Minggu, 17 Oktober 2010

Berseruan Pada Tuhan


gr.abnerpanjaitan

            Allah senantiasa menjawab seruan doa orang jujur, percaya dan orang benar (bnd Ams 15.8; 15.19) orang yang berseru dalam doa harus dalam keyakinan (Yak 5.16) berarti memiliki keyakinan bahwa Allah berkuasa menyembuhkan segala penyakit manusia. Cara hidup seseorang memperlihatkan bagaimana ia berseru kepada Allah dan bagaimana ia menempatkan Allah di dalam hidupnya. Sebagian orang menempatkan Allah pada posisi pertama di dalam hidupnya dan yang lain menempatkan Allah pada posisi terakhir. Allah tidak ingin umatNya berseru kepadaNya dengan setengah hati. Masalah yang utama bagi bangsa Israel adalah berhala. Bangsa Israel yang ditindas oleh Amon, karna mereka beribadah kepada Baal, dan allah lain (lih Hak 10.6) bangsa ini melakukan yang JAHAT di hadapan Tuhan. Jika berseru dengan sepenuh hati kita akan menerimah yang layak/patut dari Tuhan.   
Makna dan tujuan hidup kita ditentukan oleh respon iman yang dinyatakan dalam pengambilan keputusan etis yang terjadi dalam peristiwa sehari-hari. Dengan perkataan lain sikap iman selalu dinyatakan dalam pengambilan keputusan etis. Kehendak Roh juga bertujuan agar kehidupan kita senantiasa diberdayakan sehingga kita memiliki konsep diri yang benar sebagai gambar dan rupa Allah. Rasul Paulus mengatakan; Konsekwensi yang harus diperlihatkan oleh manusia ialah tetap berseru dan taat pada Allah sebagai sumber kehidupan yang abadi 2 Kort 5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. Betapa pentingnya memelihara hidup bersama dengan Yesus (to be with Jesus), pertolongan Yesus senantiasa hadir dala hidup kita.
Pada Minggu Exaudi ”Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku”.  Nats ini menceritakan bagaimana Allah yang semula sudah ”patah hati” dengan umat Israel karena kelakuan mereka yang menyembah berhala, namun akhirnya luluh dan berbalik dengan permohonan yang disertai pertobatan. Teriakan murid-murid meminta tolong supaya diselamatkan dari ancaman ombak, ditanggapi oleh Yesus dengan datang sendiri menolong mereka(Mat 14.22-33). Dan satu lagi yang hanya Dia punya kuasa dapat dipercaya karena kemampunNya dalam mengabulkan permohonan kita. Apakah yang menjadi hambatan dalam mempercayai Nya? Pertama; Keraguraguan bahwa Tuhan adalah penolong. Kedua, ketidak mampuan kita dalam mengenaliNya. Ketiga; Kekurang sabaran dalam menunggu prosesnya berlangsung. Saat kita berani berkata: ”Aku punya Allah yang besar yang sanggup menolongku” sebagai pengganti kalimat ” Aku punya masalah yang besar, dan tak seorangpun yang mau dan yang mampu menolongku”. Tuhan mendengarkan do’a yang sungguh-sungguh (bnd Mat 9.27-31). Men-Tuhankan Yesus berarti membuatnya Tuan atas hidup kita. Amin       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar