Jumat, 24 September 2010

Bebas dari kuasa Dosa


gr.abnerpanjaitan 

Dosa ialah tindakan manusia secara perorangan ataupun secara bersama-sama untuk menyimpang dari kehendak dan hukuman Allah. Tindakan-tindakan itu menimbulkan keadaan berdosa. Orang-orang berdosa tidak dapat menyelamatkan diri dari kuasa dosa. Dalam sejarah kehidupan bangsa Israel ditunjukkan jalan ke luar, yakni mempersembahan korban antara lain korban penghapusan dosa dan penebusan salah. Dalam Perjanjian Baru Yesus Kristus diberikan sebagai Penebus umat manusia dari segala dosa. Pemilihan Allah atas orang-orang yang percaya kepada Kristus merupakan doktrin yang penting bagi rasul Paulus (Rm 8.29-33; Kol 3.12; 1 Tes 1.4; Tit 1.1). Pemilihan (eklego) menunjuk kepada terpilihnya suatu umat di dalam Kristus oleh Allah supaya mereka itu kudus dan tidak bercacat di hadapanNya (2 Tes 2.13). Paulus memandang pemilihan ini sebagai ungkapan kasih Allah ketika Allah menerima semua orang yang menerima PutraNya, Yesus (Yoh 1,12; Rm 6.23), sebagai umatNya. Jadi, pemilihan ditetapkan dalam korban kematian Kristus untuk membebaskan kita dari dosa (Kis 20.28; Rm 3.24-26). Allah telah menebus kita dan mengampuni dosa kita. Kata ”menebus” (aplutrosin) dipakai untuk: tindakan menebus seorang tahanan perang atau seorang hamba, tindakan membebaskan seseorang dari hukuman mati (Yoh 8.11) Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang. "Paulus menyatakan bahwa Allah membebaskan manusia dari suatu keadaan di mana manusia tidak akan pernah dapat membebaskan diri mereka sendiri (Mzm 49.8-10). Manusia telah ditawan oleh beberapa kekuatan; 1).Kekuatan dosa dimana manusia sudah terjual diperhamba atau ditawan oleh dosa (Rm 3.23). 2). Kuasa dosa telah mengakibatkan kerusakan dan kematian bagi manusia ( 1 Kort 15.42; Gal 6.8; 2 Petr 1.4). 3). Kuasa iblis telah membutakan pikiran dan  mematikan hati nurani mereka terhadap Injil  (2 Kort 4.4).
Firman Tuhan di dalam Yesaya 44:1-2 mengatakan, “Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih! ... Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!” Nama Yakub dan Israel adalah nama dari satu orang. Nama Yakub adalah nama pada waktu dilahirkan, dan kemudian Tuhan mengubahnya menjadi Israel. Yakub dan Israel inilah yang pada ayat 5 mengatakan, “Aku kepunyaan Tuhan”. Yakub oleh Tuhan dikatakan sebagai “hamba-Ku”, sedangkan Israel yang kemudian juga disebut Yesyurun adalah “yang Kupilih”. Allah membebaskan manusia oleh karena anugerahNya yang melimpah (efs 2.8-9). Dia  mengasihi manusia dengan suatu kasih yang luar biasa yang begitu besar yang mendorong Dia untuk melakukan apapun yang diperlukan untuk menyelamatkan manusia.  Merdeka dari Kuasa dosa dan menjadi hamba kebenaran (Rm 6.18).
Coba kita lihat seekor burung yang hidup di sangkar, ia diberikan tuannya makan setiap hari, dimandikan, diberikan perhatian dan dimanja saban hari. Namun apabila tuanya lupa menutup pintu sangkarnya, ia terbang dan tidak akan pulang lagi! Mengapa ia terbang dan tidak mau pulang? Karena ia ingin kemerdekaan? Karna ia ingin Kebebasan? Bebas..bebas...merdeka!!!! Sekali lagi, harga sebuah kebebasan itu sangat mahal harganya. Tuhan Yesus membayar dengar darahNya di atas kayu salib. Harga yang dibayar oleh Tuhan Yesus merupakan bayaran kontan bukan cicilan. Oleh sebab itu tadinya manusia dikuasai penuh oleh dosa, sekarang tidak lagi. Ia sudah bebas dari dosa, merdeka.  Bebas dari ikatan yang menghalangi kita untuk melakukan kebaikan dan membangun persekutuan kepada Tuhan. Membangun sikap, mengikat diri dalam firman yang hidup mencapai kebebasan sesuai hati nurani digerakkan oleh Roh Kudus.
Coba cek kehidupan kita? Apa yang belum merdeka dalam kehidupan ini? Dalam hal rohani, sudahkah anda merdeka? Apakah ngantuk, malas bangun pagi, malas ke persekutuan Doa, enggan melayani, pelit memberi persembahan, masih belum merdeka dalam diri anda? Sebagai hamba Allah kita menyatakan bahwa kita bukanlah hamba dosa. Setiap hamba Allah telah ditebus lunas dari majikan sebelumnya yakni dosa yang memisahkan manusia. Bagimana pikiran, perkataan dan pebutan kita terhadap Allah dan sesama ciptaanNya? Ajaran Kristen membedakan apapun (agama, suku, ras, gender, golongan) ciptaan Tuhan. Bahkan orang yang berdosa (budak dosa) adalah ciptaan yang perlu dibebaskan dari perbudakan oleh dosa melalui Kasih Sang Jurus’lamat. Tubuh manusia diciptakan untuk kemuliaan Allah dengan kata lain Tubuh manusia adalah bait Allah. Orang yang menjadi ciptaan baru di dalam Kristus menerima kasih karunia terus menerus menjalani hidup, menolak dan membebaskan diri dari beban berat dosa bertindak menurut maksud baik Allah (Pil 2.12-13). Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar