Kamis, 02 September 2010

Kembali pada jalan Tuhan

Jer 23.22-24
by.gr.abnerpanjaitan

Nabi Jeremia adalah salah satu nabi yang melakukan tugas yang cukup berat dalam sejarah bangsa Israel (Jer 12), manakala hidup bangsa Israel berjalan pada jalan yang salah/berdosa. Kehidupan bangsa yang sedang mengalami krisis moral, perbuatan yang jahat dan tindakan yang sungguh menyedihkan hati Tuhan dimana kehidupan negeri itu penuh dengan orang-orang yang berzinah, negeri yang gersang, ketidakadilan dan kejahatan (ay 10-11). Munculnya nabi-nabi palsu membuat mereka semakin jauh dari hadapan Tuhan, yang mengatakan; "Kamu akan selamat dan malapeta tidak akan menimpa kamu"(ay 17). Perkataan nabi-nabi palsu menjadikan sikap mereka tidak mau bertobat dan kembali ke jalan yang benar sehingga murka Tuhan tidak surut (ay 20). Kehadiran nabi Yeremia ditentang dan bahkan di benci oleh bangsa itu, keberadaannya sangat dibenci sebab dia mengatakan akan dosa dan perbuatan bangsa itu Tuhan akan bertindak melalui hukuman bangsa itu akan di buang (ay 33). Ada tiga hal yang harus dilakukan oleh bangsa Israel yang disuarakan oleh nabi Yeremia; Menerima firman Tuhan (Jer 42.7), Kembali pada jalan Tuhan, dan melakukan pertobatan nasional. Ketiga hal inilah yang dituntut oleh Tuhan melalui nabi Yeremia dan jika tidak maka konsekwensinya akan terjadi pembuangan/hukuman ke Babel selama 70 tahun ( psl 25.1-14).
Negara kita negara yang memiliki kultur dan budaya namun dinamika perkembangan sikap dan tindakan manusia sungguh menakutkan kita semua. Krisis moral, mengakibatkan prilaku manusia yang tidak memberikan contoh sebagai manusia yang beradab, dan berbudaya. Tindakan kriminal, mutilasi, pembunuhan yang membabi-buta, koruktor meraja lelah, tindakan hukum yang berpihak sudah mencorek nilai-nilai kultur dan budaya NKRI. Kita juga dihantui rasa nasionalisme yang menipis dimana kepentingan politik, pribadi dan sekelompok orang yang diutamakan, munculnya sikap dan tindakan yang tidak mencermin nilai manusia yang beragama, tidak takut dosa. Fenomena baru juga muncul pada kehidupan kita, dimana manusia lebih takut pada hukum dunia/manusia daripada hukum Tuhan, sebab itulah perbuatan jahat seperti jamu yang tumbuh di musim hujan, tanpa kita sadari bahwa Tuhan mencatat dan melihat segala sesuatu yang kita perbuat Tuhan melihat firman Tuhan mengatakan "Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat...?"(ay 23). Hanya ada satu pembuat Hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan (lht Jak 4.12). Bapak Pembaharu Gereja-Reformator Dr.Martin Luther pernah berkata: "Dunia telah dipenuhi kepatuhan akan setan". Manusia diajar mematuhi dan tidak mematuhi Allah lagi. Manusia ingin mematuhi hukum yang sesuai dengan selerahnya. Ajakan nabi Yeremia saat ini mau mengatakan, bahwa manusia diperhadapkan dengan sikap; Apakah kita lebih pintar daripada Tuhan? Ini membutuhkan pilihan, jika dunia ini dapat kita bohongi, namun dihadapan  Tuhan tidak ada yang dapat kita sembunyikan daripadaNya, Dia adalah Tuhan yang memenuhi lagit dan bumi (ay 24). TuhanYesus mengajar dalam khotbah di bukit Mat 5:37 "Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat" (bdn Yak 5.12). Inilah sikap etis bagi orang percaya, bukan karena suara yang lebih besar itulah yang benar, ada ungkapan yang mengatakan"Vox Vopuli Vox Dei" (Suara rakyat Suara Tuhan). Dalam ungkapan Batak juga ada perkataan; "Hata sintong sabungan ni hata, hata mamunjung hata lalaen" artinya suara yang lebih banyak lebih di dengar. Inilah juga di alami Yesus ketika menghadapi orang Yahudi, Farisi, para imam yang mengatakan, "Salibkan, salibkan Dia". Kenyataan yang kita lihat itulah ukuran kebenaran, itulah rencana dan keinginan Tuhan? Bukan masalah perut menjadikan kita menghalalkan segala cara, menyetujui perbuatan yang sudah salah, melanggar hukum yang benar dalam Tuhan. Immanensi dan Transcendensi Tuhanlah yang diinginkan dalam sikap hidup dari kita orang percaya, kesetiaan pada Tuhan untuk menuruti Dia, kembali pada jalan Tuhan inilah jalan keselamatan. Amin

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar