Sabtu, 11 September 2010

Satu Hati, satu Pengharapan dan satu Iman

I Korintus 12.14-27
by.gr.abnerpanjaitan

Pernah terpikir oleh anda bahwa dari sejak awal manusia diciptakan, konsep "team work" sudah ada manusia sejak di dalam benak Tuhan? Tuhan tidak hanya menciptakan Adam, tetapi Ia juga menciptakan Hawa yang menjadi kawan sekerja Adam. Konsep kerja sama ini juga terlihat ketika Tuhan memerintah Adam (Kej 1.26-28). Konsep kerja sama ini juga terlihat ketika Tuhan memerintah Adam, Hawa dan semua keturunan mereka untuk menaklukkan bumi: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."(Kej 1.28). Tentu saja Adam tidak bisa menakluhkan bumi dan seluruh isinya sendirinya. Ia memerlukan rekan-rekan kerja yang lain. Bahkan Yesus yang adalah firman yang menjadi manusia, membentuk satu team kerja dengan dua belas orang murid-muridNya. Pasti ada pembagian tugas di antara mereka, paling tidak yang kita ketahui dengan jelas adalah Yudas Iskariot yang menjadi bendahara kelompok ini. Anda tidak bisa bekerja sendiri! Sadarilah, bahwa anda memerlukan orang lain untuk dapat menyelesaikan tugas yang ada di pundak anda. Semakin besar tugas yang ada dipundak anda, semakin banyak rekan yang anda harus butuhkan untuk satu hati, satu pengharapan dan satu keyakinan (iman). Bayangkan sebuah bangunan, tidak ada bangunan yang dibuat oleh hanya seorang, janganlah Anda menutup diri dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain tukang bangunan! Semakin besar dan megah bangunan yang dibuat, semakin banyak tenaga ahli yang dilibatkan. Oleh karena itu, jangan anda menutup diri dan tidak mau bekerja sama dengan orang lain.
Sebelum Tuhan Yesus disalibkan, Ia memberikan perintah baru kepada semua muridNya sebagai komunitas baru yang ada di tengah-tengah masyarakat, yaitu agar mereka saling mengasihi. Dengan perintah ini tersirat, bahwa murid-murid tersebut merupakan satu tubuh di dalam Kristus. Dia menghendaki persatuan ini nampak dan dapat menjadi berkat bagi lingkungan mereka. Kesatuan pada suatu tubuh merupakan hal yang sangat penting. Tubuh memiliki berbagai organ yang memiliki fungsinya masing-masing(ay 14). Agar tubuh dapat bertumbuh dengan baik dan normal,maka diperlukan kesatuan dalam tubuh tersebut. Apa yang akan terjadi jika dalam tubuh tidak ada kesatuan? Tubuh tersebut tidak akan bertahan dan pasti akan mati. Orang-orang Kristen merupakan organ-organ tubuh yang diikat menjadi satu dalam hubungan orang Kristen, Kristulah yang berfungsi sebagai pengikat "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."(Yoh 13.34-35). Kesatuan tubuh Kristus dapat terwujud apabila di dalam tubuh Kristus tersebut, masing-masing anggota memperhatikan beberapa hal dibawah ini;

Kebersamaan Untuk Bertumbuh
Agar tubuh dapat hidup dan bertumbuh dengan sehat, maka di dalam tubuh tersebut harus ada kebersamaan. Kebersamaan sangat penting, karena tubuh memiliki banyak anggota. Rasul Paulus dalam 1 Kort 12.20 jelas mengakatan "memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh". Jadi dalam tubuh diperlukan adanya kebersamaan. Tuhan menciptakan tangan bagi kita agar kita dapat bekerja sendiri dan juga saling rangkul bekerja sama. Demikian juga dengan tubuh Kristus. Di dalam kesatuan tubuh Kristus ada kebersamaan dalam pertumbuhan agar tubuh dapat bertumbuh dengan sehat dan normal. Jadi kita sebagai tubuh Kristus, kita tidak bisa bertumbuh sendiri, tetapi kita harus dapat bertumbuh bersama-sama dengan anggota tubuh yang lain.
Saling Melengkapi
Dalam kesatuan tubuh  harus ada sikap saling melengkapi. Maksudnya adalah kesadaran dari masing-masing anggota bahwa mereka saling membutuhkan. Sama seperti ungkapan Paulus pada nats ini. Paulus mau mencoba menunjukkan kepada kita bahwa do dalam tubuh Kristus harus ada sikap melengkapi. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa di dalam tubuh Kristus, masing-masing anggota harus bergantung pada anggota yang lain di dalam Tuhan. Dengan demikian kesatuan tubuh Kristus dapat terjaga. Jika kita lihat keberadaan anggota tubuh kita, maka kita dapat melihat bahwa sebenarnya anggota tubuh kita dirancang dengan ajaib oleh Allah untuk saling melengkapi. Kita tidak bisa hidup tanpa anggota tubuh yang lain.

Saling Membangun
Di dalam hubungan sebagai anggota tubuh Kristus, kita harus saling membangun antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Sebab tidak mungkin dalam satu tubuh anggota-anggotannya tidak turut merasakan kebahagian ataupun kegagalan dar anggota tersebut. Keberhasilan dan kegagalan anggota tubuh. Keberhasilan dan kegagalan dari satu anggota merupakan tanggungjawab bersama dan juga dirasakan bersama-sama pula. Dengan demikian tubuh akan dihindari dari perselisihan dan perpecahan dalam tubuh Kristus. Dengan membangun anggota yang lemah dan memberikan perlindungan pada anggota tersebut, kita dapat melihat dan merasakan sendiri dalam tubuh kita masing-masing. Jadi dalam hubungan tubuh Kristus harus ada rasa saling membangun satu dengan yang lain sebagai satu keluarga dalam tubuh Kristus.

Saling Memperhatikan Dan Mengasihi
Di dalam tubuh, kita harus saling memperhatikan. Mulut memperhatikan kaki, kaki memperhatikan mata, mata menolong tangan dan lain sebagainnya. Dan begitulah seharunya. Dengan demikian seluruh tubuh dapat terjaga. Rasul Paulus juga mengatakan hal yang sarupa. Kita tidak mungkin membiarkan anggota tubuh kita yang lain terkena bahaya sementara anggota tubuh yang lain tertawa. Jika ada salah satu anggota tubuh kita yang sakit, pasti dampaknya dirasakan oleh seluruh tubuh. 
 Jika keempat hal ini ada, maka tubuh Kristus akan dapat  menjadi berkat bagi lingkungan sekitarnya. 
Ingatlah bahwa kondrat kita adalah untuk bekerja sama, bagaimana tangan yang membutuhkan kaki, kaki yang membutuhkan mata; mata membutuhkan teliga; dst. Kerja sama mendatangkan hasil yang maksimal. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar