Jumat, 24 September 2010

Setia Dalam Segala Perkara

Kol 3.1-4
by.gr.abnerpanjaitan

"Setia" atau kesetian adalah satu kata membangun kehidupan seseorang di manapun ia berada, dalam lingkungan pekerjaan, bisnis, rumah tangga dan lingkungan sosial. Orang yang setia adalah idaman! Saat ini banyak kita dapati persoalanp-persoalan dalam dunia kerja, bisnis, rumah tangga dan juga lingkungan sosial yang dihancurkan oleh rasa kekecewaan yang mengakibatkan terjadi hubungan yang tidak kondusif. Orang kepercayaan yang sulit dipercaya, bisnis hancur, rumah tangga berantakan karena terjadi ketidak setiaan dalam hubungan suami istri, ruang lingkungan sosial yang tidak aman akibat manusia yang tidak lagi setia dalam ajaran-ajaran agama yang dianut. Ketiak kesetiaan itu hilang maka nilai manusia itu juga akan hilang dengan situasi yang menakutkan kita bersama. Perbuatan curang dan perlakuan yang tidak setia seakan-akan menjadi istilah tren yang kini marak dalam dunia yang kita jalani.
Hidup dalam kesetian merupakan wujud dari cahaya firman Tuhan yang mendorong manusia untuk melakukan dan menjalani hidupnya bersama-sama dengan Injil (kabar baik). Paulus dalam suratnya yang ditulis pada Kol 1:6 "yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya".
Rasul Paulus sungguh bahagia disaat mengirimkan surat kepada jemaat Kolose, dimana surat ini ditujukkan kepada jemaat yang hidup dalam kekudusan dan percaya kepada Kristus Yesus (psl 1.1-2).
Adapun tujuan dan maksud surat ini adalah:
  1. Agar jemaat itu mengerti kebenaran dan kehendak Tuhan; sebagai jemaat Allah dalam kesetiaan dalam menghadapi segala pergumulan hidupnya bersama-sama dengan firman yang sudah mereka dengarkan. Kehidupan yang terlepas dari keinginan (sikap kepuasan) hidup duniawi (psl 2.23). Hanya kesetiaan yang akan memenangkan segala perkara hidup ini. Bangkit dari kekayaan, keyakinan dan pengertian dan mengenal rahasia Allah di dalam Kristus Yesus (bnd 2,2). Paulus mengajak jemaat Kolose harus menyadari bahwa ketika kita hidup berjalan bersama dengan tangan Tuhan akan lebih mampu mengatasi segala persoalan hidup, kemenangan ada di dalam jalan itu. Inilah kehendak Tuhan jangan kita melepaskan tanganNya untuk menopang, memberikan kekuatan. Pemazmur mengatakan dalam menyerahkan hidupnya adalah penyerahan totalitas hidup bersama dengan Tuhan "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah" (Mzm 55.23). Saat ini apakah yang kita harus lakukan menghadapi segala perkara yang sedang mengancam hidup kita? Hanya satu jawaban yang ada dalam iman kita "Percaya" dan Serahkan hidup hanya kepadaNya.
  2. Berjalan bersama dengan Kristus Yesus. Mana kala hidup kita digunjang oleh dunia ini dasar yang kuat hanya dengan bejalanan bersama denganNya, Mat11:6 "Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." Rasa kekecewaan semua orang pasti pernah rasakan di dalam hidup ini, kita pernah juga mengalami kegagalan dan kita juga pernah menerima kebahagian. Jika Yesus mengatakan ketika kita berjalan bersama dengan Dia maka setiap perkara yang kita hadapi juga akan berguna membimbing kita untuk mengenal kekuatan dan kuasa Tuhan yang tidak akan putus-putus menjaga dan melindungi kita semua. Hanya orang yang setialah, disiplin, tekun dalam doa yang akan memenangkan hidupnya selalu dekat dan setia kepada Tuhan. Dalam surat kiriman Yakobus 1:2 "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan". Pandangan ini mengarah kita untuk meyadari bahwa suatu kesempatan yang sungguh indah ketika kita mau menerima kekuatan yang ada dalam Yesus.
  3. Dalam Dia ada kemulian(kemenangan). Sebuah kemenangan dimulai dari fokus terhadap kemampuan, ditambah dengan sikap yang tidak mudah menyerah (2 Tim 2.4-6; 4.7-8). Kristus adalah batu penjuru orang percaya untuk menjadi cerminan dalam hidup ini(Yes 28.16). Untuk menjadi pemenang dan meraih kemulian kita harus membuang semua yang bersifat fana dan tidak mudah menyerah kepada keadaan. Kompetisi yang kini membentang di seluruh kehidupan kita merupakan kesempatan yang harus kita syukuri bersama, kita mempunyai Allah yang setia dan hidup yang memberikan kemenangan. Sebab kita dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilan (Efs 4.4). Panggilan Yesus dalam hidup orang percaya ialah"pergi untuk meraih kemenangan/kemulian yang kekal (Sorga). Jagalah hati, pikiran dan hidup kita agar jangan menjadi hamba dosa, budak nafsu, tetapi raihlah kemulian dalam Yesus Kristus. Akhir hidup yang besar bukanlah pengetahuan melainkan perbuatan! Hanya dalam kesetian dalam segala perkara yang dimenangkan bersama Kristuslah yang akan memampukan kita untuk melawan hawa nafsu kita, pencobaan yang diberikan kepada hidup ini bukanlah harus kita hindari/lari namun berjuanglah dengan Salib dan Injil yang menuntun kita semua. Dalam doa dan nyanyia Pe-Mazmur mengatakan "TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya" (Mzm 28.7).

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar