Kasih setia Allah sudah dirasakan oleh bangsa Israel , ketika Dia menuntun bangsa Isreal keluar dari tanah Mesir ( lih Kel 15.13). Nyanyian syukur dengan suka cita diperdengarkan mereka ketika kelepasan sudah berkumandang dalam diri mereka “Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku (Kel 15.2)”. Seperti yang juga dinyatakan pe- Mazmur “Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan”( Maz 33.5), Kesaksiaan ini membuktikan bahwa orang-orang yang percaya adalah hidup semata-mata hanya dalam Kasih Tuhan sama halnya seperti yang dialami oleh nabi Yunus “bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia ( Yunus 4.2).
Semenjak kehidupan manusia pertama jatuh kedalam kuasa dosa, manusia sudah menjadi jauh dari Tuhan akan tetapi kehadiran Yesus sebagai Anak Tunggal Tuhan Allah adalah bukti bahwa Tuhan tidak ingin domba-dombaNya tidak memiliki Gembala yang akan menuntun jiwa-jiwa yang tersesat ( Mzm 23.1-6), Yesus sebagai Gembala yang baik ( Joh 10) ini membuktikan Allah itu adalah pengasih, penyayang dan kasih setiaNya tetap menyertai umatNya. Kutukan dan kuasa maut telah dibayar oleh darah Kristus sebagai keselamatan dan jalan perdamaian yang abadi dan untuk selama-lamanya. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawannya untuk sahabat-sahabatnya ( Joh 15.13).
Kemurahan Tuhan adalah “Kebahagiaan” yang tidak ternilai oleh siapapun di dunia ini. Sebagai ciptaan yang istimewa dari segala ciptaanNya manusia memiliki tempat yang istimewa di mata Tuhan. Ini membuktikan bahwa hanya Kasih SetiaNya yang menjadikan manusia memiliki pengharapan dan kehidupan kekal. Kita sudah dapat merasakan KASIH SETIANYA, apa yang boleh kita lakukan dalam kehidupan sebagai anak-anakNya ? Sebab itu pergunakanlah waktu dan kesempatan untuk menjadi saksi Kristus oleh karna Kasih SetiaNya dengan memiliki KEPEDULIAN yang tinggi atas dasar kasih, memiliki komitmen untuk MENYENANGKAN Tuhan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar