej 28.15). Tuhan berjanji menyertai, melindungi, tidak meninggalkan, tetap melakukan janji-janjiNya dan akan membawa kita kembali pada tempat yang baik bagi kita.
  5. Percayalah kepada Tuhan. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu; apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati, Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu (ay 11-14). Ayat ini merupakan salah satu ayat yang paling banyak dikutip, tanpa orang tahu apa latar belakang janji Tuhan ini. Tuhan menjanjikan rancangan damai sejahtera ini ketika orang-orang Israel berada dalam keadaan yang sangat jauh dari damai sejahtera. Mereka ada di pembuangan! Jauh dari negeri mereka sendiri. Tetapi Tuhan mengatakan, Ia tahu, Ia tidak melepaskan kita dari pandangan mataNya. Firma Tuhan mengatakan, ”Karena tidak untuk selama-lamanya Tuhan mengucilkan. Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya. Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia(Rat 3.31-33)”. Jadi, ketika terjadi perubahan yang tidak menyenangkan, atau suatu keadaan yang tidak kita harapkan, tetaplah lakukan apa yang harus dan bisa kita lakukan. Kehidupan akan terus bergulir dan tidak akan menunggu kita. Jalanilah kehidupan ini dengan positif kepada lingkungan di sekitar kita. Jangan dengarkan nasihat-nasihat yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Belajarlah untuk bertekun dan bersabar, karena semuanya akan berakhir. Segala sesuatu ada waktunya. Dan tetaplah menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan karena memang Ia tidak pernah meninggalkan kita!

Rabu, 20 Oktober 2010

BARITA PODA

pinapungupungu
gr.abnerpanjaitan

1.        Holong Manaluhon Hajahaton :
    Disada huta hea do masa partontangan ni dua kelompok na marbada. Sada kelompok marsangkap naeng mamunu sada keluarga sian kelompok na nidokna alona. Ro do kelompok na marsangkap mambunu i borginborgin. Dohot soara na gogo huhut manuntuhi; buka, buka! Ninna nasida. Tarleleng do di buka ala martangiang dope nasida.”ai na martangiang do hami amang umbahen na tarsongon na leleng hubuka hami “, ninna amantai di hata na lambok. Alai muruk do rombongan i: “martangiang, martangiang dope ninmu! Di hata na lambok ro do parjabu i, masuk ma hamu, nunga loja hamu sian pardalanan, ninna parjabu i. “ndang porlu, hosamuna dohot artamuna ido na porlu”, muruk angka parroha na so gabeak i. Alai sian bulus ni roha ni parjabu tung diharingkothon nasida do manghobasi, diparade tes dohot sipanganon. Songon na tarhatotong do uluan ni pamunu i, laos didok ma hata tu angka pendukungna: Taloas ma nasida manghobasi, unang be adong martahi mangarampok! Diparade parjabu i sude tahe sahat rodi podoman nasida. Dung modom sude perampok i diulosi nasida. Sonang antong sude nasida perampok i nepnep sahat rodi manogotna i. Gabe ro ma pemimpin ni perampok i, ninna ma : Talu do hami sude ala ni holong ni rohamuna tu hami, jala parbadaanta i pe nunga husalpuhon hami sian rohanami, mulak ma hami……

2.    Si Horas dohot si Sursar:
    Manghatai do si Horas dohot si Sursar di sada bis sian sibolga tu medan. Na manopot tuturna do si Sursar di sibolga.
    Horas            :didia do tinggal muna lae sursar?
    Sursar           :di Tebingtinggi do lae ba, di kota ido hami.
    Horas            :boha do nuaeng situasi di Tebingtinggi, keadaan masyarakat do    maksudhu ?
    Sursar           :anggo hami lae Horas, hot do hami di aturan-peraturan
    (logang si Horas, ai keadaan masyarakat do disungkun)
    Saonari hugoari hami do punguan nami SASA (setia Sampai Akhir).
    Horas            :setia sampai akhir tu ise do ?
    Sursar           :ba, setia tu….ai lupa ahu ba, so huboto muse manang satia  tu ise!
    Horas            :molo satia sampai akhir tu Kristus, dirinta sandiri do umboto i dohot Debata siboto roha i.
    Sursar           :ndang apala satia tu Debata punguannami i. pokokna setia tu na diportibi on do, boha ma lae,ai on dope hea niihuthon angka dongan. Tarhilala marsituak….
    Horas            :( sip na ma, dipahusorhusor ma di rohana hatahata ni si sursar )

3.    Angkalangkal ( metode petromaks )
Disada huta adong na matean jala ingkon borginan. Di huta i do tinggal Ama ni
Mullop alai ni angkal do ibana, ndang olo ibana maranggap mangingani na mate
molo borgin. Dung borgin paduahon mullop ma ibana pukkul 9 borgin, jala pintor
dipompa ma lampu gas(Petromaks) na di jabu i pas tingki acara mandok hata natuatua tu hasuhuton i. ndang na mellep nian lampu i, alai sai maos do digas(distel), asa diboto halak na ro ibana tu na matean i. alai holan sidung dipompa lampui, pintor lao do ibana modom tu jabuna. Molo adong na manuhas ibana ba so olo maranggap, pintor diampini natorop do ibana mandok, na ringgas do ibana, huida hami do ibana mamompa lampu, hape holan 5 minut do ulaon rot u na matean i. tarsongon ido ibana rot u ulaon adapt, tardipagogo soarana hape tongkin na i nunga lintun ndang tarida. Angkalangkal do tahe !

4.    Pauba Roham ( Pangk 3.19 )
Dina sahali manangko do dolidoli, pola tung mambahen hailaon bolon di natorasna. Alai ni i sumalin do muruk ni natorasna tu ibana pola di pungkuli, di tunjang. Sai tangis ma dolidoli i siala hansit ni pambahenan ni natorasna i. hinorhon ni hansit ni pangajarion ni natoras na i, gabe tubu do sada tekad di anak na i mandok : Jora ma ahu, ndang manangko be ahu mulai saonari, muba ma ahu. Dung pangakuan i, mansai sonang ma roha ni natorasna i, diapuli, dielekelek, disarihon muse dohot angka na porlu di anakna i.

5.    Mangasahon Pingkiran ( Poda 16.9 )
Tung marsitutu do sada keluarga pasingkolahon ianakhonna tu parsingkolaan na tumibo, pola do hira na so adong parasingan ni arian dohot borgin holan pasarisari biaya na porlu tu anakna i. sipanganon pe tung diantan nama asa cukup biaya tu anakna i. songon i ma nasida siganup ari, ala tung hirim do roha nasida, na ingkon berhasil anakna i. nunga mardalan tu opat taon songon i, tagamon laho tammat nama nian. Alai tompu ma dapot barita nasida, naung marhasohotan do anakna  ndang ditorushon be parsingkolaanna. Marisuang ma sude halojaon ni natorasna i. tung barani pulut ma tutu anakna I patupahon songon i. marsak situtu ma natorasna I, roha na pe nunga sai gale, parsaoran pe tu angka donganna ndang adong be.

6.    Halomoan ni roha Jesus ( Luk 21.4 ).
Hea do masa di sahalak na patupa, pesta disangkapi rohana ingkon torop halak parsidohot tu pestana i. ala ni I dipatupa ma undangan dalan manjou angka alealena, angka na adong hubungan partuturon. Jala di namangundangi sai didok do. “Haroro muna ido na umporlu, ndang sibahenoni,asal ma ro hamu, nunga mansai las rohangku “. Sai ima dipandok tu angka undanganna i. dapot ma pesta I, dibereng ma undangan I pola tung torop do na ro gabe mansai las rohana. Jala panghuling na pe tung lambok do, tuani ma, tuani ma nunga ro hamu hape. Sahat muse tu na marsipanganon torus tu na manjalo tumpak. Sai torus ma didok nampuna pesta i di tingki manjalang, mauliate, mauliate ma di hamu. Sidung ma pesta i huhut manghatahatai, dibuhai nasida ma amplop na ro huhut manta do dijaha, sian ise, jala sadia godang. Alai sai marhatahata ma nampuna pesta i huhut sai dipandok : Bah…..! Holan on ma tumpakna, Bah, laos songon i ma dipandok. Alana tung hirim do rohana, ingkon balgabalga tumpa na ro i. hape ia hatana di tingki mangundang, asal ma ro hamu, ndang sibahenonna i na porlu. Holan haroro ni namabalu i pe nunga mansai las roha ni Jesus.

7.    Mangalehon sian las ni roha ( II Kort 9.7 )
Di na laho tu Medan sada keluarga mamboan kendaraan pribadi, tarsonggot do
inanta i di na so kendaraan ala ni lampu merah, ala pintor tompu do ro pangidoido
mandapothon nasida huhut didok : Minta sedekah pak, bu kasihanilah kami! Alai
pintor didok inantai do, tutup kaca i, unang pola dilehon i. torus ma mardalan
kendaraan i so adong dilehon na mangidoido i. hape di na dapot muse lampu merah
di dalan na asing, tong do pintor didapothon pangidoido nasida laho manjalo
pangurupion. Alai ninna inantai ma, holan pangidoido adopan. Arga saratus rupiah
i ma lehon, ninna tu amanta i.huhut do muse sai marugutungut inantai : So binoto
pamarenta on, pangidoido pe so boi diramoti, ia tung diorai ma asa unang masa
pangidoido. Boi do masa songon barita on dingolunta, naung targoar hita Kristen
hape tung so tarsunggul do tu rohanta laho marsilehonlehon. 

        8.    Angka na gale marhaporseaon ( Psalm 119.16 )
Hea do di sada partangiangan dipatupa sada diskusi. Godang ma na mandok angka
holsona be. Adong ma na mandong; dung Kristen ahu, tung so hea dope huhilala
hataboanna. Adong muse na mandok; ai huhaburjuhon pe on, ala ni godang ni
sitaonon do tu ahu, ala huboto rade do Debata mangurupi. Alai adong muse sahalak
na mandok; ingkon manontong do hita marhaporseaon, ai las ni roha manang arsak
ni roha.anggo ahu nunga hutekadhon di rohangku ingkon sai halashonon nami do
hata dohot aturan ni Debata. Ai ndang boi sirang hita sian i, ai do ngolunta. Hape di
sada tingki ro ma parsahiton tu sada anakhonna. Diparsahiton i pintor humalaput
do laho mangalului parubatan tu datu. Adong ma napaboahon adong do di hutaan
na bisuk, adong do di luat adonang. Sai humalaput do nasida mangalojongi sude
parubatan i. Sian barita i berengonta ma, holan di tingki sonang do hape bulus
rohana na mar-Tuhan i. 

        9.    Na monang manganhon parbue ( Pangk 2.7 )
Di na sahali marbada ma sada keluarga, amanta dohot inantai. Jala inantai do na
patubu parbadaan. Marbonsir do i ala ndang tarpaberengbereng ni inantai hombar
jabu nasida; adong mobilna, hondana, dohot angka ragam ni parabot angka na
bagak. Hape dibagas nasida holan sapasang kursi do adong, ipe nunga mansai sega.
Sandok tung mansai muruk ma: Sarupa do karejomuna, sarupa pangkatmuna, alai
hita lalap marpogos, hombar jabu lam mamora. Na oto do amaama songon ho,
ndang diboto ho mangalului hepeng, ndang diboto ho manarihon na porlu.
Didok amantai do nian, ndang sarupa godang ni pasupasu ni Debata dijalo jolma, songon i ma jolo huroha; molo tung gumodang pe pasupasu ni Debata di nasida dihamuliatehon ma i.Hita pe nunga tung godang pasupasu tajalo marhitehite hahipason. Dungi muse unang pintor mangiburu ho mamereng halak ai diboto ho manang sian dia sude artana i? ahu pe boi do hubahen songon i, asa manangko ahu, korupsi dohot manipu. Alai ndang ulahonon i ai angka dosa do sudenai, tapasiding ma dosa sian bagasta on, so tung gabe tamba hajahaton holan mandapot arta.
Molo taida sian barita i, tapadomu tu turpuk on, ndang di arta hangoluani, ai na laho salpu do i sude. haporseai ma Jesus silehon hamonangani, ai ido hangoluanta ( BE. 251.1,8 ).

10.  Parbuehon na denggan ( II Tim 2.15 )
Adong ma sahalak ama na burju marhuria jala sai dilehon do rohana marhite pambahenan manarihon angka na porlu di huria.molo adong na porlu di huria I, sai jumolo do ibana mangalehon sian keluargana. Jala mulana ndang pola dihalomon molo gabe dipuji halak ibana, baliksa sai didok do:tung otik do na hulehon on tung las ma rohanta disi. Hape sasintongna nunga tung pola na nilehonna i. alai ima patuduhon toruk ni rohana.
Alai di pudian ni ari ala nunga gabe sipujion jala siapangasahonon ma ibana di huria i, gabe marasing ma hadirionna. Parhomhom hian gabe parhata, pananginangi hian nunga gabe sitangihonon, sandok gabe hira lomona ma muse di huria. Pola do gabe hea adong na mandok : ai na huriana do huria on? Ai nunga gabe lomolomona idaon, ingkon jolo sungkunon ibana asa boi ulahonon.

11.   Pagalak ma palito ( Luk 12.35 )
Di na laho amanta dohot inantai manopot donganna, sai di borgin ni ari, didok ma tu gellengna, asa unang tarpodom nasida. Molo mulak hami anon, unang maol mandungoi hamu. Sude do gellengnai mandok olo. Hape mulak ma nasida pukul:11.00 win borgin, sai dituktuki ma pintu, hape nunga tarpodom gellengnai. Sai dituktuki pola mansai leleng alai tung sa adong do na dungo laho mambuka pintu i. hinorhon ni na masa I, gabe sogo ma roha ni amanta dohot inanta I, dipinjam ma gargaji ni hombar jabu laho manggargaji sordak ni pintu I, dungi pe asa boi nasida masuk, laos dipungkuli ma angka gellengna I ala ni sogo ni roha nasida. Tudos tusi do turpuk on: hohom ma gonting muna, jala galak ma palitomuna.

12.   Marhaposan tu Jahowa ( Psalm 56.12.a )
Masurbu do bagas ni sada keluarga pola sude artana matutung binahen ni api i. andorang metmet dope api i, mangangguhi do sude keluarga i mangido pangurupi sian angka tetangga huhut manghindat barang na boi paluaonna. Hape lupa nasida na adong dope anakhon nasida di bagasan jabu i na tongon maodom di loteng. Dung dihilala dakdanak i mohop ni api nanaeng mandilat dorpi ni kamarna i tarhinsat ma ibana huhut mangganguhi mangido pangurupion jala dilului ibana dalan haruar hape ndang boi be ai nunga lam tu jemburna api gabe sian jendela ma ibana mangaramangoi mangalului inana dohot amana diida ma natoras na nunga ditoru manatap api marsijembur i. dung diida natorasna anak na tongon dibaba ni hamatean i, tung gogo ma dijouhon sian toru: Timbung ma sian ginjang  i hutangkup pe ho ditoru, ninna. Ala amana do na mandok i tung pos do rohana di amana ndang tagamon mate ibana,didok rohan molo ditimbung.

13.   Jesus do roti Hangoluan (Joh 6.33)
Adong ma sada keluarga na mansai padot mulaulaon.Hiras ganup ari do nasida tu baliapola
ingkon jolo holom ari asa mulak tu huta. Ndang masa di nasida mandohoti paradaton,
ndang dihaporluhon partangiangan dohot parmingguon. Sandok tung didok roha nasida do
holan sian gogo ni mulaulaon do hangoluan. Tutu ma antong tarida parbue ni haringgason
na mulaulaon i, ai lam tamba ma artana, tano na gabe bidang dituhori, ala ganupa adong
diboto naeng manggadis tano,pintor dituhor do. Hape dung magodang ianakhon, lam
 marsiboan dalanna be ma nasida. Dipaborhat marsikola marmeami do diula. Ndang adong
ba boi tamat sian sikola. Disuru laho mangaranto, ndang adong na olo, sandok gaberap ma
nasida di jabu i. Ndang adong na olo mulaulaon, alai ganup ari ingkon manjalo hepeng,
sipanganon na tabo ingkon rade. Molo ndang songon I, gabe parbadaan ma na tubu di
keluarga i. Holan na pasudahon ma diulahon, gabe patubu arsak di natoras. Gabe tubu ma
tu roha nasida, ndang arta hape hasongan, tung holan parsaoran tu Debata do, Aha ma
gunana arta pinasarisari hape mago partondion, baliksa gabe hasesega do tu
ianakhon. Mamungka sian I didok ma; na tuat sian banuaginjang do silehon hangoluan.
Antong tapareahi ma I, asa di hita hangoluan I (ptds BE.399.1).

14.  Tanda hasintongan  I ( 1 Tim 2.4)
Ai sumalin do hubereng burjum na marpungu i. Ho ma na so hea absent tu parpunguan, tu partangiangan, tu parmingguan, hape so pola ho na ummaju di luat on, gabe maradu sundat mulaulaon. Hape binereng halak an, ndang songon ho ringgasna marhuria, alai maju do sude, denggan ngoluan, ndang hea hahurangan. Ima soara ni amanta tu ripena na pola mardongan muruk mandok sidohononna i. Ala tutu do haringason ni ripena i molo tu ulaon huria. Didok roha ni inantai, ai ingkon jumolo do luluan harajaon ni Debata dohot hatingoranna. Alai ndada gabe mandele inanta i, baliksa sai torus do ditangianghon amanta i asa tumibu ditanda hasintongan. Ai aha ma gunana niomo portibi on molo mago do tondinta? Halak na so manghalaputi parsaoran dohot Debata, ima na so tumanda hasintongan(ptds Joh 14.6). Ala ni i, ganup jolma ingkon ma mananda jala manghaporseaon tu Jesus, i do parhiteanta mandapot haluaon ala mian di bagasan hasintongan i, jala i do pinarbaga ni Debata tu saluhut angka na porsea di Ibana.

15.   Holan sangkap ni Debata do na sun denggan (Psalm 33.9)
Dihatahon sahalak amanta ma pardalanan ni ngoluna uju di haposoonna. Ahu ma sahalak jolma na targoar parjahat. Adong do lima puluh halak anggotaku, sude do tunduk tu ahu. Molo husuru manangko ingkon borhat do I; molo husuru mamunu, saut do i. Sude do nasida mangoloi tu parentangku, ndang adong na barani manjua na huparentahon. Alai di sada tingki sai hurimangi ma pangalahoki, hape naung tarihot do ahu tu sibolis. Ai nang pe mangoloi angka anggota i, ndang hea sonang pingkiranku. Ndang hea puas panghilalaan na mangoluon. Ujungna, hutading ma sude sude pangalaho na jahat I, tumangon ma mulaulaon na denggan, tung martini pe taho asal ma sonang roha. Sian baritai idaonta ma, holan Debata do na marhuaso, holan sangkap ni Debata do na dumenggan. Holan mangoloi Debata nampuna huaso I do dapot jolma hasonangan. Sai na tarpatu ni angka na porseai do angka na denggan I, sai na sonang ma panghilalaan molo marhaporusan hita tu nampuna huaso I, I ma Debata. Ndang gabe jaminan hape di ngolu ni jolma mambahen sonang tung pe adong  di dirina huaso/hagogoon.

16.    Marhaporusan tu Tuhan i(Jer 23.25)
Tarbarita do sahalak parubat huta na mangubati angka na marsahit. Didok halak godang do na malum diubati, jala ndang datu ibana. Sian do diboto na so datu? Ai ganup marubat di suru do martangiang dungin dijaha do Bibel. Di kamar            pangubation I pe adong do gambar ni Jesus. Ala ni I mansai tartaric do torop         halak marubat tu ibana, jala ro do angka na marsahit sian desa na uala laho marubat. Alai laho mangubati martangiang ma parubati, jala isi ni tangiangna holan marpangidoan tu tondi, ndang hea dihatahon manang tondi na dia. Dungi tu ganup na marsahit ingkon marhahonaan do tu sahala ni angka naung monding. Inti pangubation ingkon marhahonaan tu angka sahala ni naung monding. Godang angka tawaran na tabo, mambahen sonang jolmai, alai ndang dipabotohon angka dosa-dosa naung di ula ni jolma i. Antong manang ma hita tatiop ma ma na denggan i, tapasiding ma malomalo ni portibion, ai padaohon hita sian Debata do i. Holan di Debata do haluaon, holan tu Ibana ma hita marhaporusan, tangka ma tatopoti dosanta.

17.   Ulahon ma na tama di Debata( Jes 58.11.b)
Adong ma sahalak dolidoli na patandahon dirina tu natorop, ia ulaonna ima pamborong jala nunga godang ditanda angka pejabat ni negara on. Penampilan mansai denggan, mobilna pe margantiganti do dipangke. Sai tu parmingguon do ibana ro huhut sai dipatandahon dirina. Tu ganup parmingguon na tinopotna pe sai dilehon do sumbangan, isara ni simin, seng dohot angka na asing dope. Gabe tarbarita ma ibana tu natorop, adong dolidoli na burju, parhuria, na olo mangalehon sumbangan, jala ndang adong nanggo saotik idaon na pangotootoi do ibana. Godang na mangido pangurupion tu ibana asa dipamasuk gellengna karejo. Didok ibana ma; tangkas do dohononku tu hamu, di jaman nuaeng ndang boi so adong hepeng asa karejo. Hape molo hujalo hepeng sian hamu dohononmuna ahu sijalo suap. Alai dipandok be do, sadia huroha asa hulehon hami, nunga rade hami disi. Dung dipaboa jala dijalo hepeng I didok ma: diparade ma angka persyaratan on, dungi marpungu ma ari adonang , asa borhat tu inganan parkarejoan sipatuduhon on.Alai dung dijalo hepeng I, ndang hea be tarida dolidoli I jala habotoan na panipu do hape ibana. Pasiding ma hajagaton, ulahon ma tama asa halomoan ni Debata ngolunta on.

18.   Dungo ma hita jala marroha na torang(1 Tes 5.6)
Di sada parsingkolaan, mansai togu do paraturan, jala paraturan I ndada dipamasa holan tu parsingkola alai dohot do tu angka guru pangajari. Manang ise na mangase paraturan i ingkon manjalo uhuman. Ditontuhon do masuk sikola pukul tonga ualu manogot, alai nunga ingkon sahat pukul pitu lewat saparopat, asa adong tingki laho paiashon ruang kalas dohot pekarangan. Hea ma tarlambat, manang piga parsikola sian jom naung ditontuhon. Disuru ma nasida jonhgjong lelengna satonga jom, dungi ma ma muse nasida mulak jala mamboan surat sitandatanganan ni orangtua. Sada do sangkap ni parsingkolaan i, asa tarbalik angka parsikolai mamangke tingki. Laos songoni do dohot guru na tarlambat, ai holan sae sian barisan pintor laho do kepala sikola tu ganup ruang kelas. Molo adong dope guru na so ro, laos kepala sikola mangajari, jala moso tung ro pe guru i muse disuru do do hundul songon murid I, dung I laos dibahen ma peringatan. Ndang sadia dope uhuman na di parsikolaan I martimbangkon uhum ni Kristus. Ndada holan sipaingot sijaloon, alai lobi sian ima tu hangoluan manang tu hamatean do. Antong mansihohot ma hita di haporseaon, ai ido na digaori na dungo jala hobas jala marroha na torang.

19.  Ingkon umbiar rohanta mida Debata asa mida nasa na adong( 1 Joh 2.17)
        Adong ma sahalak pegawai di sada parkarejaon. Jala boi dohonon hira
        las do roha ni pimpinanna marnida ibana; alai molo angka donganna
        tung marsogot ni roha do mamereng ibana. Boasa songon i? Ala holan di
        tingki dibereng pimpinan do ibana burju karejo. Molo disi pimpinan tung I
   ma burjuna mulaulaon, jala manghatai pe mansai sopan. Alai molo ndang disi
   pimpinan, holan na marmeammeam do ulaonna, laho manghatahatai, ditinggalhon
   do ulaonna. Molo diboto dao pardalanan ni pimpinanna i, pintor humalaput ma
   ibana mulak tu jabuna. Molo diboto ro pimpinan, kareja ma ibana dohot denggan.
   Dipudian ni arii diboto pimpinan i pangalahona, ai holan tingki dison do ahu hape
   burju pangalaho ni on, ninna roha ni pimpinan i. Jadi sahali, duahali dipahohom
   dope. Alai patoluhalihon ala so adong hamubaon, dijou ma ibana, dipinsang huhut
   dibahen surat peringatan. Hinorhon ni i tung marsak ma ibana, ai uhum do
   panghorhon ni pangalaho na so denggan i. Na boi tapatudos do pimpinan i tu
   Debata, halak na marneang ni roha di haporseaonna tu Debata, sipata dipasombu
   dope, dilehon dope tingki, anggiat marhamubaon. Alai molo ndang marhamubaon,
   na ingkon sahat do tingki i tu na manjalo uhuman. Diboto Debata do nasa na taula,
   diboto do parngoluonta, diboto do pangalahonta. Mangaramoti diri ima parhitean
   manjalo asiasi ni Debata. Patupahon lomo ni roha ni Debata, ido ngolu ni angka na
   porsea di na maimaima di haroro ni Kristus i. 

20.  Hot dibagasan sada ni roha dohot di pingkiran( 1 Kort 1.10)
Ala adong na masa di sada ruas ni huria, gabe dipingkiri parhalado ma patupahon papungu pelean laho mangurupi nasida, ditingtinghon ma jumolo di parmingguon asa sude umbotosa dohot parade sipatupaonna be. Dung dapot tingkina saut ma papungu pelean i jala tarpapungu ma godangna Rp.250.000,-. Ndang ditagam songon i otikna ai mansai torop do parminggu, huroha adong do na mangalehon Rp.100,-.Adong ma muse na masa di sada anggota ni na karejo di pasaran (terminal). Godang do sian nasida na so parminggu, ndang sipartangiang, haru mandege gareja pe olo do holan di ari Natal. Alai dipapungu ma sian nasida bahen pangurupionna pola manjonok tu sajuta rupiah hape so pola poga nasida. Molo taida sian barita i, angka parminggu do na sai jotjot tumangihon asa sahata hita. Molo didok sahata, laos sapanghilalaan do i, adong ma roha na mansiurupan, hape dipraktena, gabe angka na di pasaran do na mangulahonsa. Patut ma sai olo hata mandok; asal na marminggu, asal na marpungu do ho, ndang adong pambahenan. Marhite barita on dijouhon tu hita asa sahat hita, unang adong parbolatan disi ma tanda paboa na mian hita jala siulahon hata ni Debata.

21.   Holong do rohangku di Jahowa (Psalm 116.1)
Dihudus Ama Radot do manggohet sepedana mulak sian kantor Afdeling di sada perkebunan. Dung sahat di bagasan pintor dijou ma ina-pardihutanan rap dohot dua anakhonna na metmet na tongon marmeam di hombar jabuna. Logang do inanta I mamereng haroro ni Ama Radot, ai hatop jala hudus. Alai ndang masisiean dope nasida mamintor ditiop Ama Radot do tangan ni nasida na tolu laos rap martangiang. Tingki na martangiang I pe asa diboto inanta I, naung haruar do hape Surat Ketetapan pengangkatan ni Ama Radot gabe pengawai tetap. Las situtu roha nasida jala gok roha mauliate. Dilompa ma juhut si satonga kilo naung binoan ni amanta i hian. Tingki martangiang laho mangan, marjanji dope amanta I haholonganna ulaonna, nang pe metmet dope. Halak na tongtong manghaholongi Debata do na tau mangkirim dohot mameop pasupasu ni Debata di ngoluna si nuaeng nang muse si ujung ni saluhut. 

22.  Tong do tau haposan (Joh 3.17)
        Di na masa hagunturon di Salak Dairi taon 1992, sanga do godoron na torop marnida ”halak na ro”, lumobi angka tentara dohot polisi. Torop ama-ina naposo hatiha I manghilala sihabiaran angka halak na ro tu huta i. Pola adong nasida marminggu-minggu monggop mabiar di tombak, marningot pangalaho nasida na marsalpuan dompak huria nang pamarenta di tingki i. Alai asi do roha ni Debata, diparbisuhi do Dandim Dairi, amanta Letkol.HR.Sitanggang, gabe ndang adong na marmara. Sala tanda nasida, dirimpu naeng manangkup umbahen ro tentara I hape laho patuduhon nasida do sian hajahaton ni na manggoari dirina GKPPD. Porlu tangkas botoonta, ro Tuhanta i naeng paluahon portibi on do ndada laho manguhum, ala ni i las ma rohanta, taendehon ma ende pujipujian di goarNa. Ai tutu situtu “sihaposan” do Ibana, mangurupi hita di sude parngoluonta.
       


                  

Selasa, 19 Oktober 2010

Bumi Penuh Kasih SetiaNya

gr.abnerpanjaitan 
 
Kasih setia Allah sudah dirasakan oleh bangsa Israel , ketika Dia menuntun bangsa Isreal keluar dari tanah Mesir ( lih Kel 15.13). Nyanyian syukur dengan suka cita diperdengarkan mereka  ketika kelepasan sudah  berkumandang dalam diri mereka “Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku (Kel 15.2)”. Seperti yang juga dinyatakan pe- Mazmur “Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan”( Maz 33.5), Kesaksiaan ini membuktikan bahwa orang-orang yang percaya adalah hidup semata-mata hanya dalam Kasih Tuhan sama halnya seperti yang dialami oleh nabi Yunus “bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia ( Yunus 4.2).  
Semenjak kehidupan manusia pertama jatuh kedalam kuasa dosa, manusia sudah menjadi jauh dari Tuhan  akan tetapi kehadiran Yesus sebagai Anak Tunggal Tuhan Allah  adalah bukti bahwa Tuhan tidak ingin domba-dombaNya tidak memiliki Gembala yang akan menuntun jiwa-jiwa yang tersesat ( Mzm 23.1-6), Yesus sebagai Gembala yang baik ( Joh 10) ini membuktikan Allah itu adalah pengasih,  penyayang dan kasih setiaNya tetap menyertai umatNya. Kutukan dan kuasa maut telah dibayar oleh darah Kristus sebagai keselamatan dan jalan perdamaian yang abadi dan untuk selama-lamanya. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawannya untuk sahabat-sahabatnya ( Joh 15.13).
Kemurahan Tuhan adalah “Kebahagiaan” yang tidak ternilai oleh siapapun di dunia ini. Sebagai ciptaan yang istimewa dari segala ciptaanNya manusia memiliki tempat yang istimewa di mata Tuhan. Ini membuktikan bahwa hanya Kasih SetiaNya yang menjadikan manusia memiliki pengharapan dan kehidupan kekal. Kita sudah dapat  merasakan KASIH SETIANYA, apa yang boleh kita lakukan dalam kehidupan sebagai anak-anakNya ? Sebab itu pergunakanlah waktu dan kesempatan untuk menjadi saksi Kristus oleh karna Kasih SetiaNya dengan memiliki KEPEDULIAN yang tinggi atas dasar kasih, memiliki komitmen untuk MENYENANGKAN Tuhan. Amin



Senin, 18 Oktober 2010

Kematian dikalahkan


Apa arti kematian Yesus bagi kita? Yesus mengatakan bahwa “ Sebab Aku hidup maka kamu juga akan hidup” ( Yoh 11.25). Kebangkitan Yesus menjadi jaminan yang membuktikan kita telah lunas dibayar, kematian dan dosa tidak berkuasa lagi atas kita. Ingatlah ucapan Paulus yang mengatakan “Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus” ( I Kort 15.57). paulus mengingatkan kita dan orang-orang percaya lainnya agar tidak bergantung kepada diri mereka sendiri. Orang percaya akan diubah dalam keadaan tidak dapat binasa . ada sukacita orang-orang percaya ketika nafiri yang dibunyikan dan menimbulkan iman, pengetahuan dan pengakuan. Orang Kristen yang sedang memperjuangkan pengajaran tentang kebangkitan diyakinkan bahwa kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Jaminan itu dikarenakan oleh kuasa Allah yang begitu besar. Ucapan Yesus : “sudah selesai”, ini membuktikan kematian telah dikalahkan dan kemenangan sudah menjadi milik orang-orang yang percaya  dosa tidak berkuasa atas Yesus dan Dia telah bangkit. Orang percaya akan diubah dalam keadaan tidak dapat binasa. Kemenangan itu bukanlah yang kita perjuangkan namun itu diberikan didalam kasih Tuhan kita. Dia memberikan berdasarkan iman yang bekerja di dalam hati kita melalui karya Roh Kudus.Apakah yang harus kita lakukan dengan kemenangan yang telah kita terima dari Tuhan ?
·         Kita mengucap syukur dan mempertahankan anugerah Tuhan yang kita terima.
·         Menyingkirkan sikap bersungutsungut dan mengeluh
·         Mawas diri sebab dunia ini .
·         Mempertahankan kemenangan dan tetap tinggal dalam Firnan Tuhan
·         Menerimah jaminan pengampunan di dalam Perjamuan Kudus.
Melalaui tindakan tersebut kita tidak akan tergoyahkan oleh apapun, sebab anugerah Tuhan, sikap mawas diri, firman Tuhan dan pengampunan dosa tetap kita miliki dan tumbuh kembangkan dari diri kita. Melalui  firman Tuhanlah kita dapat bertahan dalam menghadapi godaan si jahat itu dan menghindari keadaan yang semakin mempersulit diri kita keluar dari cengkeraman logika “ alasan yang baik” versi iblis. Dia memenangkan kita kepada hidup yang kekal di sorga. Maut telah ditelan dalam kemenangan, dan kita memiliki kemenangan atas dosa, kematian dan kejahatan.  Dia memenangkan kita kepada hidup yang kekal di sorga. Maut telah ditelan dalam kemenangan, Tuhan memberikan kita alat sebagai kehormatan rohani untuk mengalahkan musuh rohani yang kita hadapi ( I Yoh 5.4).  karena itu kita harus selalu mengucap syukur dengan pikiran, kata dan tindakan kita atas Kematian dikalahkan.

Minggu, 17 Oktober 2010

Berseruan Pada Tuhan


gr.abnerpanjaitan

            Allah senantiasa menjawab seruan doa orang jujur, percaya dan orang benar (bnd Ams 15.8; 15.19) orang yang berseru dalam doa harus dalam keyakinan (Yak 5.16) berarti memiliki keyakinan bahwa Allah berkuasa menyembuhkan segala penyakit manusia. Cara hidup seseorang memperlihatkan bagaimana ia berseru kepada Allah dan bagaimana ia menempatkan Allah di dalam hidupnya. Sebagian orang menempatkan Allah pada posisi pertama di dalam hidupnya dan yang lain menempatkan Allah pada posisi terakhir. Allah tidak ingin umatNya berseru kepadaNya dengan setengah hati. Masalah yang utama bagi bangsa Israel adalah berhala. Bangsa Israel yang ditindas oleh Amon, karna mereka beribadah kepada Baal, dan allah lain (lih Hak 10.6) bangsa ini melakukan yang JAHAT di hadapan Tuhan. Jika berseru dengan sepenuh hati kita akan menerimah yang layak/patut dari Tuhan.   
Makna dan tujuan hidup kita ditentukan oleh respon iman yang dinyatakan dalam pengambilan keputusan etis yang terjadi dalam peristiwa sehari-hari. Dengan perkataan lain sikap iman selalu dinyatakan dalam pengambilan keputusan etis. Kehendak Roh juga bertujuan agar kehidupan kita senantiasa diberdayakan sehingga kita memiliki konsep diri yang benar sebagai gambar dan rupa Allah. Rasul Paulus mengatakan; Konsekwensi yang harus diperlihatkan oleh manusia ialah tetap berseru dan taat pada Allah sebagai sumber kehidupan yang abadi 2 Kort 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Betapa pentingnya memelihara hidup bersama dengan Yesus (to be with Jesus), pertolongan Yesus senantiasa hadir dala hidup kita.
Pada Minggu Exaudi ”Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku”.  Nats ini menceritakan bagaimana Allah yang semula sudah ”patah hati” dengan umat Israel karena kelakuan mereka yang menyembah berhala, namun akhirnya luluh dan berbalik dengan permohonan yang disertai pertobatan. Teriakan murid-murid meminta tolong supaya diselamatkan dari ancaman ombak, ditanggapi oleh Yesus dengan datang sendiri menolong mereka(Mat 14.22-33). Dan satu lagi yang hanya Dia punya kuasa dapat dipercaya karena kemampunNya dalam mengabulkan permohonan kita. Apakah yang menjadi hambatan dalam mempercayai Nya? Pertama; Keraguraguan bahwa Tuhan adalah penolong. Kedua, ketidak mampuan kita dalam mengenaliNya. Ketiga; Kekurang sabaran dalam menunggu prosesnya berlangsung. Saat kita berani berkata: ”Aku punya Allah yang besar yang sanggup menolongku” sebagai pengganti kalimat ” Aku punya masalah yang besar, dan tak seorangpun yang mau dan yang mampu menolongku”. Tuhan mendengarkan do’a yang sungguh-sungguh (bnd Mat 9.27-31). Men-Tuhankan Yesus berarti membuatnya Tuan atas hidup kita. Amin