Senin, 06 September 2010

Masa depan cerah


 gr.abnerpanjaitan
( Yeremia 29.11 )
================
Bila anda membayangkan keadaan masa depan anda sendiri saat ini, apa yang akan anda lihat? Apakah anda melihat situasi yang indah, penuh harapan, atau anda melihat keadaan diri anda yang tanpa pengharapan? Apapun yang anda bayangkan, dapat dipastikan itu semua diukur dari keadaan anda sekarang ini. Bila yang anda bayangkan adalah keadaan yang indah pasti kehidupan anda saat ini sedang bermasalah situasi yang penuh dengan masalah maka pasti yang ada dalam pikiran anda adalah hari depan yang tidak berpengharapan.
Apapun juga yang anda bayangkan, anda perlu menyingkirkan dulu semua itu dan melihat rancangan yang sebenarnya sudah Allah tetapkan dalam diri anda masing-masing. Anda merupakan pribadi yang unik yang Allah ciptakan tanpa ada yang menyamainya. Sepasang anak kembar pun memiliki perbedaan dan keunikan masing-masing. Dan atas setiap pribadi ini Allah sudah menetapkan atau merancangkan kehidupannya, apa yang akan dijalani dan dilaluinya. Dimanapun anda berada sekarang, sedang melakukan apapun juga, itu semua ada dalam genggaman tangan Tuhan Allah, Dia yang mengatur semua itu sampai hal sekecil-kecilnya karena Dia adalah Allah yang penuh kausa (bnd  Roma 5.4-5).
Lalu kita sebagai anak-anak Allah memiliki suatu janji masa depan yang cerah dan penuh pengharapan. Allah pasti sudah menetapkan bagaimana masa depan kita masing-masing. Rancangan Allah itu indah atas hidup setiap manusia yang mengasihi Dia. Rancangan itu pasti akan tergenapi dalam hidup kita asalkan manusia itu sendiri mau taat untuk berjalan dalam rancanganNya ( Roma 8.28). Artinya ada kemungkinan kita bisa keluar dari rancangan Allah yang indah itu bila kita tidak mau berjalan dalam rencanaNya ”DIPANGGIL UNTUK MEMILIKI PENGHARAPAN ( I PETRUS 1.3) ” Tanpa pengharapan maka kita tidak dapat mengalami kehidupan berkemenangan. Pengharapan merupakan kebutuhan vital dalam kehidupan kita, tanpanya kita tidak bisa hidup.
            Ada ungkapan yang mengatakan: ” Menjauhlah dari orang-orang yang mencoba meremehkan cita-citamu (bnd Amsal 13.20) Jangan pernah bergaul dengan orang-orang yang membuat anda terjatuh dalam kesusahan. Bergaullah dengan orang-orang yang memiliki visi, terlebih akrablah dengan Tuhan dan belajar dari firmanNya ( Mzm 119.33-36). Melepaskan yang ada dibelakang (masa lalu) adalah langkah kedua untuk mengoptimalkan potensi hidup. Masa kegagalan yang pahit, meyakitkan dan menyedihkan, dapat menjadi penghalang untuk mencapai potensi hidup secara optimal. Hal-hal ini akan membuat seseorang negetif tingking; tidak percaya diri, takut menghadapi tantangan, tidak berani mengambil keputusan dalam hidup. Untuk mengoptimalkan potensi hidupnya, harus melepaskan masa lalunya. Cukup penting untuk melepaskan semua yang menghasut apalagi yang menghentikan langkah-langkahmu. Melepaskan masa lalu adalah menjadikan hidup sebagaimana Tuhan inginkan (lih 1 Tess 5.24) David J.Schwartz dalam bukunya ” Berpikir Dan Berjiwa Besar( The Magic of Thingking Big) mengatakan ”berpikir besar maka anda akan hidup besar. Selanjutnya Alan Loy Mc Ginnis dala bukunya How to Get the Best in Your Life membuat statemen, bila anda ingin meraih sukses dan kebahagian yang lebih besar lakukalah hal-hal ini: berlatih sukses, temukan peluang dalam kegagalan, pikirkan selalu kemungkinan, menolong orang lain, hitung berkat dan jangan lupa menikmati istirahat. Orang yang sekarat akan bertahan hidup bila memiliki pengharapan, tetapi orang yang sehat bisa menjadi tak berdaya dan lemah bila tidak memiliki pengharapan. Pengharapan berbicara tentang sesuatu di depan kita, bukan apa yang sekarang kita alami. Sehingga tanpa pengharapan, maka orang akan mengalami kehidupan yang seperti tanpa masa depan. Tuhan memanggil kita untuk hidup di dalam pengharapan. Dan bila pengharapan kita ada pada Tuhan, maka kita tidak akan mengecewakan. Pengharapan pada manusia akan mengecewakan, sama seperti pada pengharapan pada kepintaran, kekuatan, nama tenar, karir atau orang-orang tertentu.
            Ketika kita mengandalkan atau pengharapan dalam tangan Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan:
1.      Kasih Allah sudah ada dalam kita,
”Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”( Roma 5.5 ).
2.      Allah berkuasa untuk menepati janjiNya,
”Tuhan tidak lalai menepati janjiNya”( 2 Petr 3.9).
3.      Ia adalah Allah yang setia,
”Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa Tuhan, Alllahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih kepadaNya dan berpegang pada perintahNya, sampai kepada beribu-ribu keturunan” ( Ulangan 7.9).
4.     Ia akan selalu menjaga kita dan memberikan janji yang tidak pernah mengecewakan. ”Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering; engkau akan seperti taman yang diari dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.” ( Yesaya 58.11). Menaruh pengharapan atau mengandalkan Tuhan pada hal-hal di luar Tuhan tidak memiliki kekuatan dan jaminan sama sekali, tetapi di dalam Dia pengharapan kita kokoh.
Bagian kita sekarang ialah :
  • Percaya pada kasih setia-Nya
  • Berharap atau bergantung sepenuhnya pada Dia, tidak lagi mengandalkan manusia
  • Setia pada jalan yang Ia tunjukkan pada kita
  • Melakukan setiap bagian kita dengan usaha sungguh-sungguh sambil menantikan Janji Allah tergenapi dalam hidup kita.
Secara umum, biasanya kita merencanakan sendiri hidup kita, lalu bekerja keras di atas rencana kita. Tapi Allah menjelaskan pada kita untuk melakukan kebalikanya. Dia katakan ” Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu ” ( Amsal 16.3). Allah ingin hidup kita diserahkan seluruhnya pada Dia. Ketika kita mengkomitmenkan diri kita padaNya dan berjalan dalam kerendahan hati untuk taat pada firmanNya, maka dia akan merencanakan seluruh hidup kita. Masa depan kita ditentukan oleh DOA yang menyerahkan secara total hidup kita pada seluruh kehendakNya. Kebanyakan orang berusaha mencari tanda-tanda dramatis untuk mengetahui masa depan mereka, tapi Allah mendorong kita untuk memulai dengan hal kecil, menyerahkan hidup kita pada tangan Allah, kita akan melihat rencanaNYa dalam hidup kita.  Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya ... ( Pengkhotbah 3.11). Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar